Minggu, 19 Juli 2020

Hamil di Kolam Renang? Sebenarnya Bisa Sih, Tapi Banyak Risikonya

Baru-baru ini, sebuah pernyataan kontroversial menyebut bahwa berenang di kolam renang campur bisa memicu kehamilan. Belakangan, pernyataan tersebut ditarik disertai permintaan maaf.
Faktanya, nyaris mustahil sperma bisa bertahan hidup dan membuahi sel telur setelah bercampur air kolam. Kehamilan akibat berendam di kolam renang dimungkinkan bila terjadi hubungan seks, itupun dengan banyak risiko yang harus ditanggung.

Berikut fakta-fakta terkait bahayanya melakukan hubungan seksual di kolam renang, dikutip dari Bustle:

1. Keseimbangan pH pada vagina akan terganggu
Keseimbangan pH (kadar keasaman) pada vagina menjadi hal yang paling penting untuk dijaga, agar vagina tetap sehat dan bersih. Sayangnya, bercinta di kolam renang dapat menghilangkan keseimbangan pH yang tepat. Dan membuat banyak kesempatan untuk anda terkena berbagai infeksi.

"Karena air yang diklorinasi dalam kolam, membuat vagina sensitif terhadap air, dan dapat menyebabkan perubahan pH pada vagina," ujar Dr Loanzon, seorang ahli kandungan.

2. Klorin tidak ramah vagina
Zat klorin yang terdapat dalam kolam renang memiliki aroma yang sangat kuat. Bagaimana jika zat kimia yang sangat kuat masuk kedalam vagina anda karena hubungan seksual." Air di kolam yang diklorinasi tidak akan aman untuk lingkungan vagina," kata Dr Loanzon.

3. Seks di dalam air bukan pengganti alat kontrasepsi
Walaupun beruhubungan seks yang dilakukan di kolam renang tidak akan meningkatkan peluang kehamilan. Namun menurut Dr Lonzoan, itu tentu saja tidak boleh dianggap sebagai kontrasepsi yang aman. Jika memang ingin menghindari dari kehamilan, seks di kolam renang bukanlah cara yang tepat. Menggunakan pelindung seperti kondom yang tepat untuk kontrasepsi.

4. Tetap bersih-bersih setelah berhubungan seks
Jika Anda nekat melakukan hubungan seks di kolam renang, pastikan untuk segera membersihkan diri. Kuman yang mungkin ada di air kolam bisa memicu infeksi saluran kemih.

Sama-sama 'Virus Corona', Ini Bedanya SARS-CoV-2 dan COVID-19

Sejak kemunculannya di Desember 2019 lalu, penyakit virus corona dari Kota Wuhan lumayan bikin bingung. Tak lain karena ada banyak nama yang disematnya.
Jika dulu sempat menyandang nama sementara 2019-nCoV atau Novel Coronavirus, kini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan nama resminya yaitu COVID-19. Nama tersebut juga mempunyai arti sendiri lho.

COVID-19 adalah singkatan dari kata 'corona', 'virus', dan 'disease'. Sedangkan angka 19 mewakili tahun saat penyakit itu ditemukan yakni akhir 2019.

Pemberian nama tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya kekeliruan atau munculnya stigma pada negara, kota, atau kelompok tertentu. Dikutip dari nrp.org, juru bicara WHO menegaskan nama itu digunakan untuk seluruh spektrum, baik ringan hingga berat.

Virus penyebab COVID-19 juga diberi nama. Nama resmi yang diberikan Komite Taksonomi Virus Internasional untuk virus corona Wuhan, adalah SARS-CoV-2, kependekan dari Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2.

Setelah pemberian nama ini, salah satu pakar penyakit pernapasan China, Zhong Nanshan, berharap agar wabah segera selesai. Bahkan ia ingin semuanya bisa teratasi dengan baik.
https://cinemamovie28.com/zero-no-tsukaima-s1-episode-8/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar