Senin, 29 Juni 2020

Galaxy M21, Tampang Biasa Baterai Oke Punya

Di tengah pandemi COVID-19, Samsung masih rajin meluncurkan produk ponselnya. Salah satunya yang akan kita kupas tuntas kali ini, Galaxy M21.
Ponsel ini adalah penerus Galaxy M20. Dengan banderol Rp 3,199 juta, Galaxy M21 menawarkan keunggulan pada sisi layar, kamera, serta baterai.

Seperti yang sudah disinggung di judul, desain rasa-rasanya bukan termasuk salah satu sektor yang diunggulkan kali ini. Sentuhan akhir pada bodinya sekilas terlihat biasa saja jika dibanding produk rivalnya di kelas Rp 3 jutaan.

Namun apakah Galaxy M21 menarik untuk dimiliki? Berikut ulasannya

Bodi Plastik untuk Layar Ciamik
Samsung pastinya telah bekerja keras demi menghadirkan sebuah ponsel yang bisa memenuhi hasrat penggunanya dalam satu perangkat. Namun ketika sebuah ponsel memiliki keunggulan di satu sisi, pasti ada saja satu kekurangan yang menyertainya di sisi lain. Nah kekurangan yang ada di Galaxy M21 ini terletak pada bodinya.

Kebetulan unit yang diulas detikINET kali ini adalah Galaxy M21 dengan varian warna hijau. Finishing bodinya glossy dengan efek kilauan metalik yang super-mentereng. Pada bodi belakangnya juga tak ada aksen pola pemanis dan hanya polos begitu saja.

Di bagian pojok kiri atas terdapat modul kamera. Sementara di tengah terdapat sensor finger-print.

Namun saat ponsel ini dinyalakan, tampilan biasa tadi langsung terlupakan. Sebab layar Galaxy M21 terasa sangat memikat mata dengan kedalaman warnanya yang pekat. Sementara itu, ketebalan bodi serta desain membulat di tepiannya terasa klop sehingga menonjolkan layarnya tampil elok elegan.

Galaxy M21 sendiri mengusung teknologi panel Super AMOLED dengan bentang 6,4 inci Full HD+ dengan perlindungan Gorilla Glass 3. Di sisi lain, rasio antara layar dan bodinya pun cukup luas sekitar 84,2%. Galaxy M21 ini juga masih mengadopsi gaya Infinity-U Display di saat banyak ponsel lain membawa punch hole.

Menakjubkan, Video Ini Tunjukkan Wujud Matahari Selama 10 Tahun

Lembaga antariksa NASA baru saja memamerkan video time lapse Matahari yang menakjubkan. Video tersebut menunjukkan jepretan satelit pada Matahari dalam 10 tahun yang diperingkas menjadi durasi satu jam.
Video bersangkutan disusun dengan kumpulan foto dari Solar Dynamics Observatory (SDO) yang diluncurkan untuk meneliti bintang itu sejak 11 Februari 2010. Satelit ini mulai mengamati Matahari pada Juni di tahun yang sama.

Dikutip detikINET dari IB Times, tujuan dari misi tersebut adalah mempelajari Matahari dengan berbagai instrumen yang dilengkapi kapabilitas perekaman gambar canggih, disebut sebagai Atmospheric Imaging Assembly (AIA).

AIA dapat merekam gambar setiap 12 detik dan terutama merekam bagian luar atmosfer Matahari, disebut sebagai Corona.

Setelah selama satu dekade mengobservasi Matahari, SDO telah mengumpulkan 425 juta foto resolusi tinggi Matahari dengan data mencapai 20 juta GB. NASA menggunakannya untuk meneliti aktivitas Matahari.

Dengan foto tersebut, NASA dapat menampilkan video time lapse ini. Terlihat bagaimana cahaya di permukaan Matahari menari-nari dan tampak spektakuler.

"Film ini memadatkan satu dekade Matahari dalam 61 menit. Ditunjukkan naik dan turunnya aktivitas yang muncul sebagai bagian dari daur 11 tahun Matahari," sebut NASA. Berikut videonya.
https://indomovie28.net/uq-holder-episode-6/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar