PUBG Mobile telah memblokir sekitar 1,6 juta pemain yang dinyatakan bersalah karena penggunaan cheat. Total 1.691.949 akun telah diblokir secara permanen dalam periode 28 Maret hingga 1 April 2021.
Melalui postingan di Twitter PUBG MOBILE, mereka membagikan informasi terkait penggunaan cheat lebih dari 1,6 juta akun berasal dari 35% berada di peringkat Bronze, 13% di Diamond, 12% Crown, 11% Silver dan Platinum, 9 persen Gold, 8 persen Ace dan sisanya 1 persen di Conqueror, dikutip detikINET dari Gadgets NDTV, Kamis (8/4/2021).PUBG Mobile juga menambahkan, 34% dari akun yang dilarang melakukan pelanggaran berupa auto-aim dan X-Ray vision. Selanjutnya 12 persen menggunakan cheat kecepatan, 6% menggunakan modifikasi kerusakan area, 4% memodifikasi model karakter dan 10 persen melakukan pelanggaran jenis lainnya.
Developer mengatakan bahwa para pemain tersebut ditemukan melanggar kebijakan anti-cheat game. Laporan yang didapatkan menunjukkan pemain menggunakan peretas pihak ketiga. Hal ini memungkinkan mereka mendapatkan keunggulan atas pemain lain dan pastinya meraih kill lebih banyak dalam game.
Menggunakan peretasan dan kecurangan di PUBG Mobile bukanlah hal baru. Pemain yang tidak bertanggung jawab sudah lama melakukan hal seperti ini. Bahkan pada tanggal 8 hingga 14 Januari 2021, mereka telah menangguhkan 1.217.342 akun secara permanen.
Untuk pelanggaran yang dilakukan tidak jauh berbeda dengan yang terjadi saat ini. Dengan popularitas yang dimiliki PUBG Mobile, memang menjadi tantangan besar bagi tim pengembang untuk mengatasi masalah peretasan.
PUBG Mobile sendiri merupakan game genre Battle Royale yang diadaptasi dari versi PC. Pemain akan diminta untuk dapat bertahan menjadi satu-satunya atau menjadi kelompok terakhir yang hidup dari total 100 pemain di satu wilayah.
Namun informasi terbaru dari PUBG Mobile, bahwa mereka telah mengeluarkan peta baru yakni Karakin yang hanya menempatkan total 64 pemain dengan luas wilayah hanya 2x2 km. Peta ini sangat cocok untuk detikers yang ingin memainkan PUBG Mobile dengan waktu yang singkat.
https://trimay98.com/movies/exposed-2/
Pentolan Teknologi Ini Kritik iPhone Made in China
Dalam merakit iPhone, sukar dipungkiri bahwa Apple amat bergantung pada negara China. Hampir seluruh pabrik Foxconn yang dikontrak Apple untuk membuat ponselnya itu berada di sana. Hal itu kadang menjadi sasaran kritik, terbaru dilontarkan oleh Peter Thiel.
Peter Thiel mentereng di jagat teknologi sebagai investor Facebook, pendiri PayPal serta Palantir Technologies. Thiel menyebut Apple kemungkinan tidak bisa berbuat apa-apa jika misalnya ada konfrontasi dari China karena masifnya rantai suplai iPhone di sana.
Seperti dikutip detikINET dari CNBC, Thiel menyatakan bahwa perusahaan teknologi besar lain semacam Facebook, Amazon dan Microsoft tidak punya ketergantungan seperti Apple pada China. Thiel menyarankan agar pemerintah Amerika Serikat mengawasi Apple terkait persoalan ini.
"Apple mungkin adalah masalah yang nyata secara struktural karena seluruh rantai suplai iPhone itu dibuat dari China. Apple adalah yang punya sinergi nyata dengan China," demikian klaim Peter Thiel.
Tak hanya Apple dengan iPhone, pria berusia 53 tahun itu juga mengkritik Google soal relasinya dengan pemerintah China. Ia menyoroti kemitraan Google dengan beberapa kampus di China dalam teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
"Karena semua hal di China adalah percampuran antara sipil dan militer, Google secara efektif bekerja sama dengan militer China, bukan dengan militer Amerika. Mungkin berikan saja langsung teknologinya karena jika tidak begitu, tetap saja akan dicuri," sindir Thiel.
Google langsung membantah tudingan tersebut, bahwa mereka bekerja sama dengan militer China. "Tuduhan itu tidak berdasar. Kami tidak bekerja sama dengan militer China. Kami bangga untuk meneruskan sejarah panjang kami bekerja dengan pemerintah Amerika, termasuk Departemen Pertahanan dan di banyak area termasuk keamanan siber dan perawatan kesehatan," cetus juru bicara Google.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar