Peningkatan minat bersepada sejak pandemi virus Corona COVID-19 melanda, tidak hanya dirasakan oleh toko sepeda. Bengkel sepeda juga kelabakan melayani 'pasien' yang belakangan ini makin banyak berdatangan.
Dari pantauan detikcom di salah satu bengkel kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, terlihat warga yang mengantre untuk servis sepeda. Ari Budiono, pemilik bengkel Sampurna Bike mengatakan peningkatan pengunjung dirasakannya sejak Ramadhan lalu.
"Fenomena ini (bengkel penuh) sebenarnya mulai dari puasa. Biasanya 10 hari sebelum lebaran kita tutup, ini tiga hari lebaran baru tutup karena ngelarin kerjaan yang belum kelar," kata Ari saat ditemui detikcom.
Pemilik bengkel sepeda lain di kawasan Pejaten Raya, Sakri, juga merasakan hal yang sama. Dengan peningkatan kunjungan hingga 100 persen, Sakri sampai harus menambah pekerja untuk membantunya melayani pengunjung.
"Saya bisa mengerjakan 50 sepeda sehari. Sepeda apa aja masuk dari sepeda kecil, gede, fixie, federal, seli segala macam sepeda lah apa saja saya terima," tutupnya.
Soal jenis sepeda yang masuk bengkel, baik Sakri maupun Ari mengatakan sangat bervariasi. Namun keduanya sepakat, sepeda lipat alias 'seli' paling banyak karena memang sedang ngehits.
"Sekarang sih lagi musimnya seli, hampir semua seli," kata Ari.
Masih Ingin Ikut CFD? Ini 5 Protokol Olahraga di Luar Rumah dari dr Reisa
Pelaksanaan hari bebas kendaraan atau car free day (CFD) di DKI Jakarta pada Minggu (28/6/2020), mengundang warga untuk berolahraga di luar rumah. Anggota tim komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, dr Reisa Broto Asmoro, mengingatkan protokol kesehatan yang harus diterapkan agar terhindar dari COVID-19.
"Dalam kondisi adaptasi kebiasaan baru, olahraga yang dilakukan bersama dan menggunakan sarana umum akan mulai meningkat lagi. Silahkan saja olahraga di tempat umum, namun perhatikan lima hal berikut ini," kata dr Reisa dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB, Minggu (28/6/2020).
1. Diam di tempat
Bentuk olahraga terbaik yang bisa dilakukan di tempat umum adalah jenis olahraga yang tidak berpindah-pindah atau dilakukan sejajar dengan orang lain. Alasannya karena ini akan memudahkan seseorang menjaga jarak sehingga meminimalisir kemungkinan tertular COVID-19 dari orang lain.
2. Jaga jarak jalan kaki
Untuk olahraga jalan kaki, dr Reisa menyarankan agar menjaga jarak minimal lima meter dari orang lain yang berada di depan.
3. Jaga jarak lari
"Sedangkan untuk yang berlari sebaiknya berjarak kurang lebih 10 meter dengan orang di depannya," kata dr Reisa.
4. Jaga jarak gowes sepeda
Bagi yang bersepeda maka jarak yang harus dijaga tambah jauh menjadi kurang lebih 20 meter dari orang di depan.
5. Mandi dan disinfeksi alat usai olahraga
Setelah selesai olahraga jangan lupa menerapkan protokol pulang, yaitu tidak menyentuh benda apapun dan berinteraksi dengan keluarga sebelum mandi dan ganti pakaian bersih.
dr Reisa juga mengingatkan agar lakukan disinfeksi pada alat-alat yang dibawa saat berolahraga di tempat umum.
https://indomovie28.net/geralds-game/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar