Dokter di Wuhan, tempat virus Corona pertama kali mewabah menerbitkan sebuah studi penelitian terkait manfaat dari metformin. Dikatakan, pengidap diabetes yang menggunakan metformin memiliki kemungkinan lebih kecil untuk meninggal dibandingkan dengan yang tidak menggunakan metformin.
Penelitian oleh University of Minnesota juga menemukan metformin mungkin dapat membantu mengurangi risiko kematian akibat virus Corona. Sebab, para ahli menemukan penggunaan metformin mengurangi respons inflamasi dalam tubuh.
Hal ini kemudian dikaitkan dengan kunci untuk melawan virus Corona COVID-19, karena peradangan dan badai sitokin umumnya adalah salah satu penyebab utama kematian Corona. Harapan besar terkait manfaat metformin ini datang usai para peneliti menemukan steroid dexamethasone yang tersedia secara luas mengurangi kematian hingga sepertiga di antara pasien yang menggunakan ventilator dan seperlima pasien Corona yang membutuhkan oksigen.
Mengobati Corona dengan beberapa obat kini diklaim ahli sebagai hal yang paling menjanjikan kala vaksin belum tersedia. Seperti dexamethasone, metformin disebut murah dan tersedia secara luas dan diharapkan menjadi 'kabar baik' bagi negara-negara berkembang.
Dikutip dari The Sun, studi juga menemukan metformin membantu orang yang kelebihan berat badan dan obesitas. Orang yang kelebihan berat badan dan obesitas berisiko lebih besar mengalami komplikasi serius atau kematian akibat virus Corona COVID-19.
Metformin juga disebut bisa membantu melawan kanker payudara yang setidaknya membunuh sekitar 11.400 orang setiap tahun. Suzy Birkett dari Klinik Perawatan Onkologi swasta di London meyakini metformin meningkatkan efektivitas obat kanker konvensional.
"Ini adalah perawatan yang sangat kuat tetapi lambat untuk dilakukan. Siapa yang akan membayar uji coba besar untuk persetujuan peraturan obat metformin ketika pada akhirnya tidak ada untung? Metformin murah sekali," jelas Suzy.
"Ada sejumlah penelitian yang menunjukkan bahwa jika Anda memberi metformin pada hewan, mereka hidup lebih lama," jelas direktur American Federation for Ageing Research, kepada Good Health, dikutip dari Daily Star.
Pakar Bagikan Tips Aman Berpelukan agar Tak Tertular Corona
Pandemi virus Corona COVID-19 telah mengubah dunia secara signifikan dalam waktu kurang dari setahun. Wabah virus Corona sangat mempengaruhi bagaimana orang berinteraksi karena jarak fisik menjadi hal yang paling utama untuk menekan penularan Corona.
Dikutip dari Medical Daily, menjaga jarak fisik antara kamu dan orang lain dapat memberikan perlindungan agar tak terpapar Corona. Efeknya bahkan meluas ke orang-orang yang setiap hari menghabiskan waktu atau hidup bersama kita.
Tetapi bagi sebagian orang, penting untuk menunjukkan kasih sayang, terutama di tengah meningkatnya stres saat pandemi Virus Corona COVID-19. Di sinilah pelukan bisa berperan karena telah lama digunakan untuk mengekspresikan dukungan atau membuat orang merasa terhubung.
Memberi pelukan berpeluang memperbesar terjadinya infeksi. Virus Corona baru menyebar melalui (droplet) oleh orang yang terinfeksi ketika batuk, bersin, atau bahkan hanya berbicara.
Tetapi jika dilakukan dengan trik tertentu, pelukan tidak selalu menyebabkan infeksi. Ada beberapa faktor yang dapat membuat orang lebih mungkin untuk mendapatkan virus selama kontak dekat.
"Berpelukan kemudian menularkan virus, faktanya tidak sesederhana itu," kata Todd Ellerin, Direktur Penyakit Menular dan Wakil Ketua Departemen Kedokteran di South Shore Hospital Massachusetts.
Ellerin menyarankan agar orang mempertimbangkan terlebih dahulu kesehatan diri sendiri dan yang lain sebelum berpelukan. Lebih baik tidak memeluk orang dengan sistem kekebalan yang lebih lemah, seperti mereka yang menderita kanker, obesitas dan penyakit jantung, dan yang berusia di atas 60 tahun karena golongan ini memiliki risiko tertinggi terkena COVID-19.
Memeluk di luar ruangan juga dapat membantu menghindari virus Corona. Selama pelukan, jangan lepaskan masker dan melihat ke arah yang berlawanan untuk menghindari kontak batuk atau bersin satu sama lain.
Selain itu, ia menyarankan agar menghindari berbicara, berciuman, dan segera kembali ke jaga jarak setelah pelukan untuk menurunkan risiko. Cuci tangan dengan sabun setelahnya untuk mengurangi risiko terkena COVID-19.
Dan jika bukan karena terpaksa, pertimbangan untuk mengungkapkan kasih sayang dengan cara lain yang tidak mengharuskan kontak dekat.
https://cinemamovie28.com/mother-theory-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar