Selasa, 26 Januari 2021

Panas! China Ungkit Teori Virus Corona dari Lab Amerika

 Belum ada yang dapat memastikan asal virus Corona COVID-19. Banyak pihak berpendapat dari China, apalagi kota Wuhan merupakan lokasi pertama wabah Corona. Namun demikian, China kembali menyinggung teori konspirasi bahwa virus Corona berasal dari laboratorium di Amerika Serikat.

Teori yang sudah pernah dimunculkan itu diangkat kembali oleh Hua Chunying, juru bicara Kementerian Luar Negeri China. Ini merupakan pembalasan setelah minggu silam, Kementerian Luar Negeri AS menyebut ada bukti periset di Wuhan Institute of Virology menderita sakit sebelum terdeteksi kasus virus Corona di Wuhan.


Hua menuding AS menyebar teori konspirasi dan kebohongan sebagai aksi terakhir dari 'tuan penipu'. Tampaknya yang ia maksud adalah mantan presiden Donald Trump dan mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo yang pernah meyakini virus Corona bocor dari lab Wuhan.


"Saya ingin menekankan jika AS sungguh menghormati fakta, mereka harus membuka lab biologi di Fort Detrick, memberi lebih banyak transparansi pada isu seperti 200 lab biologi di luar negeri, mengundang WHO melacak asal Corona di AS dan menanggapi kecemasan komunitas internasional dengan aksi nyata," kata Hua.


Laboratorium Fort Detrick di Maryland adalah fasilitas milik militer AS dan tak ada bukti virus Corona berasal dari sana. Namun demikian setelah pernyataan Hua, teori itu jadi ramai dibahas di media sosial setempat.


"Virus Corona ternyata buatan Amerika," tulis seorang netizen yang dikutip detikINET dari Guardian, Senin (25/1/2021). "Minta maaflah pada kelelawar," sebut yang lain.


Di pihak lain, Michael Ryan selaku direktur WHO menyebut argumentasi bahwa virus Corona berasal dari luar China sangatlah spekulatif dan investigasi harus dilakukan di lokasi di mana kasus pertama dilaporkan.


Pada saat ini, tim WHO telah berada di China untuk menyelidiki asal muasal virus Corona. Sebanyak 13 ilmuwan tiba di kota Wuhan pada 14 Januari setelah sempat mengalami penundaan visa.


Menurut pejabat China, asal muasal virus Corona merupakan masalah ilmiah yang harus ditangani secara hati-hati dan tanpa tekanan politik.


"Studi terhadap asal virus Corona ini adalah masalah sains. Hal ini memerlukan koordinasi dan kerja sama. Kita harus menghentikan tekanan politik apapun," cetus Sun Yang dari China National Health Commission.

https://tendabiru21.net/movies/the-conjuring-2/


Lelang Frekuensi 5G Dibatalkan, Pemerintah Dikritik Kurang Matang


Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) secara mengejutkan membatalkan hasil lelang frekuensi 2,3 GHz yang nantinya dipakai sebagai frekuensi 5G. Menurut pengamat telekomunikasi apa yang dilakukan pemerintah dalam lelang kemarin, dikritik tidak kompetitif dan kurang matang persiapannya.

Kominfo beralasan pembatalan lelang frekuensi 2,3 GHz yang telah dimenangkan Telkomsel, Hutchison 3 Indonesia (Tri), dan Smartfren, diambil sebagai langkah kehati-hatian dan kecermatan Kominfo guna menyelaraskan setiap bagian dari proses seleksi dengan ketentuan peraturan perundang-undangan berkaitan dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di lingkungan Kominfo, khususnya Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2015.


"Kalau dibaca alasannya terkait PNBP. Artinya, bisa saja dinilai tak maksimal PNBP dari hasil lelang. Bisa jadi lelang ini kurang 'kompetitif' karena tak terlihat nuansa lelang, di mana semua peserta di harga yang sama," kata Doni Ismanto dari Indotelko Forum.


Ketika itu, saat mengumumkan para peserta yang lolos seleksi administrasi, hanya tersisa Telkomsel, Tri, Smartfren. Sementara, XL tidak lolos dan Indosat mengundurkan diri di lelang frekuensi 2,3 GHz.


Dari ketiga operator yang lolos tersebut, mereka sama-sama menawarkan satu blok yang dilelang pada rentang 2.360 - 2.390 MHz itu senilai Rp 144,8 miliar. Bila melihat lelang frekuensi 2,3 GHz sebelumnya, Telkomsel harus merogoh kocek sebesar Rp 1 triliun untuk menguasai lebar pita 30 MHz di 15 zona.

https://tendabiru21.net/movies/parasite-dolls/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar