Belakangan ini, istilah CT Value kerap ramai dibicarakan, terlebih bagi pasien maupun penyintas COVID-19. Menurut pakar biologi molekuler, Ahmad Rusdan Utomo, biasanya rentang CT Value 25 ke bawah, memiliki viral load atau jumlah virus yang banyak.
"Jadi kalau pasien itu punya CT Value di bawah 25, katakan 11 atau 20, 17, 22, itu kita bisa estimasi kayaknya kamu punya banyak virus di tubuh kamu," jelas Ahmad saat dihubungi detikcom.
"Tapi kalau CT Value sudah di atas 35, oh berarti itu sudah dikit banget atau jangan-jangan virusnya sudah mati nih tinggal bangkainya saja. Bagaimana dengan 27? Iya 27 itu borderline lah," lanjutnya.
Namun, Ahmad menyebut, bukan berarti CT Value tinggi bebas dari COVID-19. Perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter karena masih ada kemungkinan terpapar COVID-19 terlebih saat punya riwayat kontak erat.
"Kalau ternyata dia kontak erat misal kontak eratnya hari Senin, terus hari Kamis dia periksa PCR 35, saya mesti khawatir, ini jangan-jangan masih bisa turun nih kalau saya pantau terus," kata Ahmad.
"Karena misalnya dia pernah kontak erat, CT Value di angka 29, bisa jadi angka 29 itu masih bisa turun, karena kan virus pasti menanjak angkanya," sebutnya.
Ahmad mewanti-wanti untuk tidak menyimpulkan sendiri hasil CT Value. Kesimpulan dari angka tersebut harus diberikan dokter atau ahlinya termasuk pertimbangan klinis lain seperti gejala, riwayat kontak dengan pasien COVID-19, hingga kondisi paru.
"Tapi interpretasi keseluruhan itu harus dokter, yang menyimpulkan. Nanti kan dites gejala ada apa nggak, dicek riwayatnya, dia kapan dites, kenapa dites, oh misalnya pernah kontak erat, kontak eratnya kapan, nanti kesimpulannya itu lebih menyeluruh," tegas Ahmad.
https://indomovie28.net/movies/remember-the-flavor/
TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation Galang Dana untuk Sulbar-Kalsel
Silih berganti, musibah datang di awal tahun ini. Gempa bumi terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar), dan banjir melanda Kalimantan Selatan (Kalsel).
Beban berat tengah dihadapi para pengungsi. Karenanya, TRANSMEDIA dan CT ARSA Foundation membuka dompet amal untuk menampung semangat saling berbagi.
Bantuan donasi bisa disalurkan melalui rekening DOMPET AMAL TRANSMEDIA
Bank Mega: 01 074 00 11 111 889
Bank Mega Syariah: 10 000 100 100 100 4
Bank BNI: 70 123 70 321
Bank BCA: 375 0500 888
Bank Mandiri: 127 0000 2 7777 0
Bank BRI: 034 10 100 1617 301
Sekecil apapun bantuan Anda, jika dilakukan bersama akan mampu membuat Indonesia kembali pulih.
Berikut jumlah donasi yang sudah masuk per 24 Januari 2021:
Bank Mega = 121.001.640
Bank BCA = 124.973.093
Bank Mandiri = 47.853.390
Bank BNI = 44.800.351
Bank Mega Syariah = 450.000
Bank BRI = 17.627.458
TOTAL PENERIMAAN = 356.705.932
Salah Satunya Dialami Doni Monardo, Ini 6 Titik Lengah Penularan Corona
Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Doni Monardo positif COVID-19. Ia menduga tertular Corona saat sedang makan bersama.
"Jadi saya yakin pada saat melepas masker dan makan itulah saya tertular," kata Doni.
Umumnya, beberapa aktivitas yang masih dijalani di luar maupun di dalam rumah hampir selalu berisiko terpapar COVID-19. Terlebih ada kemungkinan penularan Corona terjadi lewat airborne atau udara.
Namun, banyak dari mereka yang merasa sudah melakukan protokol kesehatan ketat, tak sadar tertular Corona dari mana. Aktivitas sehari-hari ini padahal berisiko tinggi COVID-19 tetapi kerap tak disadari, apa saja?
1. Naik pesawat
Ahli penyakit menular Dr Sandra Kesh menyebut jangan melakukan perjalanan udara dulu jika tak ada kepentingan yang mendesak. Menurutnya, kondisi di pesawat sangat tinggi risiko paparan COVID-19.
Terlebih, di bandara, lebih banyak kemungkinan kontak erat dengan orang yang tak sadar membawa virus Corona, begitu juga dengan sulitnya menjaga jarak. Termasuk ketika berada di dalam pesawat, penularan COVID-19 lewat airborne atau udara lebih tinggi.
"Saat Anda duduk di pesawat menunggu pesawat lepas landas, tidak ada pergerakan udara. Jika Anda menyalakan kipas di atas kepala, itulah satu-satunya udara yang bergerak. Ini adalah lingkungan yang benar-benar luar biasa bagi satu orang untuk berpotensi menularkan COVID-19 ke seluruh penumpang pesawat," kata Kesh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar