Masih ramai debat Pilpres putaran kedua, sampai-sampai soal pulpen disinggung. Bicara soal pulpen, ternyata sungguhan ada Museum Pulpen lho!
Namanya museum, pasti menyimpan suatu benda bersejarah apapun itu. Termasuk Kota Birmingham di Inggris yang memiliki Pen Museum alias Museum Pulpen.
Dilansir detikTravel dari website resmi Pen Museum, Senin (18/2/2019) Museum Pulpen merupakan salah satu objek wisata di Kota Birmingham. Lokasinya di Unit 3, The Argent Centre, 60 Frederick Street, Birmingham, B1 3HS.
Usut punya usut, ternyata Kota Birmingham memiliki sejarah penting mengenai pulpen. Di abad ke-19, Birmingham merupakan pusatnya penghasil pulpen terbesar di dunia. Dijual ke berbagai negara oleh para pelaut sebagai salah satu komoditi perdagangan.
Terdapat 5.000 pulpen yang tersimpan di Pen Museum ini. Bentuknya bermacam-macam, plus terlihat begitu penuh seni. Tak ayal, di zaman dulu pulpen adalah barang mewah!
Pena dari tahun 1800-an tersimpan rapi di museumnya. Tidak sekadar melihat dan membaca informasi, para pengunjung dapat mencoba langsung proses pembuatan pulpen.
Proses pembuatannya pun masih ada yang tradisional. Asyiknya, bisa coba langsung membuat pena bulu dan belajar memakainya.
Pen Museum digagas oleh Birmingham Pen Trade Heritage Association. Suatu yayasan non profit yang bertujuan mewariskan sejarah Birmingham khususnya soal pulpen. Bagi mereka, ada nilai sejarah besar yang tidak boleh hilang begitu saja.
Sejak dibuka tahun 2001, Museum Pulpen menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi traveler saat melancong ke Birmingham. Museumnya buka pada hari Selasa sampai Sabtu, dari pukul 11.00 sampai 16.00 sore.
Tiket masuknya sebesar GBP 5 atau sekitar Rp 90 ribuan bagi orang dewasa. Sedangkan untuk pelajar, yakni GBP 4 atau sekitar Rp 70 ribuan. Bagi pengunjung di bawah usia 16 tahun, gratis.
Selamat datang di Museum Pulpen!
Orang Indonesia & Masjid Pertama Singapura yang Eksotis
Ada wisata wajib di Singapura yang tak boleh dilewatkan oleh wisatawan Indonesia, Masjid Sultan. Masjid ini dulunya dibangun oleh tangan orang Indonesia.
Masjid merupakan salah satu tempat ibadah untuk masyarakat yang menganut agama Islam. Meskipun Singapura bukan merupakan negara dengan masyarakat yang mayoritas beragama Islam, namun di negara Merlion ini terdapat salah satu masjid unik dengan kubah berwarna emas.
Masjid Sultan namanya. Masjid Sultan merupakan salah satu masjid pertama yang didirikan di Singapura. Konon, kabarnya masjid ini dibangun oleh masyarakat Jawa yang berdagang di Singapura pada tahun 1826. Bangunan di sekitaran masjid menjadi kawasan pemukiman awal beberapa etnik Indonesia di Singapura.
Setelah masjid ini direnovasi dan ditetapkan sebagai kawasan pariwisata. Kini, masjid ini menjadi salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan ketika datang ke Singapura. Tidak hanya oleh masyarakat yang beragama Islam, namun masyarakat dari berbagai macam agama datang berkunjung untuk melihat betapa indahnya masjid dengan kubah berwarna emas ini.
Masjid ini terdapat di kawasan Kampong Glam, Singapura. Di sekitarannya terdapat beberapa restaurant turki, toko-toko yang menyediakan berbagai macam oleh-oleh dan lain sebagainya.
Bangunan masjid ini terlihat sangat unik. Dengan cat putih dipadukan dengan warna emas dan coklat menyesuaikan warna kubahnya. Pintu dan jendela yang terbuat dari kayu dan di cat dengan menggunakan warna coklat menjadikan masjid ini terlihat klasik namun tetap elegan karena kubahnya yang berwarna emas.
Jika ingin datang ke masjid ini waktu paling cocok yaitu ketika pagi hari setelah sarapan. Bahkan bisa juga sarapan di kawasan masjid sultan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar