Telkom menegaskan untuk saat ini layanan IndiHome belum bisa mengakses Netflix. Pernyataan ini merespons sejumlah pelanggan IndiHome yang melaporkan layanan triple play tersebut tampaknya telah membuka pemblokiran terhadap Netflix.
"Untuk saat ini officially masih belum dibuka (pemblokiran terhadap Netflix-red)," ujar VP Corporate Communication Telkom Indonesia Arif Prabowo kepada detikINET, Minggu (21/6/2020).
"Hingga saat ini, layanan Netflix belum dapat diakses dari jaringan Telkom Group. Kami terus lakukan pengecekan untuk memastikan kebijakan ini," sambungnya.
Sebagai informasi, Telkom menutup akses Netflix di jaringan IndiHome, WiFi.id, dan Telkomsel, sejak pengumuman ekspansi Netflix ke Indonesia pada awal 2016 silam sampai sekarang.
Dalam beberapa kesempatan terakhir, perusahaan BUMN ini mengakui bahwa mereka sedang dalam proses pembicaraan dengan Netflix tersebut. Akan tetapi, Telkom memberi sinyal agar Netflix terlebih dahulu mematuhi peraturan yang berlaku, salah satunya soal take down konten untuk menjamin kenyamanan pelanggan.
Diberitakan sebelumnya, linimasa media sosial Twitter, terlihat beberapa pengguna yang tampak senang mengumumkan bahwa koneksi IndiHome mereka sudah bisa mengakses Netflix.
Meski demikian, masih banyak juga yang mengaku belum bisa mengakses Netflix saat mereka mengeceknya langsung menggunakan koneksi IndiHome mereka.
Retina Rusak hingga Buta, Bahaya Lihat Gerhana Matahari Cincin pakai Mata Telanjang
Pada hari ini, Minggu (21/6/2020) akan terjadi fenomena alam berupa Gerhana Matahari Cincin (GMC). Masyarakat pun diimbau untuk tidak mengamatinya dengan mata telanjang.
Untuk wilayah Indonesia, tidak merasakan langsung GMC, melainkan gerhana matahari sebagian. Adapun fenomena GMC kali ini bertepatan dengan Cincin Api Solstis.
Risiko kerusakan permanen pada retina hingga kebutaan bisa jadi sinyal bahaya bagi kalian yang masih ngeyel menyaksikan gerhana matahari, seperti yang akan berlangsung pada siang ini.
"Untuk menyaksikan gerhana matahari secara langsung, disarankan untuk menggunakan filter khusus pengamatan Matahari yang mampu menapis 99,999% cahaya Matahari," ujar Peneliti Pusat Sains Antariksa Lapan Rhorom Priyatikanto.
Alat bantuan seperti kacamata gerhana sampai teleskop atau binokular bisa menjadi pilihan detik-detik Bumi, Bulan, dan Matahari berada dalam garis lurus ini. Memanfaatkan bayangan dari Matahari juga pun bisa jadi alternatifnya.
Selain itu, mengamati melalui live streaming yang disediakan berbagai pihak jadi opsi lainnya. Terkait live streaming ini, Lapan Kupang dan Pontianak turut menyiarkan yang bisa diakses di YouTube.
Sentil Kerumunan di CFD, Jubir Pemerintah: Lupa Physical Distancing Penting
Kerumunan di area Car Free Day (CFD) pertama dalam masa transisi PSBB (pembatasan sosial berskala besar) di Jakarta tengah jadi perbincangan. Netizen bahkan menyebut CFD sebagai 'Corona Free Day', mengingatkan tingginya risiko penularan dalam situasi seperti itu.
Situasi ini tak luput dari perhatian pemerintah. Juru bicara untuk penanggulangan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, dalam siaran pers di kanal YouTube BNPB menyampaikan hasil pantauannya terhadap pelaksanaan CFD.
"Masih kita lihat beberapa masyarakat lupa bahwa physical distancing penting," katanya, Minggu (21/6/2020).
Kondisi yang sama juga teramati di sejumlah bandara, terutama yang mengarah ke Pulau Jawa. Yurianto menyebut, physical distancing masih sering diabaikan meski diakuinya sudah cukup banyak yang menggunakan masker.
"Physical distancing, menjaga jarak adalah sesuatu yang mutlak harus kita laksanakan," tegas Yurianto.
Yurianto berharap, hal ini dijadikan bahan evaluasi.
https://kamumovie28.com/the-neighbors-scandal-the-wife/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar