Gunung Semeru tak pernah kehilangan pesonanya. Terkenal dengan puncak abadi para dewa, banyak pendaki yang mencoba untuk menaklukkannya.
Mendaki merupakan aktifitas ekstream yang akhir-akhir ini digandrungi banyak orang, selain menyalurkan hobi para pendaki juga bisa mendapatkan pengalaman tak terlupakan.
Gunung Semeru adalah salah satu gunung dalam 7 summits Indonesia. Gunung yang mempunyai ketinggian 3676 mdpl ini terletak di antara kabupaten Malang dan Lumajang. Kalian bisa memulai perjalanan dengan memesan tiket pesawat atau kereta api menuju Kota malang kemudian dilanjutkan dengan perjalanan menuju Pos Pendakian yang berjarak sekitar 50KM dari kota Malang.
Pesona alam yang indah dan eksotis banyak menarik minat wisatawan baik lokal maupun wisatawan asing selain itu beberapa waktu yang lalu Gunung Semeru sempat menjadi tempat lokasi syuting film 5 cm hal ini agaknya menjadi magnet tersendiri buat wisatawan untuk mendaki Semeru.
Untuk dapat mendaki Gunung Semeru ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh calon pendaki salah satunya adalah simaksi atau ijin memasuki kawasan taman nasional. Gunung semeru sendiri masuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Simaksi bisa diperoleh melalui website TNBTS atau datang langsung ke loket pos pendakian. Selain itu kami pun diminta untuk melengkapi surat perjalanan dengan Surat Keterangan Sehat dari dokter.
Hal ini diperlukan untuk meminimalisir kemungkinan buruk saat melakukan pendakian. Jika dinyatakan tidak sehat maka petugas TNBTS tidak akan memperbolehkan pendaki untuk melakukan perjalanan.
Titik awal pendakian dimulai di Pos Pendakian yang berada di Desa Ranupane Lumajang. Setelah melengkapi perijinan dan briefing dengan petugas TNBS kami mulai melakukan pendakian.
Untuk dapat mendaki Gunung Semeru biasanya pendaki memerlukan waktu 3-4 hari. Itu artinya kita akan menghabiskan waktu selama itu di hutan, tanpa televisi tanpa jaringan internet dan tanpa mandi.
Tapi tak perlu khawatir untuk air bersih karena jalur pendakian Gunung Semeru merupakan jalur pendakian dengan banyak sumber air. Ada empat pos yang harus kita lewati sebelum sampai di lokasi camp pertama.
Kami menapaki jalan setapak, melewati perkebunan warga dengan hamparan ladang yang membentang luas. Semakin lama jalan semakin terjal yang kami lewati bukan lagi perkebunan warga melainkan hutan.
Oksigen pun semakin tipis, beberapa kali saya minta istirahat ke rombongan karena nafas udah terengah-engah. Sepanjang perjalanan kami berpapasan dengan pendaki lain, kami saling menyapa. Hal yang jarang ditemui dikehidupan perkotaan. Sempat juga kami ketemu monyet yang bergelantungan takut sih tapi selama kita tidak mengganggu tenang aja mereka tidak akan menyerang.
Hampir 4 jam berjalan, kaki mulai pegal dan nafas terengah-engah. tiba-tiba terlihatlah danau yang super cantik.
Ranu Kumbolo adalah surganya Mahameru, dengan ditutupi kabut tipis Ranu kumbolo nampak sangat cantik. Lelah kami terbayar lunas.
Ranu Kumbolo biasa digunakan untuk lokasi camp para pendaki sebelum besoknya melanjutkan pendakian. Kami memilih mendirikan tenda diseberang Ranu Kumbolo agar besok ketika matahari terbit tinggal buka tenda langsung bisa menikmati sunrise.
Udara sangat dingin terlebih saat malam hari dan dini hari bisa mencapai minus 2 derajat celcius. Walaupun begitu bermalam di Ranu Kumbolo sangatlah indah, kita bisa menikmati langit berbintang yang syahdu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar