Selasa, 26 Januari 2021

Google Setuju Bayar Hak Cipta Konten Berita di Prancis

  Google dilaporkan telah sepakat untuk membayar konten berita di Prancis. Kesepakatan ini muncul setelah terjadinya pembahasan antara Google Prancis dan grup media yang diwakili oleh Alliance de la Presse d'Information Generale.

Google mengatakan akan menegoisasikan lisensi individu dengan anggota aliansi yang mencakup hak dan membuka akses untuk layanan seluler dari perusahaan bernama News Sowcase.


Nantinya surat kabar tersebut akan diberi upah berdasarkan kontribusi untuk informasi politik dan umum, volume publikasi harian dan internet bulanan.


"Setelah berbulan-bulan negosiasi yang panjang, perjanjian ini merupakan langkah penting yang menandai pengakuan efektif hak atas penerbit pers dan dimulainya remunerasi platform digital untuk penggunaan publikasi secara online," kata CEO Les Echos Pierre Louette yang dikutip detikINET dari CNBC Internasional, Senin (25/1/2021).


CEO Google Prancis Sebastien Missoffe mengatakan kesepakatan tersebut untuk mengonfirmasi komitmen Google untuk memberikan kompensasi kepada penerbit dengan tepat berdasarkan hukum di Prancis dan membuka peluang baru mitra penerbit.


"Kami senang bisa berkontribusi untuk perkembangan penerbit berita di era digital dan mendukung dunia jurnalistik," kata Mossoffe.


Perancis adalah negara pertama yang mengadopsi undang-undang hak cipta Uni Eropa terbaru. Ini adalah sebuah regulasi yang dinilai kontroversial karena membuat para platform digital harus bertanggung jawa atas pelanggaran yang dibuatnya.


Tahun lalu, Google harus membayar perusahaan penerbit dan kantor berita untuk menggunakan kembali konten mereka. Secara terpisah, otoritas anti monopoli Australia, Komisi Persaingan dan Konsumen Australia juga memperkenalkan aturan baru untuk memaksa perusahaan seperti Google dan Facebook membayar penerbit beritanya untuk mendistribusikan konten mereka.

https://tendabiru21.net/movies/fist-of-legend-2/


Polisi Lacak Penculikan Wanita Pakai Apple Watch


Saat ini banyak perangkat seluler yang dilengkapi dengan teknologi GPS. Tak hanya untuk mengetahui lokasi tapi GPS juga bisa digunakan untuk aplikasi yang terkait kesehatan, aplikasi navigasi dan sebagainya seperti Apple Watch.

Dibenamkan GPS ini juga menjadi penyelamat bagi seorang wanita. Berkat seorang polisi yang menggunakan Apple Watch ia dapat melacak seorang wanita yang diculik.


Dilansir detiKINET dari Ubergizmo, Senin (25/1/2021) menurut laporan dari News4 San Antonio, seorang polisi di Texas diberitahukan adanya kasus penculikan.


Dalam laporannya tersebut seorang gadis mengatakan bahwa ibunya tengah bertengkar dengan seorang pria bernama Adalberto Longoria.


Namun saat ia mendengar suara teriakan ia justru tak dapat menemukan ibunya. Saat ia menelepon ibunya pun menjawab melalui Apple Watch-nya dan ia memberitahukan kepada putrinya bahwa Longoria telah menculik dirinya.


Berkat penggunaan fitur ping seluler darurat, polisi pun akhirnya dapat melacak posisi wanita tersebut. Longoria pun diketahui sedang berada di sebuah parkiran Hotel Hyatt dan wanita ini pun ditemukan dalam mobil.


Hal ini diduga wanita ini dengan Longoria sedang bertengkar dan meminta wanita tersebut mengeluarkan barang-barangnya dari truk. Namun saat pria ini pergi wanita ini masih dalam bak truk.


Ini bukan pertama kalinya di mana perangkat seluler dapat digunakan untuk melacak lokasi seseorang untuk upaya pencarian dan penyelamatan. Jadi meskipun tidak diragukan lagi beberapa kekhawatiran mengenai privasi namun dengan perangkat yang telah memasang GPS, tentu ada manfaatnya.

https://tendabiru21.net/movies/fist-of-legend/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar