Selasa, 18 Februari 2020

Tinggal 45 Hari Bersama Komodo, Seperti Ini Rasanya (2)

Eloknyanya Desa Komodo, Desa Terpencil dengan Sejuta Keunikan

Desa Komodo merupakan desa terpencil ditengah lautan, di bawah kaki gunung Ara. Desa ini terdiri dari 1500 jiwa. Desa Komodo termasuk desa wisata yang sering dikunjungi turis lokal maupun internasional karena keunikan warganya yang tinggal bersama Komodo.

Tinggal di desa bersama reptil buas komodo selama 45 hari merupakan pengalaman unik yang tak terlupakan. Pengalaman unik yang saya alami di desa komodo yaitu suatu hari ada seekor komodo yang memakan kambing. Satu desa berbondong-bondong untuk melihat kejadian tersebut.

Ini merupakan hal langka dan pertama kali saya lihat seekor komodo yang hampir sama ukurannya dengan kambing dengan ganas memakan kambing. Seorang Guide mendekati komodo dan berusaha untuk menyelamatkan kambing dari Komodo. Tetapi karena keganasan komodo, kambing tak dapat diselamatkan.

Suatu hari saat saya dan teman-teman berbincang-bincang dengan warga, tiba-tiba seorang nenek bercerita bahwa cucunya meninggal di makan komodo. Cucu laki-laki yang berumur sekitar 7 tahun sedang bermain di gunung Ara bersama adiknya, tiba-tiba tak sengaja menginjak komodo yang sedang merayap.

Seketika komodo menggigitnya dan memakan kaki hingga perutnya. Adiknya bergegas lari ke desa dan memberitahukan keluarga. Akhirnya cucu nenek tersebut meninggal, nenek memperlihatkan foto cucunya yang tinggal badan dan kepala saat terakhir sebelum dimakankan.

Melihat cerita tersebut saya sangat tercengang dan merasa kasihan. Meskipun banyak kasus warga desa dimakan komodo, tetapi warga tetap menyayangi komodo. Mereka menganggap bahwa komodo adalah nenek moyang mereka.

Sejarah komodo berasal dari seorang putri Ina Matrea yang melahirkan anak kembar, satu manusia dan satu komodo. Masyarakat sering memanggil komodo dengan sebutan Sebae yang artinya kembaran.

Pengalaman unik lain di desa Komodo yaitu suatu ketika teman KKN saya sedang membersihkan ikan dibelakang posko, tiba-tiba seekor komodo mendekat, dengan terkejut teman saya lari dan komodo mengejarnya. Warga desa berteriak dan segera menggendong anaknya untuk masuk ke rumah. Akhirnya komodo pergi karena diusir oleh Guide.

Komodo juga pernah turun di sekolah, suatu hari saat anak-anak pulang sekolah, tiba-tiba komodo muncul di depan pintu sekolah. Anak-anak heboh sambil berkata Ada Ora...Ora (Komodo dalam bahasa setempat). Akhirnya guru menggiring komodo pergi menggunakan tongkat kayu.

Kami juga pernah melihat bangkai komodo yang tergeletak di dekat sekolah dengan kondisi perut berdarah. Komodo tersebut mati diduga karena memakan rusa dan tanduknya menancap di perut komodo. Komodo memang sering turun ke desa karena jumlah komodo di kawasan Taman Nasional Komodo sekitar 3012 ekor.

Hal yang unik dari desa ini yaitu masyarakat membiarkan kambing peliharaannya berkeliaran di desa, sehingga saat Komodo turun ke desa tidak akan memakan manusia tetapi akan memakan kambing. Tak jarang saat kita berjalan di desa, banyak kambing yang berlalu lalang dan bermain dengan anak-anak.

Suatu ketika saat saya sedang memasak nasi untuk 15 tim KKN, tiba-tiba kambing masuk dapur dan memakan nasi sekendil, saya sangat shock dan tertawa melihat kejadian lucu ini. Pernah suatu ketika kamping menyeruput kopi milik teman saya dan memakan roti milik saya. Karena jarangnya pepohonan hijau di desa, kambing di desa Komodo tidak hanya mengkonsumsi rumput tetapi mengkonsumsi makanan manusia seperti nasi, ikan, roti dan kopi.

Saat malam hari, banyak babi liar yang berkeliaran di desa, kami dan anak-anak desa sering bermain mengejar babi liar agar pergi dari desa. Saat malam hari anak-anak laki-laki banyak yang memancing ikan di belakang posko dan mendapatkan ikan yang sangat banyak.

Laut di desa Komodo memang kaya, kita dapat dengan mudah mendapatkan ikan, cumi-cumi, kerang dll. Sungguh indah negriku, pulau Komodo memang patut kita banggakan sebagai warisan dunia yang menjadi The New 7 Wonders of Nature.

Selain di desa komodo, tempat wisata yang berada di dekat desa untuk berburu komodo adalah Loh Liang. Loh Liang merupakan kawasan di Komodo National Park. Disana kita akan mengenal komodo lebih dekat karena kita akan diajak menjelajah hutan untuk melihat habitat langsung komodo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar