Jumat, 14 Februari 2020

Kota dengan Biaya Hidup Termahal 2019, No 1 Ada 3 Kota

Inilah daftar kota-kota dengan biaya hidup termahal sedunia 2019. Posisi pertama diisi oleh tiga kota.

Tiga kota itu adalah Paris, Singapura dan Hong Kong. Itulah hasil dari Survei Biaya Hidup Sedunia 2019 dari Economist Intelligence Unit yang dilansir CNN Travel, Selasa (19/3/2019).

Paris menjadi salah satu kota di posisi 10 teratas sejak tahun 2003 yang posisinya naik tahun ini. Sementara kota termahal keempat tahun lalu, Hong Kong, melonjak tiga posisi.

Survei tahunan ini mengevaluasi biaya di lebih dari 150 item, di 133 kota seluruh dunia. 10 besar kota termahal ini sebagian besar didominasi oleh kota-kota di Asia dan Eropa.

Kota Osaka naik enam posisi dan sekarang berbagi tempat nomor lima dengan Jenewa. New York dan Los Angeles adalah kota di Amerika Utara yang masuk dalam 10 besar dengan Big Apple naik enam peringkat menjadi tempat ketujuh, posisi bersama dengan Copenhagen.

Menurut survei, kota-kota AS termasuk yang paling mahal dalam hal utilitas dan pembantu rumah tangga. Di Eropa, Kota Zurich dan Jenewa ada di urutan keempat dan kelima bersama dengan Osaka, memiliki biaya paling tinggi dalam hal pengeluaran rumah tangga, perawatan pribadi, rekreasi dan hiburan.

Kopenhagen diperingkat ketujuh bersama bersama dengan Seoul, berbiaya tinggi karena faktor transportasi, rekreasi, dan perawatan pribadi yang relatif tinggi. Sementara itu, biaya hidup di Istanbul jadi jauh lebih murah dan turun 48 tempat menempati urutan ke 120 dalam daftar, sebagian karena penurunan nilai lira Turki.

Sementara Moskow turun 16 peringkat ke posisi 102. Biaya hidup di Inggris juga meningkat.

Lonjakan harga mendorong Kota London naik delapan posisi ke peringkat 22. Berikut daftar kota berbiaya hidup paling mahal sedunia pada 2019 dalam 10 peringkat:

1. Singapura
1. Paris
1. Hong Kong
4. Zurich
5. Jenewa
5. Osaka
7. Seoul
7. Kopenhagen
7. New York
10. Tel Aviv, Israel
10. Los Angeles. 

Tak Kalah dengan Tsukiji, Ini Pasar Ikan Higienis Bitung

Jepang punya Tsukiji, Jakarta punya Pasar Ikan Muara Baru. Kota Bitung pun tak mau kalah. Mereka punya Tempat Pemasaran Ikan Higienis yang tak kalah keren.

Presiden Jokowi baru-baru ini meresmikan Pasar Ikan Modern Muara Baru. Pasar ikan modern ini disebut-sebut tidak kalah kerennya dengan Pasar Ikan Tsukiji yang ada di Tokyo, Jepang.

Ternyata, Kota Bitung di Sulawesi Utara sudah punya pasar ikan yang serupa. Pasar ikan ini bahkan sudah terlebih dulu beroperasi dari Pasar Muara Baru, karena sudah diresmikan pada bulan April 2018 lalu.

Pasar ikan tersebut bernama Tempat Pemasaran Ikan Higienis PPS Bitung. Lokasinya masih berada di dalam satu komplek Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) 1 Bitung.

detikcom bersama rombongan media dari Jakarta diajak berkunjung ke pasar ikan ini pada pertengahan bulan Februari lalu. Kesan pasar ikan yang selama ini kumuh dan bau langsung hilang, begitu traveler masuk ke dalam bangunan pasar.

TPI Higienis Bitung ini bertempat di dalam bangunan seperti sebuah gudang yang sangat luas. Di dalamnya, sudah tampak beberapa orang pedagang ikan yang menggelar rapi dagangannya.

Ikan beragam jenis diperjual belikan di sini. Yang paling banyak tentu saja Cakalang dan juga Tuna. Traveler bisa langsung bertransaksi dengan para pedagang. Bisa tawar-menawar juga lho!

Soal kualitas, sudah tidak perlu diragukan lagi. Bisa dibilang, ikan cakalang maupun tuna di pasar ikan higienis Bitung ini adalah yang terbaik di Indonesia.

Wajar, karena ikan-ikan yang dijual di pasar ini masih sangat segar. Ikan-ikan ini diambil dari perairan timur Indonesia yang dikenal sangat cocok sebagai habitat tuna dan cakalang.

Tepat di belakang area pasar ikan ini, ada tempat bongkar muat ikan langsung dari kapal nelayan. Jadi ikan yang traveler beli dipastikan sangat segar karena baru ditangkap para nelayan.

Traveler bisa melihat secara langsung aktivitas para nelayan saat membongkar ikan muatannya untuk kemudian berpindah tangan ke para pedagang atau dilelang langsung di pasar. Seru sekali melihatnya! Jadi seperti atraksi wisata tersendiri.

Pasar ikan higienis ini pun bisa dikunjungi wisatawan. Sedikit tips untuk traveler, datanglah ke sini sepagi mungkin. Pada pagi hari buta, ikan dari kapal pertama yang sampai di pelabuhan kondisinya masih sangat segar.

Semakin pagi traveler datang ke pasar ikan ini, maka stok ikan masih sangat melimpah. Makin siang Anda datang, stok ikan akan makin menipis karena sudah diborong orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar