Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membeberkan kekesalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal pengadaan lahan. Menurut Basuki marah lantaran PTPN IX susah memberikan lahan sekitar 4.000 hektar, dari jutaan hektar yang dikelolanya.
Basuki menceritakan, lahan seluas 4.000 hektar ini nantinya akan dimanfaatkan untuk menampung investor Amerika Serikat (AS) yang angkat kaki dari China.
"Pak Presiden marah-marah ini PTPN punya jutaan hektar minta 4.000 saja ewel, kita kalah bersaing, ini kan saling bersaing memberikan service," kata Basuki dalam video conference, Sabtu (27/6/2020).
Basuki menjelaskan penyediaan lahan 4.000 hektar ini juga untuk membangun kawasan industri di Batang, Jawa Tengah. Kawasan Industri ini akan bersaing dengan Vietnam dan Bangladesh dalam menarik para perusahaan yang angkat kaki dari China.
"Kita kan bersaingnya kan dengan Vietnam, Bangladesh, yang gitu-gitu kan di sana tanah digratiskan," ujar Basuki.
Menurut Basuki, saat ini pemerintah sedang melakukan clearing lahan seluas 4.000 hektar tersebut. Diharapkan, lahan yang disediakan ini bisa menjadi labuan para investor yang ingin hengkang dari China.
"Kita siapkan 4.000 hektar di Batang, kawasan industri karena mau ada pindahan dari Tiongkok itu kan, yang kemarin kita nggak dapet apa-apa, sekarang kita siapkan 4.000 hektar di Batang di tanah PTPN IX," ungkapnya.
Uang Logam Ini Bukan Recehan, Ada Pecahan Ratusan Ribu Rupiah!
Uang logam yang beredar di masyarakat selama ini umumnya dengan pecahan Rp 100, Rp 200, Rp 500 sampai pecahan Rp 1000. Karena itu masyarakat biasa menyebut uang logam adalah uang receh.
Tapi jangan salah, sebenarnya Bank Indonesia (BI) pernah menerbitkan uang logam yang nominalnya ratusan ribu. Namanya uang rupiah khusus atau uang yang dikeluarkan secara khusus oleh BI untuk memperingati peristiwa atau tujuan tertentu dan memiliki nilai nominal yang berbeda dari nilai jualnya.
Uang rupiah khusus ini terdiri dari koin edisi khusus atau uang kertas yang tidak dipotong sehingga menyerupai satu lembaran besar yang terdiri dari beberapa lembar uang.
Kali ini detikcom akan membahas tentang uang koin yang bukan recehan. Berikut berita selengkapnya:
Uang Pecahan Rp 850.000 Soeharto
Uang logam ini diterbitkan pada 1995 dengan gambar muka Lambang Negara Burung Garuda dan 50 bintang melingkari gambar utama. Sedangkan gambar belakang, Presiden Republik Indonesia, Soeharto dan logo DHN-45.
Ada juga 50 bintang yang melingkari gambar utama dan teks "LIMA PULUH TAHUN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA". Uang ini terbuat dari emas 23 karat dan berat 50 gram berdiameter 35 mm, ketebalan 2,78 mm dan teknik cetak proof.
Pecahan Uang Logam Edisi Spesial
Uang pecahan Rp 500.000 ini diterbitkan pada 2001 sebagai peringatan 100 tahun Bung Karno. Gambar belakang, Bung Karno Proklamator Republik Indonesia. Kemudian Teks "100 TAHUN BUNG KARNO (1901-2001)" dan Teks nominal "Rp 500000". Berbahan logam emas kadar 0,999 dengan berat 15 gram.
https://nonton08.com/director/tubagus-deddy/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar