Sabtu, 04 Juli 2020

Kebiasaan Sehat Ini Ternyata Bisa Cegah Sakit Jantung dan Stroke

Penelitian baru yang dipublikasikan dalam Journal of Physiology menunjukkan bahwa sering melakukan peregangan pasif atau passive stretching di kaki yang sangat mudah dilakukan membantu meningkatkan aliran darah dengan membuat arteri melebar dan mengurangi kekakuannya.
Passive stretching adalah melakukan peregangan dengan menggunakan alat bantu atau kekuatan eksternal seperti tali, perekat peregangan, atau orang lain untuk mengendurkan otot. Peneliti mengamati bahwa rutin peregangan bisa mencegah penyakit pembuluh darah nomor satu, penyakit jantung.

Para ahli di Universitas Milan meneliti 39 peserta sehat ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama yang tidak rutin melakukan peregangan sementara kelompok eksperimen aktif peregangan kaki 5 kali seminggu dalam 12 minggu.

Setelah mengevaluasi efek peregangan pasif pada aliran darah, mereka menemukan bahwa terjadi penurunan kekakuan darah di area tungkai bawah. Perubahan ini mungkin memiliki implikasi untuk penyakit seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes yang ditandai oleh perubahan dalam kontrol aliran darah, karena gangguan sistem pembuluh darah.

"Jika direplikasi pada pasien dengan penyakit vaskular, ini dapat menunjukkan apakah metode pelatihan ini dapat berfungsi sebagai pengobatan baru untuk meningkatkan kesehatan pembuluh darah dan mengurangi risiko penyakit, terutama pada orang dengan mobilitas rendah," tulis peneliti dikutip dari Science Daily.

Peregangan juga bisa diterapkan pada pasien rawat inap atau setelah intervensi bedah untuk menjaga pembuluh darah tetap stabil pada pasien dengan risiko tinggi.

"Peregangan ini sangat relevan di periode pandemi saat ini yang memungknkan kita melakukan latihan ringan yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung, stroke, dan kondisi mematikan lainnya," tutur penulis peneliti, Emiliano Ce.

Jenis Kain Apa yang Paling Bagus Dijadikan Masker? Ini Kata Peneliti

Di tengah pandemi COVID-19, pemerintah mewajibkan agar masyarakat yang keluar rumah memakai masker kain demi menghindari penularan. Terkait hal tersebut, sebagian di antara kita mungkin penasaran kain jenis apa yang paling bagus untuk dijadikan masker.
Tim peneliti dari Florida Atlantic University menjawab bahan masker kain terbaik adalah dua lapis katun. Hal ini diketahui setelah peneliti melakukan eksperimen berbagai jenis model masker mulai dari yang dibuat dengan sapu tangan, bandana, hingga kain kaus.

"Sudah ada studi yang melihat efektivitas alat standar medis, namun masih sedikit informasi yang kita miliki terkait masker kain yang memang paling mudah diakses saat ini," kata pemimpin studi Siddhartha Verma seperti dikutip dari CNN, Sabtu (4/7/2020).

Dalam eksperimen peneliti melihat orang yang batuk saat menggunakan masker kain katun dua lapis dapat mengeluarkan droplet atau percikan liur sampai jarak sekitar 6 sentimeter. Sementara orang yang memakai masker bandana bisa mengeluarkan droplet sampai 91 sentimeter dan yang memakai masker sapu tangan mengeluarkan droplet sampai 38 sentimeter.

"Kami berharap visualisasi yang disajikan dalam studi ini dapat membantu merasionalkan alasan rekomendasi jaga jarak sosial dan memakai masker," lanjut Siddhartha.

Studi ini telah dipublikasi di jurnal Physics of Fluids.
https://nonton08.com/cast/hu-ming/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar