Lebih dari 3.000 tenaga medis di China telah terinfeksi virus corona COVID-19 dalam dua bulan terakhir, demikian penuturan Komisaris Kesehatan Nasional China. Staf medis yang terinfeksi diduga karena kurangnya alat pelindung dan kelelahan karena kewalahan menangani pasien. Infeksi sebagian besar terjadi di provinsi Hubei.
Hal ini diungkap Liang Wannian, pejabat kesehatan China, saat memberi penjelasan singkat kepada wartawan bersama dengan kepala delegasi Organisasi Kesehatan Dunia atau WHo untuk China, Bruce Aylward. Dilaporkan Mothership, jumlah korban tewas di daratan China saat ini telah mencapai hampir 2.600 orang.
Layanan medis dilaporkan telah meregang ke titik puncaknya, karena puluhan ribu pekerja medis telah berjuang untuk menahan penyebaran virus corona.
Pada 19 Februari, Presiden China Xi Jinping menyerukan perlindungan yang lebih besar untuk staf medis setelah kematian dokter terkemuka di sana memicu kemarahan masyarakat pada penanganan situasi oleh pemerintah.
Staf juga menghadapi kekurangan masker dan pelindung tubuh, bahkan ada yang mengenakan jas darurat dan terus bekerja meski menunjukkan gejala sakit di saluran pernapasan.
Saat ini disebutkan sebagian besar kasus COVID-19 tidak menunjukkan gejala. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi para staf medis yang sehari-harinya berada di garda terdepan dan langsung terpapar virus corona dan bekerja di ruangan tertutup dalam waktu lama.
Genangan Banjir Surut, RSCM Bersih-bersih
Genangan banjir kembali terjadi di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Saat ini petugas tengah membersihkan sisa-sisa genangan di selasar.
Pantauan detikcom, Selasa (25/2/2020), sejumlah petugas kebersihan mengepel dan menyerok sisa air di selasar Unit Penyakit Dalam. Pemandangan serupa juga tampak di sekitar Unit Radiologi.
Bercak-bercak lumpur masih terlihat di sejumlah titik, namun tidak mengganggu aktivitas pengunjung. Beberapa orang tampak lalu lalang di lokasi yang dibersihkan.
Direktur Utama RSCM, dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K) membenarkan adanya genangan banjir di RSCM pagi ini. Namun menurutnya, genangan tidak mengganggu aktivitas pelayanan.
"Operasi, poliklinik, IGD, berjalan," kata dr Lies.
RSCM Kembali Tergenang Banjir, Dirut: Sudah Surut
Genangan air imbas banjir kembali terjadi di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM). Direktur Utama, dr Lies Dina Liastuti, SpJP(K) memastikan genangan tidak berdampak pada pelayanan.
"Betul. Tapi sudah surut," kata dr Lies, saat dikonfirmasi, Selasa (25/2/2020).
"Operasi, poliklinik, IGD, berjalan," lanjutnya.
Ini merupakan kali kedua RSCM digenagi air imbas banjir dan hujan deras beberapa hari terakhir. Minggu (23/2/2020), unit radiologi dan radioterapi RSCM juga mengalami genangan.
Sejumlah alat terendam, namun saat ini sudah dalam proses pengeringan. Bersama Bapeten (Badan Pengawas Tenaga Nuklir), RSCM dikabarkan sudah melakukan uji fungsi sejumlah alat.
Kandung Kemihnya Bisa Fermentasi, Kencing Wanita Ini Mengandung Alkohol
Seorang wanita di Pennsylvania membutuhkan cangkok hati. Namun setiap kali menjalani tes alkohol sebagai persyaratan utamanya, ia selalu gagal. Padahal ia tidak pernah minum alkohol.
Dokter lalu menemukan fenomena aneh dalam tubuh pasien ini. Mikroba dalam kandung kemihnya ternyata bisa memfermentasikan alkohol, mirip kondisi yang dikenal dengan istilah 'auto-brewery syndrome' (ABS).
Pada kondisi ABS, umumnya mikroba di saluran pencernaan memfermentasikan karbohidrat menjadi alkohol. Orang-orang dengan kondisi ini bisa 'mabuk' alkohol hanya dengan makan karbohidrat.
Namun dalam kasus ini, fermentasi terjadi bukan di saluran pencernaan melainkan di kandung kemih. Alkohol yang dihasilkan di kandung kemih tidak masuk ke peredaran darah, sehingga pasien tidak keracunan maupun 'mabuk'.
Dokter menyebut kondisi ini langka dan bahkan belum ada namanya. Namun dokter mengusulkan untuk menyebutnya 'urinary auto-brewery syndrome' atau 'bladder fermentation syndrome'.
https://nonton08.com/ayat-ayat-adinda/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar