Demi mempermudah akses pendaki menuju kawasan wisata di wilayah Gunung Argopuro, pemerintah setempat membuat akses jalan. Dananya mencapai Rp 500 jutaan.
Pemerintah Kabupaten Probolinggo, segera membangun trek jalan setapak dengan panjang jalan sekitar 2 kilometer. Kasi Destinasi Wisata Disporaparbud Kabupaten Probolinggo, Musa mengatakan, jika pembangunan jalan setapak itu saat ini telah memasuki tahap perencanaan.
Titik jalan setapak dimulai dari pintu masuk kawasan Hutan Damar, yang berada di wilayah Bermi, Kecamatan Krucil, Kabupaten Probolinggo menuju 2 kilometer ke atas. Sementara trek jalan setapak berupa Paving, dengan lebar jalan sekitar 1,5 meter. Di sepanjang trek jalan setapak, nantinya akan dilengkapi pula beberapa rambu penunjuk arah bagi para pendaki.
"Awal pembangunan trek jalan setapak, kita bangun sepanjang 2 kilometer dulu mas disesuaikan dengan anggaran yang ada. Selain pembangunan jalan, ada juga perbaikan pos-pos peristirahatan atau shelter," paparnya saat dihubungi detikTravel, Kamis (14/02/19) kemarin.
Musa menjelaskan Triwulan pertama, telah memasuki tahap pemetaan gambar trek jalan setapak. Dan di Triwulan kedua sekitar April, Mei, dan Juni baru memasuki tahap pembangunan fisik.
Pembangunan jalan setapak sendiri, ditargetkan akan selesai pada akhir tahun 2019 mendatang. Dan di tahun 2020 akan dilanjutkan kembali, pembangunan trek jalan setapak hingga kawasan obyek wisata Taman Hidup.
Sementara anggaran pembangunan trek jalan setapak di tahun 2019 sekitar Rp 500 juta, ditambah pembangunan resta area sekitar Rp 225 juta.
"Anggaran untuk pembangunan trek jalan setapak ini 500 juta mas, sedangkan di tahun 2020 nanti pemerintah akan menganggarkan kembali," pungkasnya.
Kawasan Gunung Argopuro dengan ketinggian sekitar 3088 Mdpl masuk dalam pengawasan dan pengelolaan Sub BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) wilayah Jember.
Di obyek wisata alam itu, terdapat spot-spot obyek wisata cukup luar biasa keindahanhya, meliputi areal Hutan Damar, obyek wisata alam Taman Hidup hingga Cikasur Savana.
Menpar Nilai Tol Trans Jawa Bantu Konektivitas Wisata di Jateng
Menpar Arief Yahya mengatakan jalan Tol Trans Jawa membantu konektivitas objek wisata di Purworejo dan Jawa Tengah. Setiap pintu tol mesti jadi akses wisata.
"Itu sangat betul, kita punya Tol Trans Jawa 1.000 km. Dengan adanya tol itu destinasi kita harapkan bisa semakin hidup terutama yang nomadik atau bisa berpindah-pindah dari kota satu ke kota lain dengan waktu relatif cepat, saya tadi dari Semarang ke sini juga cuma dua jam," kata Arief di sela-sela peresmian obyek wisata baru di Purworejo, Kamis (14/2/2019).
Menpar Arief Yahya mengusulkan, ke depannya di setiap pintu tol bisa dibangun akses jalan langsung menuju obyek wisata terdekat. Hal tersebut juga untuk mencegah penurunan pengunjung wisata.
"Agar tidak turun, maka saya harap di pintu tol bisa dibangun jalan akses menuju obyek wisata terdekat. Untuk yang di Pantura pengunjungnya berkurang atau tidak sekarang saya belum tahu," lanjutnya.
Tak hanya tol, keberadaan New Yogyakarta International Airport nantinya juga akan membantu menarik wisatawan terutama wisatawan mancanegara untuk menikmati destinasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Saat ini, Bandara Adi Sucipto Yogyakarta sudah over loaded sehingga tidak bisa lagi maksimal dalam menerima wisatawan.
"Bandara Adi Sucipto itu sudah over loaded, sudah 400%. Jadi kapasitasnya 1,5 juta tapi bebannya 6 juta. Saya sebagai Menpar menjamin ketika kita punya bandara baru saya garansi jumlah wisman yang datang ke Jateng dan DIY ada 2 juta, jadi akan ada uang sekitar Rp 30 triliun yang beredar per tahun," pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar