Kamis, 20 Februari 2020

Negeri Dongeng di Bled, Slovenia

Negeri dongeng, inilah kata yang cocok untuk menggambarkan Danau Bled di Kota Bled, Slovenia. Sungguh seperti alam fantasi!

Berbekal tiket promo Saudi Airlines yang saya dapat di tiket.com #semuaadatiketnya, saya mulai mencari tahu tentang Bled. Saya beli tiket Jakarta - Munchen, dari Munchen saya hanya tinggal naik bus ke Ljubljana, ibukota Slovenia.

Saya menginap di Ljubljana untuk keesokan harinya akan naik bus PP Bled. Ljubljana adalah kota kecil. Saya sudah khawatir tentang penginapan di sana, tapi apa yang tidak ada di tiket.com, pesan hotel di Ljubljana pun saya pesan melalui tiket.com dengan promo hotel yang membuat pengeluaran saya semakin bisa ditekan.

Sebagai budget traveler, tentu biaya pesawat dan penginapan adalah yang Saya pikirkan pertama. Tapi promo-promo yang ditawarkan tiket.com membuat saya nggak mikir dua kali untuk traveling.

Bus saya berangkat pukul 09.00 pagi. Selama 1 jam perjalanan, pemandangan yang terlihat hanya kabut, putih semua. Saya mulai khawatir, saya berdoa selama perjalanan, semoga langit berbaik hati dan menampakkan warna birunya yang indah.

Sampai di Bled, saya sudah bisa melihat danau yang selama ini hanya saya lihat di Google. Tetapi cuaca masih belum mendukung, semua masih tertutup kabut, saya mulai memutari danau berjalan pelan berharap pada langit biru.

1 Jam kemudian doa saya didengar, kabut pelan-pelan menghilang, hamparan pengunungan mulai terlihat, danau mulai menampakan birunya dan bangunan di tengah-tengah danau terlihat makin jelas. Akhirnya negeri dongeng yang saya impikan, lengkap sudah terlihat indah dan memanjakan mata ini.

Karapan Sapi Probolinggo, Tidak Kalah Seru dengan Madura

Masyarakat kawasan Tapal Kuda di Probolinggo, Jawa Timur punya ritual unik saat menyambut masa tanam padi. Mereka punya karapan sapi lho.

Kerapan sapi brujul, begitu nama lokalnya, digelar di area persawahan, sebelum digarap menjadi lahan pertanian. Lokasinya sendiri berada di Jalan KH Safi'i, Kelurahan Jrebeng Kidul, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.

Uniknya, lomba Kerapan Sapi Brujul beda dengan Karapan Sapi Madura. Ada joki dari kalangan anak-anak.

Seperti yang dilakukan Andrik (13), ia mengaku sudah 2 tahun menjadi joki kerapan sapi brujul. Menurutnya, sebelum melakukan karapan sapi ia terlebih dahulu berlatih sekitar 1 pekan.

Selain itu, sapi brujul juga diberikan racikan jamu dari akar dedaunan berkhasiat ditambah 50 butir telur ayam, guna mendongkrak stamina sapi yang akan dikerap di ajang adu kecepatan sapi brujul.

"Biasanya latihan dulu, Pak. Sapi juga dikasih ramuan jamu biar lebih bertenaga saat berlari," jelasnya pada detikTravel, Senin (25/02/19).

Senada disampaikan Teguh (20), joki karapan sapi lainnya. Menurutnya, kerapan sapi brujul sudah biasa dilakukan sebagai persiapan sebelum melakukan tanam padi.

Sementara dalam aksinya, para peserta karapan sapi brujul membalap arena pacuan sepanjang 100 meter dengan lebar seluas 50 meter. Sedikitnya, tak kurang dari 10 peserta ikut dalam kerapan sapi brujul kali ini. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Jawa Timur, di antaranya Lumajang, Situbondo, Jember dan lainnya.

Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin yang turut hadir dalam kerapan sapi brujul mengatakan, jika kerapan sapi brujul merupakan bagian kearifan lokal warga Tapal Kuda Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar