Selasa, 30 Juni 2020

Dinkes DKI Sebut 115 Orang Dipantau Terkait Corona, Ternyata Ini Maksudnya

Lagi-lagi kegaduhan muncul karena penggunaan istilah teknis terkait penanganan virus corona. Setelah sebelumnya heboh dengan 136 pasien 'dalam pengawasan' yang ternyata artinya tak lain adalah 'suspek', kini muncul lagi istilah 'dalam pemantauan'.
Gubernur DKI Anies Baswedan menyebut ada 115 warga 'dalam pemantauan' terkait virus corona. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI, Dwi Oktavia, mengatakan 115 orang tersebut tidak dirawat di rumah sakit.

Istilah apa lagi sih ini?
Dikutip dari Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus (2019-nCoV), 'orang dalam pemantauan' didefinisikan sebagai:

Seseorang yang mengalami gejala demam/riwayat demam tanpa pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit, dalam waktu 14 hari DAN TIDAK memiliki satu atau lebih riwayat paparan (Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi 2019-nCoV; Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit), memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah teridentifikasi) di China atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit).

Dibandingkan orang 'dalam pengawasan' alias 'suspek', orang dalam pemantauan punya kesamaan:
1. Sama-sama mengalami demam atau riwayat demam
2. Sama-sama mengalami batuk/pilek/nyeri tenggorokan
3. Sama-sama memiliki riwayat perjalanan ke China atau wilayah/negara yang terjangkit dalam 14 hari sebelum muncul gejala

Sedangkan perbedaannya adalah:
Orang 'dalam pengawasan' alias suspek memiliki:

1. Riwayat kontak erat dengan kasus terkonfirmasi 2019-nCoV, ATAU

2. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan pasien konfirmasi 2019-nCoV di China atau wilayah/negara yang terjangkit, ATAU

3. Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah teridentifikasi), ATAU

4. Memiliki demam (≥38 derajat C) atau ada riwayat demam, memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan ATAU kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan (ada hubungan epidemiologi).

Salah satu atau keempat hal di atas tidak dialami oleh 115 orang 'dalam pemantauan' seperti di DKI.

4 Kasus Positif Virus Corona COVID-19 yang Punya Riwayat Mampir Indonesia

 Baru-baru ini dikabarkan WN Jepang yang positif terinfeksi COVID-19 di Malaysia sempat melakukan perjalanan ke Indonesia. Wanita tersebut berusia 41 tahun dan diketahui bekerja di Malaysia.
Sebelumnya diberitakan tiga WN asing yang juga positif terinfeksi COVID-19 sempat mengunjungi Indonesia. Berikut daftar WN asing positif COVID-19 yang sempat berkunjung ke Indonesia:

1. WN Jepang di Malaysia positif COVID-19, pernah ke Indonesia
Menurut laporan Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Dr Noor Hisham Abdullah, WN Jepang yang positif terinfeksi COVID-19 pada (27/2/2020) ini mengunjungi Indonesia di awal Februari lalu. Meski begitu belum ada informasi lebih lanjut terkait tanggal dan detail riwayat perjalanan WN Jepang tersebut selama ke Indonesia maupun Jepang.

"Tes untuk mendeteksi COVID-19 diambil pada kasus ini dan dikonfirmasi positif pada 27 Februari 2020. Dia sekarang dirawat di bangsal isolasi Rumah Sakit Kuala Lumpur," kata Dr Noor.

Saat dimintai keterangan terkait WN Jepang tersebut, Sekretaris Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Achmad Yurianto menegaskan sudah melakukan tracking. "Sudah ditracking (dilacak). Tapi saya belum dapat laporan terkait detailnya. Nanti kalau sudah ada detailnya baru saya bisa share," jelasnya saat dihubungi detikcom, Minggu (1/3/2020)

2. WN Selandia Baru positif COVID-19, transit di Bali
WN Selandia Baru berusia 60-an tahun yang terinfeksi virus corona baru dikonfirmasi positif pada (28/2/2020). WN tersebut baru tiba di Selandia Baru pada hari Rabu (12/2/2020) dengan penerbangan Emirates EK450 dari Teheran, melalui Bali.

Menanggapi hal ini, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Kemenkes RI, dr Achmad Yurianto mengatakan pihaknya sedang menelusuri riwayat penerbangan pasien yang bersangkutan. Masih belum bisa dipastikan apakah benar pasien sempat berkunjung ke Bali atau hanya transit di sana.

"Saya sudah berkali-kali menanyakan ke imigrasi. Di Emirates orang Selandia Baru banyak. Di Indonesia apa transit saja, diam saja di bandara atau keluar, atau ke mana, masih belum tahu. Sudah dikabarkan ke imigrasi sedang di tracking," katanya kepada detikcom, Sabtu (29/2/2020).
https://indomovie28.net/sword-art-online-alternative-gun-gale-online-episode-11/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar