Facebook telah mengumumkan peningkatan baru pada teknologi kecerdasan buatannya (AI). Teknologi ini digunakan untuk pengguna tunanetra agar mereka dapat mengetahui deskripsi foto yang diposting di media sosial.
Teknologi ini dinamai Automatic Alternative Text (AAT), pertama kali diperkenalkan Facebook pada tahun 2016 yang dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna tunanetra yang menemukan foto di berandanya hanya dapat mendengar kata 'foto' dan nama orang yang membagikan foto tersebut.
Dengan kemampuan AAT yang telah ditingkatkan, kini pengguna tunanetra dapat mendengar hal-hal deskripsi foto lebih terperinci seperti 'foto berisi tiga orang, tersenyum, di luar ruangan'.
Facebook mengatakan bahwa literasi terbaru AAT dapat memperluas jumlah konsep yang dapat dideteksi dan diidentifikasi oleh teknologi AI dalam sebuah foto serta memberikan deskripsi yang lebih rinci seperti aktivitas, landmark, jenis makanan, dan jenis hewan.
Proses peningkatan dengan pelatihan model setiap minggu menggunakan sampel yang diklaim lebih akurat dan inklusif secara budaya dan demografis. Jumlah konsep pun meningkat dari 100 menjadi 1.200 sampel.
Facebook menambahkan bahwa untuk memberikan lebih banyak informasi tentang posisi dan hitungan, perusahaan melatih detektor objek dua tahap menggunakan platform sumber terbuka yang dikembangkan oleh Facebook AI Research.
"Kami melatih model untuk memprediksi lokasi dan label semantik objek dalam sebuah gambar. Teknik pelatihan multilabel/multidata membantu membuat model kami lebih andal dengan ruang label yang lebih besar," kata Facebook dilansir detiKINET dari ZDNet, Kamis (21/1/2021).
Langkah ini pun tak hanya dilakukan Facebook, sebelumnya perusahaan teknologi besar lainnya juga sudah melalukan hal serupa untuk meningkatkan pengalaman pengguna tunanetra.
Seperti Google pada tahun lalu merilis s keyboard braille TalkBack untuk membantu pengguna mengetik langsung di perangkat Android mereka tanpa perlu menyambungkan keyboard braille fisik.
Perilisan aplikasi terjadi setelah raksasa mesin pencari meluncurkan aplikasi Lookout, yang menggunakan AI untuk membantu pengguna melihat dengan mengarahkan ponsel mereka ke objek untuk menerima umpan balik verbal.
Sebelum Google, ternyata Amazon juga memperkenalkan fitur Show and Tell ke Echo Show sehingga pengguna bisa mengenali item dapur rumah tangga. Pengguna cukup memegang item ke layar tampilan dan bertanya dengan kalimat, "Alexa, apa yang saya pegang?"
https://maymovie98.com/movies/little-angel/
Ikut Indonesia dan Turki, Azerbaijan Juga Vaksinasi Sinovac
Setelah Indonesia, Turki dan Brasil, kini Azerbaijan menyusul memakai vaksin Corona Sinovac. Vaksinasi dimulai minggu ini.
Dilansir kantor berita Turki, Anadolu Agency seperti dilihat Kamis (21/1/2021) vaksinasi tahap satu di Azerbaijan sudah dimulai pada Senin (18/1). Yang pertama disuntik dengan vaksin Sinovac adalah Menkes Azerbaijan, Oktay Shiraliyev.
"Vaksin ini sudah diuji klinis di berbagai negara. Tidak ada efek samping berat," kata Shiraliyev usai vaksinasi.
Azerbaijan punya hubungan dekat dengan Turki dan mengikuti Turki yang duluan memakai vaksin Sinovac. Shiraliyev mengatakan, secara ilmiah beberapa orang yang divaksin ada kemungkinan masih bisa terinfeksi COVID-19, namun dampaknya akan ringan-ringan saja.
"Vaksin ini sangat efektif," kata dia.
Azerbaijan berencana mendatangkan 4 juta dosis vaksin Sinovac secara bertahap. Mereka menargetkan 40% populasi mendapatkan imunisasi Sinovac.
Vaksinasi di Azerbaijan akan dilakukan 2 tahap. Tahap pertama untuk tenaga kesehatan, orang di atas usia 65 dan aparat keamanan.
Vaksinasi tahap kedua akan diberikan pada orang dengan penyakit kronis seperti penyakit pernapasan, hemodialisis, diabetes, obesitas dan orang di atas usia 50 tahun. Target selanjutnya adalah pegawai bank, komunikasi, transportasi umum dan pendidikan.
Dengan demikian, Azerbaijan menjadi negara kelima pemakai vaksin Corona Sinovac. Sebelumnya, sudah ada China, Turki, Brasil dan Indonesia yang memakai vaksin Sinovac.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar