Rabu, 19 Agustus 2020

Kisah Inspiratif Jerome Polin: Jatuh Bangun Raih Beasiswa ke Jepang

Mendapatkan beasiswa merupakan salah satu cara untuk melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Namun mendapatkan beasiswa ke luar negeri ini tidak mudah. Perlu upaya dan jalan berliku untuk mendapatkannya. Seperti kisah inspiratif YouTuber jago Matematika Jerome Polin yang melalui perjuangan untuk mendapatkan beasiswa kuliah di Jepang.
Jerome Polin Sijabat dikenal sebagai Youtuber dan selebriti Instagram meraih beasiswa Mitsui Bussan pada 2016. Beasiswa yang diberikan oleh Mitsui & Co Ltd (salah satu trading company terbesar Jepang), menghantarkan Jerome kuliah di Waseda University, kampus yang sudah berdiri sejak 1882 di Jepang.

Wolipop berbincang dengan Jerome tentang perjalanannya untuk mendapatkan beasiswa. Jerome mengungkapkan tekadnya mendapat beasiswa ke luar negeri didorong impiannya mengunjungi Disneyland.

"Aku kepengin ke luar negeri sebenernya supaya bisa ke Disneyland, tapi kalau liburan kan cuma sebentar. Kalau bisa sambil belajar di luar negeri bisa lama deh," kata Jerome Polin seraya tertawa saat berbincang dengan Wolipop Jumat (14/8/2020).

Sebelumnya Jerome Polin juga sudah menyampaikan impiannya itu ke orangtuanya, namun mereka mengatakan tidak punya uang untuk biaya kuliah di luar negeri. Mereka pun memotivasi alumni SMAN 5 Surabaya itu untuk mencari beasiswa.

Orangtua Jerome memotivasi anaknya mendapatkan beasiswa bukan tanpa sebab. Saat kelas 9,dia pernah meraih nilai 10 besar tertinggi se-Jawa Timur. Anak kedua dari tiga orang bersaudara ini pun berkomitmen giat belajar dan menang di berbagai olimpiade.

"Supaya aku bisa berprestasi maka ini bisa menghantarkanku untuk kuliah di luar negeri," ujar Jerome Polin yang channel YouTube miliknya Nihongo Mantappu memiliki lebih dari 4,3 juta subscriber.

Jerome Polin mengungkapkan dia berusaha untuk menyelesaikan seluruh mata pelajaran kelas 10,11 dan 12 pada tahun pertama SMA. "Benar-benar aku niat dan pengorbanan banget. Aku nggak main media sosial. Bisa dibilang aku kurang bergaul dan kerjaanku istirahat ke perpustakaan mengerjakan soal matematika. Pada saat pulang sekolah, aku langsung pulang ke rumah," kata pemilik akun Twitter @jeromepolin itu.

Begitu kuat keinginannya jadi siswa berprestasi demi mendapatkan beasiswa ke luar negeri, Jerome belajar dimanapun ia berada. Seperti di dalam angkutan umum saat dia menuju dan pulang dari sekolah ke rumahnya.

"Dulu buat mengejar materi matematika kelas 10, aku coba manfaatin setiap waktu kosong, termasuk perjalanan ke rumah (dulu rumah-sekolah jauh, bisa satu jam, dan di angkot manfaatin waktu buat belajar)," kenangnya seraya tertawa.

Sejak kelas 1 SMA, Jerome sudah mencari informasi mengenai beasiswa luar negeri. Dia mengikuti program agar mengetahui universitas mana yang menyediakan beasiswa full.

"Karena kalau tidak full ya, aku tidak bisa karena aku tahu keadaan ekonomi keluargaku kayak gimana. Setelah mencari informasi, ternyata beasiswa full untuk S-1 itu sangat langka," ujar Jerome Polin.

Perjuangan Jerome Polin Mendapat Beasiswa Luar Negeri
Jerome akhirnya mengetahui satu kampus yang memberikan beasiswa full ke mahasiswanya. Kampus itu adalah Nanyang Technological University atau Universitas Teknologi Nanyang (NTU) Singapura. Ketika mendapat informasi tentang NTU Singapura, ternyata ujiannya cukup sulit akan tetapi ia tak putus asa.

"Mulai dari kelas 11, persiapan tes NTU, aku pinjam buku dari perpustakaan sekolahku. Buku itu aku bawa ke mana-mana. Bahkan sampai naik angkot aku juga buka buku itu sampai abang angkotnya tahu kalau aku lagi belajar," kenangnya.

Saking seringnya belajar, Jerome pun sampai dikenal sebagai anak yang kecanduan belajar. "Bahkan ada beberapa murid SMA tahu kalau aku belajar dan sudah mulai terkenal kalau Jerome itu suka belajar di angkot," kisahnya.

Bukan tanpa alasan Jerome Polin kecanduan belajar. Menurut pria 22 tahun itu, ketika ingin mencapai target, pastinya harus dicoba dengan berkerja keras secara mati-matian. Dia juga tak peduli dengan omongan orang asal tak merugikan orang lain dan rela mengorbankan apapun, termasuk waktunya bermain.

"Kita harus berani mengorbankan hal yang baik untuk mencapai hal yang terbaik (target/kesuksesan)," ujar pria yang kerap membuat konten dengan eks personel JKT48 Erika Ebisawa itu seraya tertawa.

Setelah dua tahun, akhirnya Jerome ikut tes masuk NTU di Jakarta. Dia sempat merasa minder karena saingannya tampak lebih siap darinya. Dan dua bulan setelah tes tersebut Jerome mendapatkan kabar bahagia dari NTU, dia dinyatakan lulus seleksi.
https://indomovie28.net/river/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar