Sabtu, 10 April 2021

Susah Ereksi Sejak Pandemi, Efek COVID-19? Ini Kata Dokter Urologi

 - Disfungsi ereksi dipicu oleh banyak faktor. Dokter urologi mengungkap adanya kecenderungan kasus disfungsi ereksi meningkat selama pandemi.

"Kesannya sih ada. Ada hubungannya. Jadi pandemi COVID dengan tingkat kejadian atau keluhan disfungsi ereksi itu ada," kata dr Dyandra Parikesit, BMedSc, SpU dari RS Universitas Indonesia (RSUI), Kamis (8/4/2021).


Secara pasti, mekanisme terjadinya peningkatan risiko disfungsi ereksi akibat COVID-19 belum diketahui pasti. Namun beberapa faktor seperti stres dan kesehatan mental diyakini turut mempengaruhi.


Menurut dr Dyandra, belum ada penelitian yang secara langsung mengungkap hubungan antara COVID-19 dengan disfungsi ereksi. Meski demikian, secara teori memang ada kemungkinan infeksi COVID-19 bisa menyebabkan susah ereksi.


Sebagai contoh, COVID-19 diketahui menyebabkan inflamasi atau peradangan di dalam tubuh. Diketahui pula, inflamasi termasuk salah satu faktor risiko disfungsi ereksi.


"Tapi apakah inflamasi yang dari COVID itu yang menyebabkan disfungsi ereksi, itu yang kita belum tahu," kata dr Dyandra.

https://maymovie98.com/movies/phantom-of-the-theatre/


Gara-gara Penyakit Autoimun Langka, Hidung Wanita Ini Ambles


 Bila suatu waktu kamu terbangun tanpa hidung, apa yang akan kamu lakukan? Hal ini terjadi pada seorang wanita berusia 34 tahun dari Boston, Amerika Serikat.

Sang wanita dilaporkan mengalami kondisi autoimun langka yang memengaruhi struktur tulang dan tulang rawan hidungnya. Dalam laporan di The New England Journal of Medicine (NEJM), hidung sang wanita kolaps dan perlahan masuk ke arah wajah dalam periode waktu tujuh tahun.


Hal ini menurut dokter dari Massachusetts General Hospital disebabkan kelainan antibodi yang menyerang sel sehat. Pada kasus sang wanita, hidungnya mengalami gejala peradangan kronis dan tumbuh jaringan abnormal polip.


"Pengecekan fisik memperlihatkan tulang hidung yang kolaps total dan ujung hidungnya amblas. Diagnosis kondisi granulomatosis dengan polyangiitis (GPA)," tulis para dokter seperti dikutip dari NEJM, Kamis (8/4/2021).


Menurut National Organization for Rare Disorders (NORD), GPA dapat terjadi dalam periode waktu yang panjang atau singkat. Gejalanya beragam, tergantung bagian tubuh mana yang terpengaruh.


Beberapa kasus GPA yang pernah dilaporkan membuat seseorang kehilangan indra pendengaran, penglihatan, gagal ginjal, sampai kerusakan saraf.


Untuk mengobati kondisi ini, sang wanita menerima obat-obatan imunosupresan yang menekan kinerja antibodi. Kondisinya membaik tapi kecacatan yang sudah terjadi pada hidung tetap ada.


Ramadhan Tiba! Satgas Berikan 3 Tips Ampuh Tingkatkan Imunitas Saat Puasa


Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan. Sama seperti tahun lalu, puasa kali ini masih dihantui dengan pandemi COVID-19.

Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan bahwa daya tahan tubuh harus tetap dijaga selama berpuasa agar tidak mudah tertular virus Corona. Ia mengimbau bagi umat muslim yang sedang sakit untuk tidak memaksakan berpuasa.


Selain itu, Wiku juga memberikan sejumlah tips untuk meningkatkan imunitas selama melaksanakan puasa Ramadhan, sebagai berikut.


1. Atur pola makan

Wiku mengatakan imunitas dapat diperkuat dengan menjaga asupan makanan yang berkualitas, seperti makanan tinggi karbohidrat (nasi dan roti) sebagai sumber kalori.


Berikutnya jangan lupakan sumber protein yang berkualitas.


"Telur, ikan, atau daging harus dimakan setiap hari sebagai sumber protein yang merupakan pembentuk imun dan jaringan tubuh lainnya. Sayur dan buah juga tetap harus dimakan dengan rutin untuk mendapatkan mikronutrien esensial," kata Wiku dalam konferensi pers BNPB, Kamis (8/4/2021).


Kemudian ketika berbuka puasa, Wiku mengimbau masyarakat agar tidak berlebihan dalam melahap makanan. Terlebih makanan yang tinggi lemak seperti gorengan sebaiknya dihindari.


"Serta mengurangi konsumsi gula dari takjil dan makanan penutup," ujarnya.

https://maymovie98.com/movies/dark-city/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar