Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta warganya jangan bekerja dan beraktivitas di Jakarta. Ada alasan khusus Pria yang akrab disapa Kang Emil mengambil kebijakan tersebut. Apa saja?
1. Jakarta Wilayah Rentan Penyebaran Corona
Emil mengklaim jika tinggal di desa seperti di Jawa Barat akan jauh dari penyakit. Ajakan ini juga sudah dikampanyekan olehnya
"Kita lagi kampanye udahlah jangan ngantor di Jakarta lagi, ngantornya di Jawa Barat saja jauh dari penyakit, lahannya indah bisa produktif," katanya dalam acara MarkPlus Government Roundtable melalui virtual, Kamis (25/6/2020).
2. Orang Bisa Bekerja dari Mana Saja Berkat Teknologi
Ridwan Kamil mengajak para milenial agar tidak takut tinggal di desa karena saat ini bisa tetap mendapatkan penghasilan seperti di kota. Sebab semuanya sudah terhubung dengan digital terlebih di Jawa Barat memiliki kekayaan teknologi, alam, pariwisata dan agriculture.
"Kita punya kampanye ke milenial agar semuanya jangan ke kota, sekarang tinggal di desa. Rezekinya rezeki kota, bisnisnya mendunia. Itu slogan baru karena desanya sudah desa digital jadi tinggal di desa menjauhi penyakit, kemudian rezeki kota karena bisa online dan mendunia karena bisa terkoneksi," ucapnya.
Ia membeberkan kekayaan di Jawa Barat yang tidak kalah dengan pusat kota. Dia bilang semua industri hi-tech berkumpul di Jawa Barat.
"Di COVID-19 ini mengajarkan kita tetap produktif tapi menjauhi kerumunan dan keterpusatan yang selama ini keterpusatan ini jadi rezim ekonomi kita karena memusatkan ekonomi terlalu besar di satu titik dan pada saat diinterupsi kerasa bahwa itu konsep yang keliru," ujar Ridwan Kamil.
3. Penambahan Kasus Corona di Jabar Rendah
Ridwan Kamil menjabarkan bahwa Jawa Barat merupakan provinsi yang kasus peningkatan Corona-nya paling rendah. Pasien yang sembuh juga semakin banyak terlihat dari ruang isolasi yang hanya terisi 27%.
"Laporan WHO dari 100% tes PCR yang terpapar positif, Jawa Barat paling rendah 6,6%. Ini sudah teruji beberapa minggu. Di provinsi lain dari 100% testing itu cukup tinggi tingkat keterpaparannya jadi secara risiko kita lebih rendah," imbuhnya.
Berdasarkan catatan detikcom, pada data Rabu (24/6/2020), ada sebanyak 1.113 kasus baru positif sehingga total ada 49.009 kasus. Kasus baru terbanyak diisi oleh Jawa Timur 183 kasus, DKI Jakarta 157 kasus, Jawa Tengah 76 kasus dan Sumatera Utara 55 kasus. Sedangkan Jawa Barat 41 kasus.
Berikut 10 provinsi dengan kasus Corona terbanyak
1. DKI Jakarta (9.971)
2. Jawa Timur (9.542)
3. Sulawesi Selatan (3.797)
4. Jawa Barat (2.848)
5. Jawa Tengah (2.668)
6. Aceh (49)
7. Sulawesi Barat (104)
8. Nusa Tenggara Barat (111)
9. Jambi (112)
10. Bengkulu (116)
Bandara Kulon Progo Siap Diresmikan Jokowi
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan implementasi new normal di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) sudah berjalan dengan baik. Budi juga telah melakukan kunjungan ke Bandara Kulon Progo dan mengecek runway serta peninjauan terminal.
Bandara baru di Yogyakarta ini pun siap diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Implementasi new normal saat ini baik, kemarin saya ke Yogya dan ke Solo, teman-teman begitu care sehingga (Bandara YIA) Kulon Progo siap diresmikan oleh Presiden," kata dia dalam keynote speech Kagama Inkubasi Bisnis, Sabtu (27/6/2020).
Menurut Budi hal ini patut diapresiasi karena seluruh insan perhubungan menjalankan tugas dengan baik.
Menhub juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh PT Angkasa Pura I dalam menyiapkan protokol kesehatan dalam menyambut new normal. Dari pengecekan suhu badan, penerapan jaga jarak sampai dengan pemeriksaan dokumen pendukung.
"Kami minta Angkasa Pura I untuk berkoordinasi lebih intensif dengan gugus tugas yang ada di level Yogyakarta," kata dia.
Menhub juga melihat aktivitas di Bandara YIA sudah semakin lengkap. Harapannya YIA bisa menjadi infrastruktur pendukung dalam meningkatkan turis ke Yogyakarta, di mana ada Candi Borobudur yang menjadi daya tarik pariwisata. Akses ke sana dari YIA juga sudah terhubung dengan moda transportasi bus dan shuttle bus.
"Kemenhub sudah menyiapkan moda transportasi, seperti bus, kereta sampai Stasiun Wojo dan nanti juga akan ada kereta api langsung ke bandara," jelasnya.
Kehadiran Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) diharapkan bisa mewujudkan Borobudur dan Yogyakarta sebagai salah satu dari lima destinasi Bali baru.
"Kita harapkan YIA ini bisa menjadi infrastruktur untuk meningkatkan turisme di Yogyakarta," katanya.
https://nonton08.com/cast/stephanie-turner/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar