Senin, 10 Februari 2020

Warga Bali Bersukaria Sambut Trans Studio Mal

Trans Studio Mal Bali sudah resmi dibuka dan langsung dipadati pengunjung. Mal ini menjadi salah satu pilihan bagi warga Bali untuk wisata belanja bareng keluarga.

Sejak siang mal yang berlokasi di Jl Imam Bonjol, Denpasar, Bali ini telah dipadati pengunjung. Mayoritas ingin menghabiskan akhir pekan bersama keluarga sambil jalan-jalan menengok mal baru.

Area mal yang terbilang luas menjadi favorit bagi keluarga untuk bersantai. Spot paling ramai yakni di taman indoor yang dilengkapi dengan rumput artifisial dan dekat dengan kolam.

Instalasi jerapah maupun monyet yang bergelantungan di pohon jadi salah satu spot favorit pengunjung untuk foto-foto. Sementara area taman yang dihiasi rumput artifisial jadi lokasi keluarga untuk mengumbar anaknya bermain lari-larian.

Salah satunya Emi yang datang bersama keluarganya. Warga Desa Kapal, Mengwi, Badung itu sengaja datang sejak pukul 16.00 Wita untuk jalan-jalan bersama keluarganya.

"Asyik tempatnya, untuk jalan-jalan bareng keluarga enak dan cocok untuk bawa anak-anak apalagi ada rumputnya ini enak buat istirahat," kata Emi saat ditemui Minggu (31/3/2019).

Hal senada juga disampaikan anaknya, Anisa. Anisa mengaku tak sabar menunggu wahana Trans Studio Mal Bali segera dibuka untuk umum.

"Masih kurang familiar sih sama malnya karena baru, tapi ini udah asyik tempatnya ada bioskop juga. Cuma untuk restoran masih kurang banyak ya pilihannya mungkin karena belum dibuka semuanya," tuturnya.

Wanita asal Malang, Jawa Timur itu menambahkan area taman indoor di lantai satu jadi salah satu favoritnya untuk bersantai. Sebab, dia bisa duduk melepas lelah sembari menunggu hiburan musik yang bakal main pukul 19.00 Wita nanti.

"Ini sudah foto-foto di jerapah (area taman indoor). Nanti kalau ada yang tanya sudah ke mal baru biar langsung saya tunjukin foto buktinya," ujar Emi sambil menunjukkan beberapa foto di ponselnya.

Selain Emi dan keluarganya ada juga Kadek Mulyawan yang datang bersama anak dan istrinya. Warga Denpasar Selatan itu menyebut kehadiran Trans Studio Mal Bali itu jadi tempat piknik pilihan karena dekat dengan rumahnya.

"Sejauh ini asyik tempatnya, banyak spot foto-foto juga. Mungkin bakal lebih seru kalau sudah buka semuanya ya, pasti bakal sering ke sini karena dekat dengan rumah juga," tuturnya.

Peringati Earth Hour, Aneka Landmark Dunia Gelap-gelapan

Berbagai kota di belahan dunia turut memperingati Earth Hour. Lampu landmark-landmark dunia pun ikut dimatikan.

Earth Hour adalah kegiatan global yang diinisiasi World Wide Fund for Nature (WWF) untuk meningkatkan kesadaran akan perlunya tindakan serius menghadapi perubahan iklim. Setiap tahun, Earth Hour diperingati pada Sabtu terakhir di bulan Maret, di mana lampu-lampu akan dimatikan selama 1 jam mulai pukul 20.30 sampai 21.30.

Tahun ini, Earth Hour berlangsung pada Sabtu (30/3). Dilansir detikcom dari Reuters, Minggu (31/3/2019), sekitar 200 landmark populer di seluruh dunia turut serta dalam Earth Hour. Salah satunya Menara Eiffel di Paris, Prancis, yang lampu-lampunya dimatikan selama satu jam. Landmark favorit turis ini pun tampak gelap gulita.

Sebelum cahaya lampu Menara Eiffel dimatikan, diadakan acara diskusi publik mengenai pemanasan global dan penurunan keanekaragaman hayati yang dihadiri pula oleh Wali Kota Paris Anne Hidalgo bersama Menteri Brune Poirson.

Seperti diberitakan Independent dan AFP, beberapa landmark dunia lainnya yang ikut dimatikan lampunya adalah Bradenburg Gate di Berlin, Marina Bay Sands di Singapura, Sydney Opera House di Sydney, Piramida di Mesir, Christ the Redeemer di Rio de Janeiro, Empire State Building di New York, Burj Khalifa di Dubai, Acropolis di Athena dan Kremlin di Moskow.

Sementara di penjuru Britania Raya, ada lebih dari 100 landmark turut serta dalam Earth Hour tahun 2019. Dari Istana Buckingham sampai Kastil Edinburgh, semua mematikan lampu. Para warga dan aktivis juga ikut berkumpul di landmark kota masing-masing untuk memeriahkan Earth Hour.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar