Ellen DeGeneres diterpa kabar tak sedap soal talkshow yang dibawakannya, The Ellen DeGeneres Show. Satu karyawan dan 10 mantan karyawan mengklaim bobroknya budaya kerja di balik acara populer tersebut.
Mereka tidak menunjuk langsung Ellen DeGeneres sebagai orang yang menimbulkan suasana kerja tak nyaman di acara tersebut. Namun ia diminta agar lebih bertanggungjawab supaya etos kerja antara anggota tim dan produser diterapkan dengan baik.
"Kalau dia ingin punya acara sendiri dan namanya ada di judul show tersebut, dia perlu lebih terlibat untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi," kata salah satu mantan karyawan, seperti dikutip dari Just Jared.
Mantan karyawan tersebut menyalahkan para produser acara yang seolah menutupi kejadian sebenarnya di balik layar Ellen DeGeneres Show. Sehingga presenter ternama yang diidolakan banyak orang itu menganggap semuanya baik-baik saja padahal tidak begitu adanya.
"Menurut saya para produser eksekutif di sekelilingnya bilang padanya bahwa, 'Semuanya berjalan baik, semua orang senang,' dan dia percaya itu, tapi tanggung jawab dia sebenarnya lebih dari itu," tuturnya.
Banyak kisah karyawan yang mendapat perlakuan tak adil. Mereka bercerita ada yang dipecat karena cuti sakit atau cuti berkabung untuk menghadiri pemakaman keluarga. Ada pula yang dipaksa resign setelah berkomentar tentang ras Ellen DeGeneres.
Staf lainnya mengatakan dapat teguran karena membuat kampanye penggalangan dana di GoFundMe untuk membantunya melunasi biaya pengobatan yang tak dibayarkan perusahaan. Ia ditegur karena kampanye itu bisa merusak citra Ellen.
"Mereka benar-benar tidak mempraktekkan apa yang selalu mereka gaungkan sebagai mantra 'jadilah orang baik," kata karyawan lainnya.
Menurut para karyawan dan mantan karyawan tersebut, ada tiga produser eksekutif, yang membuat budaya kerja di Ellen DeGeneres Show jadi buruk. Bahkan sudah sampai tahap perundungan dan kejam.
"Mereka pikir semua yang kerja di The Ellen Show itu beruntung. 'Jadi kalau kamu punya masalah, kamu yang harus keluar karena kami akan mempekerjakan orang lain karena semua orang ingin kerja di sini,'" kata sumber tentang pemikiran para produser eksekutif.
Sementara itu Ellen DeGeneres sendiri juga tak lepas dari kritik soal sifat aslinya di belakang layar. Presenter 62 tahun ini dinilai berperilaku kasar dan tak sopan.
Beberapa selebriti seperti YouTuber Nikkie Tutorials, staf hingga pengawal pribadi menuding kalau wanita yang kerap berpenampilan tomboy ini tidak ramah. Berbeda dari sosok yang selama ini diperlihatkan di depan layar.
Baru 2 Tahun, Anak Cardi B Punya Tas Hermes Rp 118 Juta
Anak Cardi B dan Offset, Kulture Cephus baru saja merayakan ulang tahunnya kedua. Baru dua tahun, balita tersebut mendapatkan kado super mewah dari Offset.
Sang rapper memberikan kado tas Hermes seri Birkin warna pink. Tas Hermes dikenal dengan harga yang sangat mahal. Seperti dikutip Insider, tas Hermes milik Kulture tersebut dibanderol seharga US$ 8 ribu atau sekitar Rp 118 juta.
"Late is better then never I Birkin my baby," tulis Offset di Instagramnya.
Mengetahui tas Kulture semahal itu, banyak orang tercengang dan mengkritik Offset dan Cardi B. Netizen menyebut bahwa untuk anak seusia Kulture lebih menginginkan diberikan mainan dibanding tas mewah.
"We all understand that Kulture has plenty of toys the point is no 2 year old wants a Hermès bag for their birthday," tulis netizen di Twitter.
Di tengah kritik soal kado mewah untuk Kulture, Cardi B kemudian meresponnya. Menurutnya, Kulture adalah anak selebriti sehingga ia layak mendapatkan tas mewah.
"Saat selebriti membelikan anaknya perhiasan dan barang dari desainer, orang seringkali, 'anak-anak tidak peduli dengan itu, mereka hanya ingin mainan atau permen.' Ya, mereka suka dengan mainan dan permen, tapi anak-anak juga pergi keluar. Anak-anak pergi ke restoran, anak-anak pergi ke tempat mewah. Anak selebriti pergi ke karpet merah," ujar Cardi B di Instagramnya.
https://indomovie28.net/cast/masashi-fujimoto/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar