Selasa, 18 Februari 2020

Pantangan-pantangan Buat Wisatawan Selama Nyepi di Bali

Kamis (7/3) esok, Hari Raya Nyepi akan dirayakan di seantero Bali. Berikut pantangan-pantangan buat wisatawan yang wajib diketahui selama Nyepi.

Untuk menjaga kekhusyukan Nyepi di Bali akses internet, saluran televisi hingga jaringan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) akan dimatikan sementara.

Tak hanya itu, wisatawan juga diminta memperhatikan sejumlah pantangan. Apa saja?

"Nyepi di Bali itu pemimpin agama, umat Hindu tidak melakukan kegiatan keluar rumah, turis-turis pun tidak boleh keluar hotel," kata Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Badung, Gede Rudia Adiputra saat berbincang dengan detikTravel, Rabu (6/3/2019).

Selama Nyepi, para umat Hindu melaksanakan catur brata yaitu amati geni, amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), dan amati lelanguan (tidak bersenang-senang). Selama Nyepi berlangsung semua toko tutup, dan tidak ada warung yang buka.

Di sepanjang jalan hanya ada pecalang yang bisa lalu lalang untuk pengamanan. Rudia pun meminta para turis agar tidak keluar hotel.

"Bagi non Hindu silakan di dalam hotel asal dia tidak berkeliaran di luar. Nyepi itu untuk membersihkan dunia kita dari polusi udara, polusi suara, dan yang lainnya," terangnya.

Rudia mengatakan bagi karyawan hotel yang bekerja dipersilakan untuk berangkat pukul 05.00 Wita. Sehingga diharapkan pukul 06.00 Wita sudah tiba di kantornya dan tidak berada di jalan.

"Besok itu sudah sepi, tidak ada orang lalu lalang. Oleh karena itu untuk karyawan hotel yang rumahnya jauh, diberi kesempatan jam 05.00 pagi berangkat dari rumah supaya jam 06.00 sampai di hotel," terangnya.

Rudia pun mempersilakan para turis untuk tetap beraktivitas selama berada di dalam hotel.

"Tidak ada juga, tinggal di dalam hotel saja. Mau baca-baca, kalau disiapkan ya makan di hotelnya, tidak keluar lagi karena sudah disiapkan di hotel," jelasnya.

Tinggal 45 Hari Bersama Komodo, Seperti Ini Rasanya

Komodo memang hewan purba yang menakjubkan. Tinggal selama 45 hari bersama dengan hewan buas ini memberi banyak pelajaran. Seperti ini kisahnya.

"Aku tinggalkan kekayaan alam Indonesia, biar semua negara besar dunia iri dengan Indonesia," - Ir Soekarno.

Indonesia merupakan negara kebanggaan, negara yang tak hanya kaya akan budaya tetapi juga kaya akan keindahan alam bak surga dunia yang memanjakan mata. Aku bangga menjadi anak INDONESIA.

Kalimat tersebut menggambarkan perasaanku karena bangga menjadi anak Indonesia, negeri yang menawarkan sejuta pesona wisata alam yang memanjakan mata. Tak perlu jauh-jauh ke luar negeri, Indonesia memiliki segudang wisata alam bak surga dunia yang menjadi magnet turis.

Salah satu destinasi yang wajib dikunjungi di negara Indonesia adalah Pulau Komodo. Pulau yang terletak di Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur ini resmi diakui UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia yang menjadi The New 7 Wonders of Nature sebagai habitat asli reptil Komodo Dragon.

Pulau yang menjadi kebanggaan Indonesia karena satu-satunya tempat di dunia yang menjadi habitat reptil purba langka Varanus Komodoensis. Berkesempatan mengabdi selama 45 hari di Pulau Komodo merupakan hal yang tak kan terhapus dari memori.

Kami 15 pemuda pemudi bangsa yang tergabung dalam KKN Mandiri UNNES Desa Komodo memiliki tekad kuat untuk mencerdaskan dan memajukan pendidikan bangsa di berbagai pelosok negeri. This is Our Journey:

Keseruan Perjalanan dari Semarang sampai Pulau Komodo

Perjalanan ini tak secepat yang kalian bayangkan, kami membutuhkan waktu 4 hari hingga sampai di tempat tujuan. Teriknya sinar mentari diiringi hembusan angin berdebu kota menemani awal perjalanan kami menyusuri kota Semarang-Surabaya menggunakan kereta api.

Sebagai mahasiswa millenial, teknologi memudahkan kita dalam berbagai hal termasuk traveling. Yap, Tiket.com andalanku salah satu Online Travel Agent (OTA) yang menawarkan berbagai promo menarik dengan fitur canggih yang memanjakan pelanggan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar