Selasa, 30 Juni 2020

Pemimpin Sekte Shincheonji di Daegu Korsel Negatif Virus Corona

Pendiri sekte agama minor Gereja Shincheonji di Daegu, Korea Selatan, Lee Man-hee diuji untuk penyakit dari virus corona pada Sabtu (29/2/2020) lalu. Beredar kabar bahwa hasil tes tersebut dinyatakan negatif pada (2/3/2020).
Mengutip Yonhap News Agency, kabar ini dilaporkan oleh pihak Gereja Shincheonji Yesus, Kuil Tabernakel Kesaksian. Meski begitu gereja tersebut tidak menjelaskan di mana dan bagaimana Lee melakukan pemeriksaan.

Sementara kabar sebelumnya Lee tengah dikarantina di rumahnya di Provinsi Gyeonggi, dekat Seoul. Sekte ini disebut sebagai sumber dari kenaikan jumlah pasien virus corona baru di Korea Selatan yang semakin tinggi.

Korea Selatan melaporkan total 4.212 kasus yang dikonfirmasi pada (1/3/2020) dengan 22 kematian.
Otoritas kesehatan percaya bahwa hampir 60 persen kasus virus di negara itu terkait dengan Shincheonji.

Meski begitu belum ada penjelasan resmi terkait sumber virus di Korea Selatan benar-benar berasal dari Shincheonji. Saat ini total ada 86.529 kasus secara global, 2.979 kematian, dan 41.958 orang yang dinyatakan sembuh. Sebanyak 61 negara juga telah mengonfirmasi kasus virus corona COVID-19.

Dinkes DKI Sebut 115 Orang Dipantau Terkait Corona, Ternyata Ini Maksudnya

Lagi-lagi kegaduhan muncul karena penggunaan istilah teknis terkait penanganan virus corona. Setelah sebelumnya heboh dengan 136 pasien 'dalam pengawasan' yang ternyata artinya tak lain adalah 'suspek', kini muncul lagi istilah 'dalam pemantauan'.
Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut ada 115 warga 'dalam pemantauan' terkait virus corona. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Dwi Oktavia, mengatakan 115 orang tersebut tidak dirawat di rumah sakit.

Istilah apa lagi sih ini?
Dikutip dari Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV), 'orang dalam pemantauan' didefinisikan sebagai:

Seseorang yang mengalami gejala demam/riwayat demam tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit, dalam waktu 14 hari DAN TIDAK memiliki satu atau lebih riwayat paparan (Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV; Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit), memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah teridentifikasi) di China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit).

Dibandingkan orang 'dalam pengawasan' alias 'suspek', orang dalam pemantauan punya kesamaan:
1. Sama-sama mengalami demam atau riwayat demam
2. Sama-sama mengalami batuk/pilek/nyeri tenggorokan
3. Sama-sama memiliki riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala

Sedangkan perbedaannya adalah:
Orang 'dalam pengawasan' alias suspek memiliki:

1. Riwayat kontak erat dengan kasus terkonfirmasi 2019-nCoV, ATAU

2. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau wilayah/negara yang terjangkit, ATAU

3. Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah teridentifikasi), ATAU

4. Memiliki demam (≥38 derajat C) atau ada riwayat demam, memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan ATAU kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan (ada hubungan epidemiologi).

Salah satu atau keempat hal di atas tidak dialami oleh 115 orang 'dalam pemantauan' seperti di DKI.
https://indomovie28.net/sword-art-online-alternative-gun-gale-online-episode-10/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar