Sabtu, 30 Januari 2021

Bentuk Self Love di Masa Pandemi COVID-19 Menurut Psikolog

  Self love atau mencintai diri sendiri bisa diartikan sebagai bentuk upaya untuk menerima keadaan diri sendiri. Self love ini disebut bisa digunakan untuk menjaga kesehatan mental.

Namun, bagaimana bentuk self love yang bisa dilakukan di tengah pandemi COVID-19?


Menurut psikolog klinis Inez Kristanti, selama pandemi kita perlu memperhatikan hal-hal yang bisa dilakukan untuk menyayangi dan peduli dengan diri sendiri.


"Pada dasarnya kan kalau kita bicara tentang self love itu terkait bagaimana kita mencintai dan mengapresiasi diri kita sendiri, nah di tengah pandemi ya memang kita perlu aware juga dengan hal-hal yang bisa kita lakukan sebagai cara kita menyayangi dan peduli dengan diri kita sendiri," ujar Inez dalam diskusi virtual, pada Jumat (29/01/2021).


Selama pandemi COVID-19, mungkin beberapa aktivitas untuk menghibur diri menjadi lebih terbatas. Inez menyarankan untuk mencari aktivitas yang bisa menyenangkan diri tanpa merugikan orang lain.


"Nah jadi mungkin kita bisa fokus juga gitu untuk melakukan atau mencari alternatif-alternatif kegiatan atau hal-hal yang bisa dilakukan untuk merawat, menyenangkan diri kita sendiri tanpa memang harus merugikan orang lain juga," ujarnya.


Inez mengingatkan untuk selalu memperhatikan orang lain ketika kita melakukan suatu tindakan sebagai bentuk self love. Pasalnya, kita juga tidak boleh terlalu egois sehingga tidak memperhatikan lingkungan sekitar.


"Tetapi jangan lupa juga bukan hanya memperhatikan diri sendiri, tetapi juga memperhatikan orang lain sehingga kita bisa sama-sama menjaga keamanan dan kesehatan untuk diri kita sendiri dan juga untuk orang lain," tambahnya.

https://cinemamovie28.com/movies/zhongkui-snow-girl-and-the-dark-crystal/


WHO Targetkan Seluruh Nakes dan Lansia Divaksinasi COVID-19 Awal 2021


 Sebagian negara kini mulai menjalankan program vaksinasi COVID-19 massal. Vaksin pada umumnya diberikan secara bertahap untuk kelompok rentan terlebih dahulu, baru kemudian masyarakat secara umum.

Terkait hal tersebut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memiliki target agar seluruh tenaga kesehatan (nakes) dan lansia mendapat suntikan vaksin COVID-19. Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan vaksin minimal diberikan pada kelompok tersebut di 100 hari pertama tahun 2021.


"Kita menghadapi tantangan besar di minggu-minggu ini. Kita harus memastikan vaksinasi pada nakes dan lansia di semua negara dalam 100 hari pertama 2021," kata Tedros seperti dikutip dari situs resmi WHO pada Sabtu (30/1/2021).


"Kita cuma punya waktu 71 hari lagi. Waktu ini sangat singkat," pungkasnya.


Nakes disebut kelompok rentan karena mudah terpapar oleh COVID-19 saat merawat pasien sakit. Belum lagi beban pekerjaan yang berat di masa pandemi bisa berdampak buruk untuk imun tubuh para nakes.


Sementara itu lansia disebut paling berisiko mengalami komplikasi bila terinfeksi COVID-19. Terbukti dari berbagai laporan yang menyebut angka kematian COVID-19 paling banyak terjadi di kelompok ini.

https://cinemamovie28.com/movies/the-american-side/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar