Rabu, 01 Juli 2020

Pakar Bagikan Tips Aman Berpelukan agar Tak Tertular Corona

Pandemi virus Corona COVID-19 telah mengubah dunia secara signifikan dalam waktu kurang dari setahun. Wabah virus Corona sangat mempengaruhi bagaimana orang berinteraksi karena jarak fisik menjadi hal yang paling utama untuk menekan penularan Corona.
Dikutip dari Medical Daily, menjaga jarak fisik antara kamu dan orang lain dapat memberikan perlindungan agar tak terpapar Corona. Efeknya bahkan meluas ke orang-orang yang setiap hari menghabiskan waktu atau hidup bersama kita.

Tetapi bagi sebagian orang, penting untuk menunjukkan kasih sayang, terutama di tengah meningkatnya stres saat pandemi Virus Corona COVID-19. Di sinilah pelukan bisa berperan karena telah lama digunakan untuk mengekspresikan dukungan atau membuat orang merasa terhubung.

Memberi pelukan berpeluang memperbesar terjadinya infeksi. Virus Corona baru menyebar melalui (droplet) oleh orang yang terinfeksi ketika batuk, bersin, atau bahkan hanya berbicara.

Tetapi jika dilakukan dengan trik tertentu, pelukan tidak selalu menyebabkan infeksi. Ada beberapa faktor yang dapat membuat orang lebih mungkin untuk mendapatkan virus selama kontak dekat.

"Berpelukan kemudian menularkan virus, faktanya tidak sesederhana itu," kata Todd Ellerin, Direktur Penyakit Menular dan Wakil Ketua Departemen Kedokteran di South Shore Hospital Massachusetts.

Ellerin menyarankan agar orang mempertimbangkan terlebih dahulu kesehatan diri sendiri dan yang lain sebelum berpelukan. Lebih baik tidak memeluk orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, seperti mereka yang menderita kanker, obesitas dan penyakit jantung, dan yang berusia di atas 60 tahun karena golongan ini memiliki risiko tertinggi terkena COVID-19.

Memeluk di luar ruangan juga dapat membantu menghindari virus Corona. Selama pelukan, jangan lepaskan masker dan melihat ke arah yang berlawanan untuk menghindari kontak batuk atau bersin satu sama lain.

Selain itu, ia menyarankan agar menghindari berbicara, berciuman, dan segera kembali ke jaga jarak setelah pelukan untuk menurunkan risiko. Cuci tangan dengan sabun setelahnya untuk mengurangi risiko terkena COVID-19.

Dan jika bukan karena terpaksa, pertimbangan untuk mengungkapkan kasih sayang dengan cara lain yang tidak mengharuskan kontak dekat.

Apa Itu Pajak Sepeda? Di 6 Negara Ini, Pesepeda Malah Dapat Insentif

Rumor soal pajak sepeda memang sudah dibantah oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Menurut keterangan resmi, yang sedang dibahas saat ini adalah regulasi tentang keselamatan bersepeda.
Meski begitu, fakta bahwa pajak sepeda pernah ada pada masa lalu memunculkan kekhawatiran di kalangan pesepeda. Dengan minimnya jalur dan fasilitas untuk pesepeda saat ini, wacana tentang pajak sepeda dinilai kurang bijak oleh banyak kalangan.

Terlebih, sepeda memberikan banyak manfaat positif bagi kesehatan maupun lingkungan. Bahkan di banyak negara, pesepeda malah dapat insentif karena mempromosikan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.

Di negara mana saja pegowes bisa dapat duit? Berikut rangkumannya:

1. Prancis
Sebagai upaya untuk menekan polusi, Prancis mendorong warganya untuk bersepeda. Di masa pandemi Corona, pemerintah Prancis lebih menyarankan warganya untuk bersepeda alih-alih menjajal transportasi umum.

Dikutip dari BBC, pemerintah Prancis bahkan akan memberikan insentif bagi warga yang bersepeda dengan skema subsidi sebesar 20 juta euro atau sekitar Rp 325 miliar.

Negara ini juga bakal memberikan bantuan uang sebesar 50 euro atau sekitar Rp 800 ribu kepada pesepeda untuk biaya perbaikan sepeda seperti mengganti ban atau rantai, setelah pembatasan dilonggarkan.

"Kami ingin ini menjadi periode baru untuk menuju budaya bersepeda," tutur Menteri Lingkungan Hidup Prancis Elisabeth Born.
https://cinemamovie28.com/inazuma-eleven-episode-6-subtitle-indonesia/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar