Wisata Toleransi Kampung Sawah di Bekasi pada Sabtu pekan lalu (23/2) turut diikuti sejumlah traveler. Ini kata mereka.
Lewat komunitas Koko Jali, sejumlah traveler diajak serta mengikuti Wisata Toleransi Kampung Sawah pada Sabtu lalu. Wisata itu pun diikuti oleh sejumlah traveler dengan berbagai latar belakang.
Yang pertama adalah Sari dari Cibubur. Ia datang bersama suami dan kedua anaknya. Sari sendiri memiliki latar belakang agama Katolik, dan ingin mengajarkan perbedan sejak dini pada anaknya.
"Terutama kalau dari kami pribadi mengajak anak-anak agar dari sini mereka medapatkan pengalaman bagaimana belajar bertoleransi secara nyata, bukan hanya teori belajar dari buku. Karena dengan mengalami mereka akan memahami dan mengingat seumur hidupnya," ujar Sari.
Selain Sari, hadir juga Lisa yang merupakan warga asli Kampung Sawah. Mewakili generasi muda, ia melihat pentingnya nilai toleransi di sana yang bisa jadi contoh.
"Menarik sih, bagus. Terus bisa dikembangkan lagi untuk generasi muda supaya kita bisa tahu toleransi dari tiap daerah, khususnya Kampung Sawah ini. Jadi berbeda agama, mereka selalu toleransi," ujar Lisa.
Terakhir, ada Satria Aditama yang merupakan dosen di salah satu universitas di Jakarta. Mengajar mata kuliah Pancasila, ia melihat langsung nilai toleransi di Kampung Sawah yang berawal dari saling mengerti dalam perbedaan.
"Sangat menarik. Kita bisa melihat bagaimana pada dasarnya orang indonesia bisa menerima perbedaan. Kita lihat ada gereja katolik yang tidak begitu jauh dari gereja protestan, di mana gereja protestannya mepet sama masjid dan mereka melihat perbedaan itu sudah biasa," ujar Satria.
Lebih lanjut, menurut Satria perbedaan di Kampung Sawah menjadi cara hidup masyarakat di sana. Tidak ada rasa takut, melainkan berkembang dalam perbedaan dan menciptakan toleransi.
"Mereka tidak bingung atas perbedaan, mereka tidak takut pada perbedaan. mereka tumbuh berkembang dalam perbedaan. Mungkin mereka gak mendapat edukasi formal tentang perbedaan, tapi mereka secara alamiah rasa toleransi itu tumbuh," tutup Satria.
Sejatinya perbedaan itu jangan dilihat sebagai suatu ancaman, tapi kekuatan agar setiap insan dapat lebih mengenal satu sama lain.
Bikin 100 Event, Aceh Targetkan 3 Juta Wisatawan
Disbudpar Aceh membuat seratusan event bertaraf nasional bahkan internasional sepanjang 2019. Supaya, bisa mendatangkan 3 juta kunjungan wisatawan.
Kepala Disbudpar (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata) Aceh Jamaluddin, mengatakan, target kunjungan turis asing hingga Desember diprediksi menjadi 150 ribu orang. Sedangkan wisatawan nusantara ditargetkan mencapai tiga juga orang.
"Sementara angka kunjungan wisatawan muslim ke Aceh diharapkan juga meningkat, dari 35 ribu pada 2018 menjadi 40 ribu pada tahun 2019," kata Jamaluddin kepada wartawan di Kantor Disbudpar Aceh, Senin (25/2/2019).
Menurutnya, jumlah wisatawan ke Aceh pada 2018 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Turis asing yang melancong ke Tanah Rencong tahun lalu yaitu 106.281 orang atau meningkat dari 78.980 orang.
Sedangkan jumlah kunjungan wisatawan nusantara meningkat dari 2,2 juta menjadi 2,4 juta. Pemprov Aceh 'menggoda' wisatawan dengan beragam event mulai kuliner hingga wisata bahari.
Jamaluddin menambahkan, penyelenggeraan 100 event Aceh tahun ini sudah seharusnya memperkuat positioning Serambi Mekkah sebagai destinasi wisata yang diunggulkan di kawasan Indonesia bagian barat.
Dalam tahun ini, ada sepuluh top event yang dipersiapkan di antaranya Aceh Culinary Festival, Saman Gayo Alas Festival dan Internasional Diving Festival. Selain itu, juga ada 90 event unggulan yang digelar Disbudpar Aceh dan Dinas Pariwisata di seluruh Aceh.
"Semua atraksi wisata tersebut kami persiapkan dan persembahkan kepada wisatawab melalui semangat branding wisata Aceh "cahaya Aceh" dan "The Light of Aceh"," jelas Jamaluddin.
"Semakin banyak jumlah atraksi wisata yang akan kita gelar di seluruh Aceh, maka akan semakin maju dan berkembang destinasi wisata baru dengan berbagai sarana dan prasarana pendukung. Selain itu dengan viralnya wisata Aceh semakin terbuka Aceh kepada wisatawan," tutupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar