Mark Zuckerberg tidak menghiraukan ancaman boikot yang datang dari perusahaan besar yang memasang iklan di Facebook. Ia bahkan percaya bahwa para pengiklan akan segera kembali ke Facebook dan boikot akan segera berakhir.
Dikutip detikINET dari The Guardian, Jumat (3/7/2020) sang pendiri dan CEO Facebook mengatakan boikot dari perusahaan besar ini hanya masalah PR dan bukan ancaman yang serius. Ia bahkan kukuh tidak ingin mengubah kebijakan Facebook soal ujaran kebencian cuma karena ancaman ini.
"Kami tidak akan mengubah kebijakan atau pendekatan kami tentang apapun karena ancaman terhadap sebagian kecil pendapatan kami, atau berapa persen dari pendapatan kami," kata Zuckerberg dalam rapat terbatas yang dilaporkan The Information.
Respons ini datang setelah lebih dari 500 perusahaan, termasuk Unilever, Starbucks dan Ford, bergabung dalam kampanye Stop Hate for Profit. Kampanye ini meminta perusahaan besar untuk berhenti beriklan di Facebook sampai mereka mengubah kebijakan soal ujaran kebencian dan rasisme di platform-nya.
Untuk menyelesaikan boikot ini, beberapa eksekutif Facebook telah berdiskusi dengan perusahaan pengiklan. Sementara Zuckerberg berencana untuk berbicara dengan penyelenggara kampanye boikot.
Dalam transkrip rapat ini, Zuckerberg juga yakin bahwa para pengiklan akan segera kembali ke platform miliknya dalam waktu dekat. Kepada pegawainya, Zuckerberg juga mengatakan bahwa boikot ini hanya masalah reputasi dan mitra, dan bukan masalah ekonomi.
Juru bicara Facebook kemudian mengkonfirmasi keabsahan transkrip ini. Mereka mengatakan perusahaan media sosial ini menghormati feedback dari mitranya dan menanggapi ujaran kebencian di platform-nya dengan serius.
"Kami membuat kemajuan yang nyata dalam mencegah ujaran kebencian di platform kami, dan kami tidak mendapat keuntungan dari konten seperti ini," kata juru bicara Facebook.
"Tapi seperti yang kita bilang sebelumnya, kami mengubah kebijakan berdasarkan prinsip, bukan tekanan terhadap pendapatan," sambungnya.
Spotify Tawarkan Paket Satu Akun Dipakai Berdua
Aplikasi streaming musik populer Spotify memperkenalkan layanan paket baru yang dinamai Premium Duo yang juga disediakan di Indonesia. Paket ini memungkinkan pengguna dapat membuat satu akun yang dapat digunakan oleh dua orang.
Paket ini mirip dengan paket Family, di mana sesuai namanya Premium Duo ini ditujukan hanya untuk dua orang di mana penggunanya harus tinggal serumah dengan alamat yang sama.
Dilansir detikINET dari GSM Arena, saat menggunakan layanan ini, Spotify ini akan memberitahu bahwa kedua pengguna diwajibkan mendaftarkan paket ini dengan alamat yang sama.
Selain itu dalam paket Premium Duo, Spotify menawarkan fitur Dou Mix, daftar lagu yang diperbarui secara berkala dari gabungan musik yang disukai dari kombinasi kedua pengguna. Maka keduanya dapat mendengarkan lagu yang telah dikurasi sesuai kegemaran masing-masing.
Bagi yang tertarik paket ini dapat berlangganan seharga USD 13 atau sekitar Rp 186 ribu yang mungkin berbeda di tiap negara. Pengguna tunggal pun dapat mengupdate ke langganan ini tanpa perlu khawatir riwayat lagu hilang. Dengan paket ini, tentu pengguna juga akan bebas iklan, lalu dapat mengunduh lagu untuk didengarkan saat offline.
https://nonton08.com/by-light-of-desert-night/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar