Cedera pada tulang belakang biasanya akan berdampak fatal yang mengakibatkan kelumpuhan pada seseorang hingga tak mampu untuk bisa berjalan lagi atau mengendalikan anggota tubuh bagian bawahnya dan kondisi ini biasanya bersifat permanen.
Namun berkat para ilmuwan Jerman, tampaknya akan ada sebuah harapan jika di masa mendatang penderita cedera tulang belakang dan pasien yang lumpuh bisa berjalan kembali.
Dilansir detiKINET dari Ubergizmo, Rabu (27/1/2021) para ilmuwan dari Ruhr University Bochum, Jerman telah berhasil menemukan cara untuk menolong seekor tikus dengan kondisi lumpuh untuk dapat berjalan lagi.
Hal ini dilakukan dengan menstimulasi atau merangsang sel-sel saraf tikus dan memaksanya beregenerasi melalui pengguna protein perancang yang disuntik ke otak tikus. Hasilnya tikus yang melewat proses ini dapat mulai berjalan lagi setelah waktu 2-3 minggu.
"Hal yang spesial dari penelitian kami adalah protein itu tidak hanya digunakan untuk merangsang sel-sel saraf untuk memproduksi diri sendiri, tapi juga proses ini diperluas (lewat otak)," jelas Kepala tim peneliti Dietman Fischer.
"Dengan cara ini, dengan intervensi yang relatif kecil, kami merangsang saraf dalam jumlah yang sangat besar untuk meregenerasi diri dan akhirnya itulah alasan kenapa tikus bisa berjalan lagi," lanjutnya.
Namun demikian para ilmuwan ini pun mengingatkan jika metode ini baru berhasil pada tikus. Jadi belum diketahui apakah cara ini bisa juga berhasil pada binatang mamalia yang memiliki ukuran lebih besar seperti babi, anjing atau primata lainnya.
Selain itu, akan butuh waktu bertahun-tahun acara cara ini aman untuk diujicobakan terhadap manusia.
https://tendabiru21.net/movies/x-men-days-of-future-past/
Respons Bos Gojek Saat Disinggung Kabar Merger dengan Tokopedia
Dua startup unicorn Indonesia, Gojek dan Tokopedia dikabarkan sedang dalam diskusi lanjutan untuk merger. Bos Gojek pun baru-baru ini merespons kabar tersebut.
Co-CEO Gojek Kevin Aluwi menolak mengomentari pemberitaan yang digambarkannya sebagai spekulasi merger tersebut. Dikatakannya, Gojek saat ini fokus mengembangkan bisnis sendiri. Kevin menambahkan Gojek sangat optimistis di 2021.
"Kami berpikir tahun 2021 akan menjadi tahun pertumbuhan dan yang lebih penting kami menghabiskan 2020 dengan berinvestasi banyak pada bisnis dan produk serta fundamental operasional, sehingga profitabilitas dan keberlanjutan bisnis jangka panjang jauh lebih baik dari tahun ke tahun," ujar Kevin seperti dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (27/1/2021).
Sebelumnya, diberitakan bahwa Gojek dan Tokopedia tinggal beberapa langkah lagi akan merger. Isu ini pertama kali dilaporkan oleh Bloomberg News dengan mengutip sejumlah sumber anonim yang mengaku mengetahui rencana tersebut.
Dalam laporan itu, disebutkan bahwa keduanya telah menandatangani persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing. Alasan merger ini karena keduanya melihat potensi sinergi dan ingin mencapai kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang.
Keduanya dilaporkan telah melakukan diskusi potensi penggabungan kedua usaha sejak 2018. Laporan itu juga menyebutkan Bos SoftBank Masayoshi Son, pemegang saham besar Tokopedia, merestui rencana merger ini. Kebetulan juga, Tokopedia dan Gojek memiliki beberapa pemegang saham yang sama termasuk Google, Temasek Holding, dan Seqouia Capital India.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar