Cerita seorang ibu mengenai bayinya yang terinfeksi tuberkulosis (TBC/TB) viral di media sosial. Rima Amalia (27) dari Tangerang, Banten, menduga sang buah hati tertular TB karena suka sembarangan dicium oleh orang lain.
Dalam video TikTok yang sudah ditonton lebih dari 2,7 juta kali sejak pertama kali diunggah pada 25 Maret lalu, Rima mengaku curiga ketika melihat foto anaknya, Terra, tampak kurus di usia 1 tahun lebih. Awalnya ia mengira ini masalah nutrisi sehingga Terra diberi susu formula tambahan.
Namun, setelah sebulan diberi susu formula, berat badan sang anak tak juga kunjung naik. Rima akhirnya memutuskan untuk cek ke dokter.
Peringatan buat semuanya. Waspada anak stunting. yuk bisa yuk bun!. ##stunting ##fyp ##foryourpage ##tiktokpintar ##tiktoksamasamabelajar♬ Bahasa Kalbu - Raisa & Andi Rianto
Terra kemudian didiagnosis positif TB pada Agustus 2020 dan harus rutin mengonsumsi obat selama sekitar sembilan bulan. Rima mengaku kaget karena selama ini menurut sepengetahuannya tidak ada orang yang batuk-batuk atau memiliki riwayat TB di sekitar sang anak.
"Ya saya kaget karena di rumah engga ada yang punya riwayat TBC. Tapi dokternya bilang, di kota saya tinggal ini angka TBC-nya memang tinggi. Dan TBC itu engga selalu batuk-batuk, jadi engga ketauan siapa orang yang punya TBC," ungkap Rima pada detikcom, Senin (5/4/2021).
"Setelah saya info ke mertua saya (kebetulan saya tinggal di rumah mertua), barulah saya dapat info kalau memang di keluarga besar dan tetangga itu ada yang punya riwayat sakit TBC. Bahkan ada juga yang pengobatannya tidak tuntas," lanjutnya.
TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini bisa menular lewat droplet atau percikan liur dari orang yang terinfeksi ketika batuk, bersin, tertawa, atau bicara.
Rima menduga sang anak tertular ketika kerap dicium oleh orang lain. Ia mengaku sengaja membuat video soal anaknya sebagai sarana edukasi agar netizen lebih berhati-hati tidak asal cium saat bertemu dengan bayi atau anak-anak.
"Sekali lagi saya enggak menyalahkan ya. Mungkin sayanya juga yang enggak tegas sama orang lain karena merasa gak enak mau ngelarang... Yang pasti saya bikin postingan itu buat mengingatkan banyak orang aja kalau sama anak orang jangan sembarangan dipegang-pegang kalau enggak diizinin orang tuanya. Apalagi kalau dirinya lagi sakit," pungkas Rima.
https://nonton08.com/movies/the-caretaker-4/
Hebohkan Dunia 'Per-COVID-an' Jepang, Sebenarnya Varian 'Eek' Itu Apa Sih?
Varian 'Eek' alias mutasi E484K kini ramai diperbincangkan. Setelah dilaporkan ditemukan di Jepang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kini baru saja melaporkan 1 temuan kasus di Indonesia, yang belum disebutkan lokasinya.
Di Jepang, khususnya Tokyo, varian ini ditemukan pada 70 persen kasus yang ditemukan bulan lalu. Pada 10 kasus yang ditemukan di Tokyo Medical and Dental University, pasien tidak punya riwayat perjalanan ke luar negeri.
Beberapa fakta terkait varian Eek adalah sebagai berikut.
1. Sebenarnya bukan varian virus Corona
Sebenarnya Eek alias E484K bukanlah sebuah varian virus Corona, melainkan mutasi yang terjadi pada virus Corona. Beberapa varian memiliki mutasi ini, di antaranya varian Inggris B117 dan varian Afrika Selatan B1351.
Di kalangan beberapa ilmuwan, mutasi ini dikenal dengan julukan 'Eek' atau 'Eric'.
Dikutip dari 9News, mutasi mengubah protein lonjakan yang digunakan virus untuk memasuki sel manusia. Yang dikhawatirkan, mutasi ini tidak dikenali oleh sistem kekebalan tubuh sehingga virus tidak dapat dilawan, meski tubuh telah menerima vaksin COVID-19 sebelumnya.
E484K ini disebut 'escaped mutant', yakni versi mutan virus Corona yang terbukti dapat lepas dari antibodi pada tubuh yang dibentuk oleh vaksin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar