Senin, 31 Mei 2021

Kudus Zona Merah, Antisipasi Lonjakan Tajam Kasus Corona

 Kudus menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan rumah sakit di Kudus sudah penuh.

"Memang ternyata sudah penuh (di RSUD Kudus), tetapi ini Pak Direktur sama Pak Bupati sudah menyiapkan tambahan di sini (Gedung AKBID yang dijadikan ruang isolasi mandiri). Sehingga perlu dirawat masih bisa, tapi memang sudah penuh," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung di RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Senin (31/5/2021).


Dari pantauan di lokasi Ganjar didampingi Bupati Kudus HM Hartopo dan instansi terkait mengecek pelayanan di RSUD dr Loekmonohadi Kudus. Ganjar bersama rombongan pun menyempatkan diri mengecek warga yang menjalani isolasi di gedung AKBID Kudus.


Ganjar mengatakan upaya dilakukan untuk mengatasi lonjakan tajam kasus Corona di Kudus. Di antaranya meminta rumah sakit di Semarang untuk membantu pasien yang berasal dari Kudus.


"Sehingga kita menyiapkan cadangannya, kalau kita lihat di kota Semarang sudah disiapkan. Maka kemarin ada yang dari Kudus dikirim ke Kota Semarang nggih," jelasnya.


Dia menjelaskan sejumlah bantuan pun dikirim ke Kudus. Seperti alat pelindung diri (APD) hingga tenaga kesehatan.


"Itu cara kerja sama kita cara tolong-menolong antar kabupaten kota, dari pusat dari provinsi kita kasih bantuan. APD kita kirim, nakes tambahan kita kirim sehingga nanti pengelolaan di sini jauh lebih baik," ungkapnya.


Ganjar pun meminta kepada pemerintah daerah untuk mempertegas prosedur perawatan pasien yang terpapar Corona. Sehingga tidak menambah penyebaran kasus Corona di Kudus.


"Saya minta SOP saja diperketat sehingga nanti agar tidak tertular ke yang lain. Ada yang terpapar ada penunggunya, nanti SOP kita minta diperketat agar tidak menambah potensi penularan yang lainnya," ucapnya.

Kabid Pelayanan RSUD dr. Loekmonohadi Kudus, Mustoko menuturkan telah mendapatkan bantuan tenaga kesehatan. Mereka terdiri dari dokter dan perawat.

"Jadi hari ini kita menerima bantuan ada empat dokter, dua dokter spesialis penyakit dalam dua dokter spesialis paru dari UNS Solo. Kemudian bantuan 13 nakes perawat dari PPNI," jelasnya.


"Saya ucapkan terima kasih atas bantuannya," sambung Mustoko.


Dia menjelaskan pihak RSUD Kudus tengah akan membuka ruang isolasi perawatan bagi pasien COVID-19 baru. Saat ini di RSUD Kudus terdapat 138 tempat tidur bagi pasien COVID.


"Kita siapkan bangsal baru untuk ruang isolasi baru, Bugenvil 2 insya Allah. Mohon doanya segera akan kita buka. Saat 138 tempat tidur (TT), ditambah 32 TT baru. Sehingga nanti ada 160 tempat tidur," tambah Mustoko.

https://indomovie28.net/movies/the-double-2/


Corona RI Sedang Nanjak Lagi, Puncaknya Kapan? Ini Prediksi Menkes


Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkap adanya kenaikan kasus Corona dalam beberapa hari terakhir. Diduga hal ini disebabkan oleh libur panjang saat Lebaran Idul Fitri kemarin.

"Ada peningkatan dan kemarin kita sudah menyentuh kembali 100.000 kasus aktif, naik dari paling rendah kita sempat di bawah 90.000, jadi sudah ada kenaikan," kata Menkes Budi dalam konferensi pers, Senin (31/5/2021).


Menkes Budi pun memprediksi kenaikan kasus ini akan terjadi selama beberapa pekan ke depan hingga akhir bulan Juni 2021. Oleh karenanya, ia meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan di mana pun berada demi meminimalisir penularan COVID-19.


"Berdasarkan pengalaman empiris kita di setiap libur panjang sebelumnya, yaitu libur panjang Nataru, libur panjang Idul Fitri, dan libur panjang lainnya tahun lalu, biasanya kenaikan itu akan mencapai puncaknya sekitar 5-7 minggu," jelasnya.


"Jadi kemungkinan akan ada kenaikan kasus, diperkirakan akan sampai puncaknya di akhir bulan ini (Juni)," tambahnya.


Kemudian, Menkes Budi pun menjelaskan kesiapan rumah sakit dalam menghadapi lonjakan COVID-19 dalam beberapa hari ke depan. Menurutnya, saat ini tingkat keterisian rumah sakit masih mampu menampung pasien Corona.


"Perlu kami sampaikan bahwa rumah sakit juga mengalami peningkatan pasiennya masuk, dari seluruh kapasitas 72.000 yang kita miliki, kemarin sempat sampai di titik terendah di sekitar 20.000 yang terisi. Sekarang sudah naik angkanya sekitar 25.000 tempat tidur yang terisi, atau naik sekitar 20-25 persen," tuturnya.

https://indomovie28.net/movies/taboo/

Menkes Sebut Kenaikan COVID-19 di Kudus 'Luar Biasa', Terapkan Mikro Lockdown

 Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan terjadi kenaikan kasus Corona yang tinggi di Kabupatan Kudus, Jawa Tengah. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menekan laju penularan.

"Terjadi peningkatan yang luar biasa baik dari sisi kasus konfirmasi maupun yang masuk ke rumah sakit," kata Menkes dalam konferensi pers di Sekretariat Presiden, Senin (31/5/2021).


"Pak kapolri juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan mikro lockdown sehingga diharapkan apa yang terjadi di Kudus bisa kita isolasi," lanjutnya.


Mikro lockdown dilakukan agar kasus Corona di Kudus tidak menyebar ke daerah lain disekitarnya. Pengecekan genome sequencing juga dilakukan untuk melihat apakah ada keterkaitan antara lonjakan kasus dan varian baru Corona yang saat ini sudah bermunculan di Indonesia.


Diberitakan sebelumnya, Kudus tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 pasca Lebaran Idul Fitri. Dilaporkan sudah ada 142 nakes di sana yang terpapar Corona.


Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Ahmad Syaifuddin, bebeerapa waktu lalu menyebut salah satu penyebab lonjakan kasus Corona di Kudus pasca lebaran adalah abainya masyarakat pada protokol kesehatan.


"Keramaian, kerumunan, mal ramai masjid semua ramai dan semua tidak mengindahkan protokol kesehatan. Sehingga pas hari lebaran banyak yang silahturahmi itu mulai kasus itu terjadi dan beruntun sebanyak itu," jelasnya.

https://indomovie28.net/movies/skin-striperess/


Kudus Zona Merah, Antisipasi Lonjakan Tajam Kasus Corona


 Kudus menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan rumah sakit di Kudus sudah penuh.

"Memang ternyata sudah penuh (di RSUD Kudus), tetapi ini Pak Direktur sama Pak Bupati sudah menyiapkan tambahan di sini (Gedung AKBID yang dijadikan ruang isolasi mandiri). Sehingga perlu dirawat masih bisa, tapi memang sudah penuh," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung di RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Senin (31/5/2021).


Dari pantauan di lokasi Ganjar didampingi Bupati Kudus HM Hartopo dan instansi terkait mengecek pelayanan di RSUD dr Loekmonohadi Kudus. Ganjar bersama rombongan pun menyempatkan diri mengecek warga yang menjalani isolasi di gedung AKBID Kudus.


Ganjar mengatakan upaya dilakukan untuk mengatasi lonjakan tajam kasus Corona di Kudus. Di antaranya meminta rumah sakit di Semarang untuk membantu pasien yang berasal dari Kudus.


"Sehingga kita menyiapkan cadangannya, kalau kita lihat di kota Semarang sudah disiapkan. Maka kemarin ada yang dari Kudus dikirim ke Kota Semarang nggih," jelasnya.


Dia menjelaskan sejumlah bantuan pun dikirim ke Kudus. Seperti alat pelindung diri (APD) hingga tenaga kesehatan.


"Itu cara kerja sama kita cara tolong-menolong antar kabupaten kota, dari pusat dari provinsi kita kasih bantuan. APD kita kirim, nakes tambahan kita kirim sehingga nanti pengelolaan di sini jauh lebih baik," ungkapnya.


Ganjar pun meminta kepada pemerintah daerah untuk mempertegas prosedur perawatan pasien yang terpapar Corona. Sehingga tidak menambah penyebaran kasus Corona di Kudus.


"Saya minta SOP saja diperketat sehingga nanti agar tidak tertular ke yang lain. Ada yang terpapar ada penunggunya, nanti SOP kita minta diperketat agar tidak menambah potensi penularan yang lainnya," ucapnya.

https://indomovie28.net/movies/pom-pom-and-hot-hot/

Sudah Ada Vaksin COVID-19 untuk Anak, Kemenkes RI Tunggu Rekomendasi IDAI

  Vaksin Corona COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech diklaim aman dan efektif pada usia 12-15 tahun berdasarkan hasil uji klinis terbaru. Meski demikian, Kementerian Kesehatan RI belum mau buru-buru memberikannya pada anak-anak.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak di Indonesia akan menunggu rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), organisasi profesi, dan ITAGI. Hal ini dilakukan untuk melihat vaksin mana yang bisa digunakan untuk anak-anak nantinya.


"Apakah vaksin itu sudah ada di negara kita, artinya jenis vaksinnya itu misalnya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, atau harus mencari jenis vaksin baru," jelas dr Nadia dalam diskusi virtual, Senin (31/5/2021).


"Nah kalau harus mencari jenis vaksin baru ya berarti harus negoisasi lagi pemerintah, belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin, itu yang pertama," sambungnya.


Yang kedua, disebutkan dr Nadia, untuk vaksin yang saat ini digunakan apakah mencukupi pada usia di atas 18 tahun. Nanti akan dilihat lagi apakah menggunakan vaksin yang sudah ada di Indonesia, atau perlu dilakukan pemesanan tambahan.


"Jadi, proses itu nanti kita tunggu saja rekomendasi dari khususnya dari badan POM dan ITAGI, dan IDAI terkait pemilihan vaksinnya," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/fallen-angels-3/


Menkes Sebut Kenaikan COVID-19 di Kudus 'Luar Biasa', Terapkan Mikro Lockdown


Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan terjadi kenaikan kasus Corona yang tinggi di Kabupatan Kudus, Jawa Tengah. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menekan laju penularan.

"Terjadi peningkatan yang luar biasa baik dari sisi kasus konfirmasi maupun yang masuk ke rumah sakit," kata Menkes dalam konferensi pers di Sekretariat Presiden, Senin (31/5/2021).


"Pak kapolri juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan mikro lockdown sehingga diharapkan apa yang terjadi di Kudus bisa kita isolasi," lanjutnya.


Mikro lockdown dilakukan agar kasus Corona di Kudus tidak menyebar ke daerah lain disekitarnya. Pengecekan genome sequencing juga dilakukan untuk melihat apakah ada keterkaitan antara lonjakan kasus dan varian baru Corona yang saat ini sudah bermunculan di Indonesia.


Diberitakan sebelumnya, Kudus tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 pasca Lebaran Idul Fitri. Dilaporkan sudah ada 142 nakes di sana yang terpapar Corona.


Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Ahmad Syaifuddin, bebeerapa waktu lalu menyebut salah satu penyebab lonjakan kasus Corona di Kudus pasca lebaran adalah abainya masyarakat pada protokol kesehatan.


"Keramaian, kerumunan, mal ramai masjid semua ramai dan semua tidak mengindahkan protokol kesehatan. Sehingga pas hari lebaran banyak yang silahturahmi itu mulai kasus itu terjadi dan beruntun sebanyak itu," jelasnya.


Kudus Zona Merah, Antisipasi Lonjakan Tajam Kasus Corona


 Kudus menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan rumah sakit di Kudus sudah penuh.

"Memang ternyata sudah penuh (di RSUD Kudus), tetapi ini Pak Direktur sama Pak Bupati sudah menyiapkan tambahan di sini (Gedung AKBID yang dijadikan ruang isolasi mandiri). Sehingga perlu dirawat masih bisa, tapi memang sudah penuh," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung di RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Senin (31/5/2021).


Dari pantauan di lokasi Ganjar didampingi Bupati Kudus HM Hartopo dan instansi terkait mengecek pelayanan di RSUD dr Loekmonohadi Kudus. Ganjar bersama rombongan pun menyempatkan diri mengecek warga yang menjalani isolasi di gedung AKBID Kudus.


Ganjar mengatakan upaya dilakukan untuk mengatasi lonjakan tajam kasus Corona di Kudus. Di antaranya meminta rumah sakit di Semarang untuk membantu pasien yang berasal dari Kudus.


"Sehingga kita menyiapkan cadangannya, kalau kita lihat di kota Semarang sudah disiapkan. Maka kemarin ada yang dari Kudus dikirim ke Kota Semarang nggih," jelasnya.

https://indomovie28.net/movies/fallen-angels-2/

Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Pandemi Rokok Lebih Berbahaya dari COVID-19

 Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tanggal 31 Mei kembali mengingatkan ancaman bahaya rokok. Di tengah situasi pandemi COVID-19, rokok bisa jadi ancaman yang lebih besar.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia masih jadi negara dengan jumlah perokok ketiga terbesar di dunia dan peringkat pertama di Asia Tenggara. Jumlah perokok muda usia 10-18 tahun meningkat jadi 9,1 persen dari yang tadinya 7,2 persen berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018.


"Saya mengimbau seluruh stakeholder di pusat dan daerah, para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh masyarakat untuk berperan aktif mendukung upaya berhenti merokok dengan membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif untuk berhenti merokok," pesan Menkes Budi memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang disiarkan Komnas Pengendalian Tembakau pada Senin (31/5/2021).


Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Profesor Hasbullah Thabrany, mengatakan rokok sebenarnya pandemi yang tak jauh berbahaya dari COVID-19. Kerugian akibat penyakit dan kematian yang ditimbulkan oleh pandemi rokok dalam setahun bisa mengalahkan pandemi COVID-19.


"Bedanya pada pandemi COVID efek ekonominya langsung kelihatan. Tapi pada pandemi rokok efeknya berlansung perlahan-perlahan sehingga banyak orang tak menyadari," ujar Prof Hasbullah.


"Lebih sulit lagi kalau pada pandemi COVID-19 hampir semua orang (komitmen) mengatasi COVID. Tapi (tidak) pada pandemi rokok, karena ada sebagian orang mendapat keuntungan luar biasa dari belanja rokok yang bisa mencapai 500 triliun dari konsumsi 320-350 miliar batang setahun," lanjutnya.

https://indomovie28.net/movies/mad-mad-ghost/


Sudah Ada Vaksin COVID-19 untuk Anak, Kemenkes RI Tunggu Rekomendasi IDAI


 Vaksin Corona COVID-19 buatan Pfizer-BioNTech diklaim aman dan efektif pada usia 12-15 tahun berdasarkan hasil uji klinis terbaru. Meski demikian, Kementerian Kesehatan RI belum mau buru-buru memberikannya pada anak-anak.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak di Indonesia akan menunggu rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), organisasi profesi, dan ITAGI. Hal ini dilakukan untuk melihat vaksin mana yang bisa digunakan untuk anak-anak nantinya.


"Apakah vaksin itu sudah ada di negara kita, artinya jenis vaksinnya itu misalnya Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, Novavax, atau harus mencari jenis vaksin baru," jelas dr Nadia dalam diskusi virtual, Senin (31/5/2021).


"Nah kalau harus mencari jenis vaksin baru ya berarti harus negoisasi lagi pemerintah, belum tentu produsen vaksinnya punya stok vaksin, itu yang pertama," sambungnya.


Yang kedua, disebutkan dr Nadia, untuk vaksin yang saat ini digunakan apakah mencukupi pada usia di atas 18 tahun. Nanti akan dilihat lagi apakah menggunakan vaksin yang sudah ada di Indonesia, atau perlu dilakukan pemesanan tambahan.


"Jadi, proses itu nanti kita tunggu saja rekomendasi dari khususnya dari badan POM dan ITAGI, dan IDAI terkait pemilihan vaksinnya," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/the-anomaly/

Pakar Beberkan Sederet Bahaya Varian 'Ganas' B1617 Asal India

 Para ahli menyebut varian Corona B1617, yang pertama kali ditemukan di India, menjadi semakin dominan di seluruh dunia dan dapat memperburuk pandemi, terutama di negara-negara dengan tingkat vaksinasinya rendah.

"Yang menakutkan adalah kecepatan penyebaran varian ini beredar luas di dalam komunitas, seringkali melebihi kemampuan unit pelacakan kontak untuk melacak dan mengisolasi kontak yang terpapar untuk memutus rantai transmisi," kata Profesor Teo Yik Ying, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Nasional Singapura (NUS).


Kepada Strait Times, Profesor Teo mengatakan virus akan terus bermutasi yang berpotensi menimbulkan badai pandemi dan dikhawatirkan lebih besar daripada yang pernah disaksikan dunia sebelumnya.


Varian B1617 telah bermutasi untuk menyebar lebih mudah dari orang ke orang, sehingga bisa saja mengurangi perlindungan yang diberikan oleh vaksin.


Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan bahwa B1617 1,5 hingga dua kali lebih mudah menular daripada jenis yang pertama kali muncul di Wuhan 18 bulan lalu.


Sekarang varian ini sudah muncul di lebih dari 50 negara dan melampaui jenis lain yang menyebabkan infeksi di India, seperti B117.


"Mengenai tingkat keparahan klinis, ini sedikit kurang jelas karena belum ada studi terkontrol yang melihat pasien yang Anda kendalikan untuk beberapa faktor, dan kemudian melihat dampak pada profil klinis," kata Dr Soumya.


Dr Soumya juga mengatakan bahwa bukti anekdotal tampaknya menunjukkan bahwa lebih banyak orang muda di India yang terinfeksi dan menjadi sakit parah.


Ada tiga versi dari varian B1617 yakni B1617.1, B1617.2 dan B1617.3. Versi kedua adalah yang paling banyak ditemukan dan dilaporkan secara global. Versi ketiga, B1617.3, jarang terjadi.


Profesor Dale Fisher, ketua Peringatan dan Respons Wabah Global WHO, mengatakan ini berarti peluang lebih tinggi dari B1617 menyebar ke negara-negara yang sebelumnya memiliki risiko rendah COVID-19.


"Negara-negara ini, seperti Thailand, Kamboja, Laos dan Vietnam, lebih rentan karena tingkat vaksinasi yang rendah, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit yang parah," tambah Prof Fisher.

https://indomovie28.net/movies/demonic-umbrella/


Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Pandemi Rokok Lebih Berbahaya dari COVID-19


 Hari Tanpa Tembakau Sedunia pada tanggal 31 Mei kembali mengingatkan ancaman bahaya rokok. Di tengah situasi pandemi COVID-19, rokok bisa jadi ancaman yang lebih besar.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut Indonesia masih jadi negara dengan jumlah perokok ketiga terbesar di dunia dan peringkat pertama di Asia Tenggara. Jumlah perokok muda usia 10-18 tahun meningkat jadi 9,1 persen dari yang tadinya 7,2 persen berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018.


"Saya mengimbau seluruh stakeholder di pusat dan daerah, para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan seluruh masyarakat untuk berperan aktif mendukung upaya berhenti merokok dengan membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan kondusif untuk berhenti merokok," pesan Menkes Budi memperingati Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang disiarkan Komnas Pengendalian Tembakau pada Senin (31/5/2021).


Guru besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Profesor Hasbullah Thabrany, mengatakan rokok sebenarnya pandemi yang tak jauh berbahaya dari COVID-19. Kerugian akibat penyakit dan kematian yang ditimbulkan oleh pandemi rokok dalam setahun bisa mengalahkan pandemi COVID-19.


"Bedanya pada pandemi COVID efek ekonominya langsung kelihatan. Tapi pada pandemi rokok efeknya berlansung perlahan-perlahan sehingga banyak orang tak menyadari," ujar Prof Hasbullah.


"Lebih sulit lagi kalau pada pandemi COVID-19 hampir semua orang (komitmen) mengatasi COVID. Tapi (tidak) pada pandemi rokok, karena ada sebagian orang mendapat keuntungan luar biasa dari belanja rokok yang bisa mencapai 500 triliun dari konsumsi 320-350 miliar batang setahun," lanjutnya.

https://indomovie28.net/movies/painted-skin/

Giliran Vaksin untuk 50 Tahun ke Atas! Suntik Yuk, Biar Corona Cepat Selesai

  Vaksinasi Corona tahap ketiga sudah dimulai, vaksin untuk 50 tahun ke atas ikut diprioritaskan. Kementerian Kesehatan RI menegaskan ketentuan ini tak hanya berlaku di DKI Jakarta.

"Sudah di semua wilayah Indonesia," kata dr Nadia, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (31/5/2021).


Kementerian Kesehatan memprioritaskan vaksin untuk 50 tahun ke atas lantaran termasuk orang yang berisiko rentan terinfeksi COVID-19, setelah lansia. Berdasarkan data, rentang usia 50 tahun ke atas memiliki risiko mengalami gejala COVID-19 parah berkisar 8,5 kali lipat.


"Sasaran vaksinasi COVID-19 diperluas ke kelompok umur pra lansia, dimulai dari usia 50 tahun ke atas. Kebijakan ini diambil dengan sasaran kelompok pra-lansia adalah kelompok usia paling rentan kedua setelah lansia dan perlu dilindungi," demikian isi surat edaran Kemenkes RI yang diterima detikcom Senin (31/5/2021).


Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan vaksinasi tahap ketiga baru berjalan untuk masyarakat rentan di wilayah berisiko tinggi COVID-19 dan kelompok vaksin untuk usia 50 tahun ke atas. Percepatan vaksinasi COVID-19 dengan melibatkan kelompok vaksin untuk 50 tahun ke atas demi segera tercapainya herd immunity.


Adapun vaksinasi di kelompok vaksin untuk usia 50 tahun ke atas juga sudah berlaku di BBPK Hang Jebat, Jakarta. Syarat vaksinasi tak jauh berbeda dengan vaksinasi Corona seperti biasanya, dan juga berlaku untuk pemilik KTP non DKI, lebih detailnya bisa dicek DI SINI.


Di sisi lain, Kementerian Kesehatan juga memastikan batch vaksin AstraZeneca yang semula disetop sudah bisa kembali digunakan. Hal tersebut dengan pertimbangan hasil uji toksisitas dan sterilitas yang sudah dilakukan BPOM tak menunjukkan kasus kematian dengan vaksin AstraZeneca.


Kemenkes juga mengajak usia dewasa 18-49 tahun mengajak pra lansia atau kelompok vaksin untuk atas 50 tahun ke atas segera divaksinasi.


"Program vaksinasi mekanisme 2 banding 1, yaitu untuk satu orang usia 18-49 tahun dapat menerima vaksinasi bila membawa dua orang usia 50 tahun ke atas, hal ini dapat diimplementasikan kebijakan daerah masing-masing," lanjut keterangan Kemenkes RI.

https://indomovie28.net/movies/the-green-hornet/


Pakar Beberkan Sederet Bahaya Varian 'Ganas' B1617 Asal India


Para ahli menyebut varian Corona B1617, yang pertama kali ditemukan di India, menjadi semakin dominan di seluruh dunia dan dapat memperburuk pandemi, terutama di negara-negara dengan tingkat vaksinasinya rendah.

"Yang menakutkan adalah kecepatan penyebaran varian ini beredar luas di dalam komunitas, seringkali melebihi kemampuan unit pelacakan kontak untuk melacak dan mengisolasi kontak yang terpapar untuk memutus rantai transmisi," kata Profesor Teo Yik Ying, dekan Sekolah Kesehatan Masyarakat Universitas Nasional Singapura (NUS).


Kepada Strait Times, Profesor Teo mengatakan virus akan terus bermutasi yang berpotensi menimbulkan badai pandemi dan dikhawatirkan lebih besar daripada yang pernah disaksikan dunia sebelumnya.


Varian B1617 telah bermutasi untuk menyebar lebih mudah dari orang ke orang, sehingga bisa saja mengurangi perlindungan yang diberikan oleh vaksin.


Kepala ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan mengatakan bahwa B1617 1,5 hingga dua kali lebih mudah menular daripada jenis yang pertama kali muncul di Wuhan 18 bulan lalu.


Sekarang varian ini sudah muncul di lebih dari 50 negara dan melampaui jenis lain yang menyebabkan infeksi di India, seperti B117.


"Mengenai tingkat keparahan klinis, ini sedikit kurang jelas karena belum ada studi terkontrol yang melihat pasien yang Anda kendalikan untuk beberapa faktor, dan kemudian melihat dampak pada profil klinis," kata Dr Soumya.


Dr Soumya juga mengatakan bahwa bukti anekdotal tampaknya menunjukkan bahwa lebih banyak orang muda di India yang terinfeksi dan menjadi sakit parah.


Ada tiga versi dari varian B1617 yakni B1617.1, B1617.2 dan B1617.3. Versi kedua adalah yang paling banyak ditemukan dan dilaporkan secara global. Versi ketiga, B1617.3, jarang terjadi.


Profesor Dale Fisher, ketua Peringatan dan Respons Wabah Global WHO, mengatakan ini berarti peluang lebih tinggi dari B1617 menyebar ke negara-negara yang sebelumnya memiliki risiko rendah COVID-19.


"Negara-negara ini, seperti Thailand, Kamboja, Laos dan Vietnam, lebih rentan karena tingkat vaksinasi yang rendah, membuat mereka lebih rentan terhadap penyakit yang parah," tambah Prof Fisher.

https://indomovie28.net/movies/fearless-hyena-2/

Hasil Tes Pastikan Para Nakes Cilacap Tak Terpapar Corona Varian India

 Hasil pemeriksaan genome sequencing terhadap nakes RSUD Cilacap di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah keluar. Hasilnya, nakes di Cilacap bukan terpapar virus Corona atau COVID-19 varian India B1617.2 yang menginfeksi ABK asal Filipina, namun varian lokal.

"Sudah ada berita dari Lab Mikrobiologi UGM, bahwa hasil pemeriksaan genome sequencing para nakes RSUD yang diduga terpapar ABK Filipina, bukan varian India. Jadi bukan varian B 1617.2 seperti ABK. Para nakes terpapar virus varian lokal Indonesia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi kepada wartawan, Senin (31/5/2021).


Dia mengatakan jika hingga saat ini belum ditemukan adanya transmisi lokal yang terjadi dari 14 ABK MV Hilma Bulker yang sempat dirawat di RSUD Cilacap. Bahkan hingga menyebabkan satu diantara para ABK tersebut meninggal dunia.


"Sejauh ini, tidak ada transmisi lokal dari varian India yang menginfeksi para ABK tersebut," ujarnya.


Dia menjelaskan, untuk ABK yang menjalani perawatan di RSUD Cilacap, dari 13 ABK, tersisa empat orang. Sembilan diantaranya telah sembuh dan dipulangkan ke negaranya melalui kedutaan besar Filipina.


"Sekarang tinggal 4 awak kapal yang dirawat. Kondisinya juga membaik. Hanya tinggal menunggu hasil evaluasi PCR saja," ucapnya.


Sebelumnya diberitakan kapal MV Hilma Bulker membawa gula rafinasi dan bertolak dari India pada 14 April lalu dan sempat tertahan di perairan Cilacap, Jawa Tengah pada Minggu (25/4).


Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap, dari sekitar 20 Anak Buah Kapal (ABK) asal Filipina, 14 diantaranya terkonfimasi positif COVID-19. Bahkan, satu ABK meninggal setelah menjalani perawatan.


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, telah mendapatkan hasil varian virus Corona atau COVID-19 yang menginfeksi ABK kapal MV Hilma Bulker. Berdasarkan genome sequencing Balitbangkes Kemenkes RI, varian virus COVID-19 yang menginfeksi para ABK adalah varian India B1617.


"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Balitbangkes Kemenkes RI diketahui bahwa virus yang menginfeksi 13 ABK Filipina yang terkonfimasi positif COVID-19 adalah varian India B1617," kata Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji kepada wartawan di Cilacap, Sabtu, (22/5/2021).

https://indomovie28.net/movies/fearless-hyena/


Giliran Vaksin untuk 50 Tahun ke Atas! Suntik Yuk, Biar Corona Cepat Selesai


 Vaksinasi Corona tahap ketiga sudah dimulai, vaksin untuk 50 tahun ke atas ikut diprioritaskan. Kementerian Kesehatan RI menegaskan ketentuan ini tak hanya berlaku di DKI Jakarta.

"Sudah di semua wilayah Indonesia," kata dr Nadia, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (31/5/2021).


Kementerian Kesehatan memprioritaskan vaksin untuk 50 tahun ke atas lantaran termasuk orang yang berisiko rentan terinfeksi COVID-19, setelah lansia. Berdasarkan data, rentang usia 50 tahun ke atas memiliki risiko mengalami gejala COVID-19 parah berkisar 8,5 kali lipat.


"Sasaran vaksinasi COVID-19 diperluas ke kelompok umur pra lansia, dimulai dari usia 50 tahun ke atas. Kebijakan ini diambil dengan sasaran kelompok pra-lansia adalah kelompok usia paling rentan kedua setelah lansia dan perlu dilindungi," demikian isi surat edaran Kemenkes RI yang diterima detikcom Senin (31/5/2021).


Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan vaksinasi tahap ketiga baru berjalan untuk masyarakat rentan di wilayah berisiko tinggi COVID-19 dan kelompok vaksin untuk usia 50 tahun ke atas. Percepatan vaksinasi COVID-19 dengan melibatkan kelompok vaksin untuk 50 tahun ke atas demi segera tercapainya herd immunity.


Adapun vaksinasi di kelompok vaksin untuk usia 50 tahun ke atas juga sudah berlaku di BBPK Hang Jebat, Jakarta. Syarat vaksinasi tak jauh berbeda dengan vaksinasi Corona seperti biasanya, dan juga berlaku untuk pemilik KTP non DKI, lebih detailnya bisa dicek DI SINI.

https://indomovie28.net/movies/the-chinese-ghostbuster/

Picu Kerumunan, Portugal Wanti-wanti 'Klaster Corona Final Liga Champions'

  Otoritas kesehatan Portugal meminta semua orang yang mengikuti perayaan final Liga Champions, antara Chelsea dan Manchester City, untuk saling memantau gejala Corona dan menghindari kontak fisik dengan orang lain selama 14 hari ke depan.

Pasalnya, ada begitu banyak kerumunan yang terjadi dalam beberapa hari menjelang laga final antara kedua klub sepak bola tersebut pada Sabtu (29/5/2021) di Stadion Dragão, Porto, Portugal. Disebutkan, mayoritas para pendukung tidak menggunakan masker dan menjaga jarak.


Dikutip dari Channels News Asia, ada sekitar 16.500 penggemar yang diizinkan untuk menonton langsung di dalam stadion. Namun, bagi yang tidak diizinkan masuk, mereka mendukung tim kesayangannya dari luar stadion.


Kekhawatiran pun berlanjut ketika laga final selesai dengan Chelsea sebagai pemenangnya. Para pendukung langsung memadati jalanan di Porto untuk merayakan kemenangan.


Oleh karenanya, Portugal khawatir hal ini akan memicu penyebaran virus Corona. Meski para penggemar yang sebagian besar berasal dari inggris ini telah dimintai hasil negatif tes COVID-19, namun tetap saja potensi penularan bisa terjadi.


Dalam sebuah pernyataan, otoritas kesehatan di Portugal mengatakan bahwa mereka yang berada di 'zona penggemar' atau di sekitar area perayaan berlangsung harus saling memantau gejala Corona, seperti demam, batuk, dan hilang indra perasa atau penciuman.


"Kemudian mengurangi kontak selama 14 hari ke depan dan secara ketat mengikuti langkah-langkah pencegahan, seperti menjaga jarak sosial dan mengenakan masker," ucap otoritas tersebut.


Rekomendasi ini dibuat karena tingginya jumlah penggemar antara Chelsea dan Manchester` City di Porto, yang tidak mematuhi aturan penanganan COVID-19.

https://indomovie28.net/movies/tears-of-no-regret/


Hasil Tes Pastikan Para Nakes Cilacap Tak Terpapar Corona Varian India


Hasil pemeriksaan genome sequencing terhadap nakes RSUD Cilacap di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah keluar. Hasilnya, nakes di Cilacap bukan terpapar virus Corona atau COVID-19 varian India B1617.2 yang menginfeksi ABK asal Filipina, namun varian lokal.

"Sudah ada berita dari Lab Mikrobiologi UGM, bahwa hasil pemeriksaan genome sequencing para nakes RSUD yang diduga terpapar ABK Filipina, bukan varian India. Jadi bukan varian B 1617.2 seperti ABK. Para nakes terpapar virus varian lokal Indonesia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi kepada wartawan, Senin (31/5/2021).


Dia mengatakan jika hingga saat ini belum ditemukan adanya transmisi lokal yang terjadi dari 14 ABK MV Hilma Bulker yang sempat dirawat di RSUD Cilacap. Bahkan hingga menyebabkan satu diantara para ABK tersebut meninggal dunia.


"Sejauh ini, tidak ada transmisi lokal dari varian India yang menginfeksi para ABK tersebut," ujarnya.


Dia menjelaskan, untuk ABK yang menjalani perawatan di RSUD Cilacap, dari 13 ABK, tersisa empat orang. Sembilan diantaranya telah sembuh dan dipulangkan ke negaranya melalui kedutaan besar Filipina.


"Sekarang tinggal 4 awak kapal yang dirawat. Kondisinya juga membaik. Hanya tinggal menunggu hasil evaluasi PCR saja," ucapnya.

https://indomovie28.net/movies/shaolin-avengers/

Ada 10.529 Pasien Corona di DKI, Terbanyak dari 25 Kelurahan Ini

  DKI Jakarta masih menjadi salah satu provinsi penyumbang kasus COVID-19 terbanyak di Indonesia. Hingga Senin (31/5/2021) pagi, total kasus positif di ibu kota sudah mencapai 429.333 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, 10.529 di antaranya masih menjalani perawatan. Sebanyak 5.429 pasien Corona dirawat di rumah sakit, sementara 5.100 pasien menjalani isolasi mandiri.


Oleh karenanya, bisa diketahui bahwa total pasien Corona yang telah sembuh di DKI Jakarta ada sebanyak 411.495 orang. Namun, 7.309 di antaranya meninggal dunia.


Dikutip dari corona.jakarta.go.id, 10.529 pasien Corona ini tersebar di 264 dari 267 kelurahan di ibu kota.


Berikut daftar 25 kelurahan dengan pasien Corona terbanyak di DKI Jakarta pada Senin (31/5/2021) pagi.


Cilangkap (Jakarta Timur): 153 pasien

Pademangan Timur (Jakarta Utara): 140 pasien

Cengkareng Timur (Jakarta Barat): 114 pasien

Cengkareng Barat (Jakarta Barat): 107 pasien

Kapuk (Jakarta Barat): 96 pasien

Kayu Putih (Jakarta Timur): 89 pasien

Pondok Kelapa (Jakarta Timur): 86 pasien

Cilandak Barat (Jakarta Selatan): 85 pasien

Ciracas (Jakarta Timur): 85 pasien

Lubang Buaya (Jakarta Timur): 85 pasien

Pejagalan (Jakarta Utara): 82 pasien

Palmerah (Jakarta Barat):81 pasien

Penggilingan (Jakarta Timur): 79 pasien

Cipete Selatan (Jakarta Selatan): 78 pasien

Kebon Jeruk (Jakarta Barat): 78 pasien

Cibubur (Jakarta Timur): 77 pasien

Gedong (Jakarta Timur): 76 pasien

Penjaringan (Jakarta Utara): 75 pasien

Pondok Pinang (Jakarta Selatan): 73 pasien

Sunter Jaya (Jakarta Utara): 71 pasien

Batu Ampar (Jakarta Timur): 70 pasien

Pondok Bambu (Jakarta Timur): 70 pasien

Jagakarsa (Jakarta Selatan): 69 pasien

Srengseng Sawah (Jakarta Selatan): 69 pasien

Sunter Agung (Jakarta Utara): 69 pasien.

https://indomovie28.net/movies/heaven-sword-and-dragon-sabre/


Picu Kerumunan, Portugal Wanti-wanti 'Klaster Corona Final Liga Champions'


 Otoritas kesehatan Portugal meminta semua orang yang mengikuti perayaan final Liga Champions, antara Chelsea dan Manchester City, untuk saling memantau gejala Corona dan menghindari kontak fisik dengan orang lain selama 14 hari ke depan.

Pasalnya, ada begitu banyak kerumunan yang terjadi dalam beberapa hari menjelang laga final antara kedua klub sepak bola tersebut pada Sabtu (29/5/2021) di Stadion Dragão, Porto, Portugal. Disebutkan, mayoritas para pendukung tidak menggunakan masker dan menjaga jarak.


Dikutip dari Channels News Asia, ada sekitar 16.500 penggemar yang diizinkan untuk menonton langsung di dalam stadion. Namun, bagi yang tidak diizinkan masuk, mereka mendukung tim kesayangannya dari luar stadion.


Kekhawatiran pun berlanjut ketika laga final selesai dengan Chelsea sebagai pemenangnya. Para pendukung langsung memadati jalanan di Porto untuk merayakan kemenangan.


Oleh karenanya, Portugal khawatir hal ini akan memicu penyebaran virus Corona. Meski para penggemar yang sebagian besar berasal dari inggris ini telah dimintai hasil negatif tes COVID-19, namun tetap saja potensi penularan bisa terjadi.

https://indomovie28.net/movies/money-trip/

'Blasteran' Corona Inggris-India Ditemukan di Vietnam, Seberapa Ganas?

 Beberapa waktu lalu, muncul varian Corona baru 'blasteran' India-Inggris. Kemunculan varian ini diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Vietnam dan diklaim menyebar dengan cepat di udara.

"Vietnam telah menemukan varian baru COVID-19 yang mengkombinasikan karakteristik dua varian yang lebih dulu ada, yang pertama kali ditemukan di India dan Inggris," kata Nguyen Thanh Long, Menteri Kesehatan Vietnam, dikutip dari Reuters, Minggu (30/5/2021).

https://indomovie28.net/movies/the-executor/


Dikutip dari VnExpress International, dari pengurutan genetik yang dilakukan oleh National Institute of Hygiene And Epidemiology, setidaknya ada empat pasien COVID-19 di Vietnam yang membawa varian blasteran atau hibrida itu.


Menurut pakar epidemiologi Universitas Griffith Dicky Budiman, kemunculan varian baru 'blasteran' atau hybrid ini sangat mungkin terjadi. Dan ternyata, kasus hybrid atau sering disebut sebagai rekombinasi ini juga bukan hal yang baru.


"Sangat mungkin, itu yang disebut dengan hybrid mutation atau sering disebut juga dengan rekombinasi, dan bukan hal yang baru," jelas Dicky dalam pesan suara yang diterima detikcom, Senin (31/5/2021)


"Hybrid virus ini adalah hasil dari rekombinasi umumnya strain yang lebih merugikan manusia, seperti halnya yang terbaru UK (B117) dan India (B1617), serta di Amerika Serikat antara B117 dan B1429 yang endemiknya ada di California," lanjutkan.


Apakah varian itu bisa jadi lebih berbahaya?

Dicky mengatakan kejadian hybrid atau rekombinasi ini bisa menyebabkan munculnya varian baru yang lebih berbahaya atau yang ia sebut sebagai super strain. Ini membuat varian tersebut lebih menginfeksi manusia.


"Tapi ada potensi (rekombinan) itu menguntungkan virusnya. Dalam arti, secara evolusi dia jadi lebih bertahan, lebih mudah menginfeksi, artinya merugikan manusia. Ini juga bisa menciptakan atau menyebabkan terjadinya varian baru yang lebih berbahaya," jelasnya.


Namun, kejadian rekombinasi ini tidak selalu menguntungkan si virus. Ada kemungkinan kejadian ini membuat virus menjadi lemah dan tidak bisa menginfeksi manusia.

Dicky mengatakan sampai saat ini hybrid atau 'blasteran' antara dua varian virus tersebut masih terus ditelusuri. Ini untuk membuktikan apakah 'blasteran' virus ini hanya rekombinan saja, tetapi gagal menginfeksi manusia.


"Potensi varian baru atau saya menyebutnya dengan super strain itu besar kemungkinan terjadi di tahun ini. Terutama di negara-negara atau kawasan yang tidak terkendali pandeminya seperti Amerika Serikat, India, Brasil, hingga Indonesia. Sebagai contoh di Amerika terjadi antara varian UK dan California, itu jadi rekombinan," sambungnya.


Selain itu, Dicky juga mengatakan bahwa rekombinan ini sering terjadi pada keluarga Coronavirus. Kok bisa?


"Karena enzim yang mereplikasi di dalam genome mereka ini memang sangat rentan menyebabkan rekombinasi, sleeping off namanya dari RNA-nya. Dan ini yang membuat famili dari virus Corona ini sering terjadi rekombinasi," pungkasnya.

https://indomovie28.net/movies/the-double/

Sabtu, 29 Mei 2021

Ingin Segera Keluar dari Pandemi? Jangan Sia-siakan Vaksinasi

  Jakarta - Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021 yang lalu. Upaya ini adalah salah satu langkah memulihkan kesehatan masyarakat yang berdampak bagi pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas masyarakat seperti semula.

"Protokol kesehatan (Prokes) adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi COVID-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).


Pada Dialog Produktif bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman yang diselenggarakan KPCPEN dr. Reisa mengatakan sudah lebih dari satu tahun juga masyarakat menjalankan protokol kesehatan selama pandemi. Harapannya, masyarakat sudah lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak menambah kasus COVID-19.


"Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes," tambah dr. Reisa.


dr. Reisa juga berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi. Sehingga jika ada masyarakat yang berkesempatan untuk divaksinasi, segeralah untuk memanfaatkan vaksin tersebut, jangan menunda atau ragu gara-gara berita yang belum pasti kebenarannya.


"Memang kalau kita ingin segera keluar dari pandemi COVID-19 tentu kita mengutamakan proteksi. Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program vaksinasi. Ditambah lagi dengan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin," kata dr. Reisa.

Dari kacamata ekonomi kesehatan, vaksinasi adalah metode pencegahan yang efisien. Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat UI Prof. dr. Hasbullah Thabrany, MPH., Dr. PH mencontohkan sebagai ilustrasi, biaya vaksinasi COVID-19 seharga 900 ribu rupiah, maka masyarakat bisa mencegah diri dari penularan penyakit.


"Dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan apabila terkena COVID-19 yang rata-rata perawatannya memerlukan 9-10 hari, biaya vaksinasi lebih efisien. Apabila kita bekerja sehari mampu menghasilkan 500 ribu maka kita bisa kehilangan potensi penghasilan 5 juta akibat dirawat COVID-19," terangnya.


Prof. Hasbullah juga menjelaskan akibat COVID-19 anggaran belanja negara defisit hingga lebih dari 1.000 triliun rupiah.


"Karena COVID-19 yang tidak teratasi membuat perekonomian tidak bergerak. Sehingga kita semua sebenarnya adalah korban COVID-19. Pemerintah sadar betul apabila masyarakat tidak dipulihkan kesehatannya, serta perilaku masyarakat tidak didisiplinkan, ekonomi menjadi sulit bergerak. Pemerintah pun berinvestasi dengan vaksinasi dan melalui 3T," ujarnya.

https://trimay98.com/movies/tiger-cage/


Lonjakan COVID-19 Masih Disorot, Rujukan ke RS di Kudus Dibatasi


Kabupaten Kudus menjadi fokus penanganan COVID-19 di Jawa Tengah karena lonjakan kasus baru yang meningkat. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pun meminta daerah lainnya siaga untuk memberikan bantuan.

"Sejak Senin lalu kami rapatkan dan saya sudah kontak Bupati Kudus. Saya minta reportnya harian. Ini sedang kami pantau terus," kata Ganjar di rumah dinasnya, Jumat (28/5/2021).


Langkah penanganan di Kabupaten Kudus antara lain menambah tempat tidur di rumah sakit dan ruang isolasi termasuk tempat isolasi terpusat. Daerah lain juga siap membantu salah satunya Kota Semarang.


"Nanti dibackup dari Kota Semarang. Pak Hendi (Wali Kota Semarang) sudah siap, sehingga nanti kalau layanan publik di Kudus terkait penanganan COVID-19 tidak tertampung, maka akan kita tarik ke sini (Kota Semarang)," jelasnya.


Berbagai peralatan dan juga sumber daya manusia juga disiapkan. Penanganan juga dikoordinasikan dengan Kementrian Kesehatan hingga Kementerian Dalam Negeri.


"Mudah-mudahan bisa memenuhi. Kami juga komunikasi intens dengan Mendagri, Menkes terkait hal ini. Kami pelototin terus," katanya.

https://trimay98.com/movies/operation-pink-squad/

Hiiih.. Waspada Jika Ada 5 Ciri-ciri Mr P Seperti Ini! Bisa Jadi Tanda Masalah

 Sama seperti wanita yang harus menjaga kesehatan vaginanya, pria juga perlu menjaga kesehatan penisnya. Pasalnya, penis merupakan organ yang juga bisa mengalami kondisi dan masalah kesehatan.

Alih-alih mengabaikan apabila ada sesuatu yang tidak biasa pada penis, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut ke dokter sebelum kondisinya semakin parah. Dikutip dari laman Men's Health, berikut 5 kondisi umum yang kerap terjadi pada penis dan sebaiknya tidak diabaikan.


1. Lecet

Pernah menyadari ada bagian kemerahan pada batang penis atau di bawah kepala penis? Mungkin kamu akan berpikir bahwa hal tersebut merupakan lecet biasa. Namun, menurut Ryan Terlecki, MD, seorang dokter urologi dari Wake Forest University's Baptist Medical Center, kondisi tersebut bisa menandakan kanker penis, lho.


Apalagi jika lecet tersebut tidak terasa sakit atau sensitif dan kamu belum berhubungan intim dalam beberapa waktu.


2. Penis melengkung

Ketika ereksi, cobalah perhatikan bentuk penis. Apabila bentuknya cenderung melengkung, maka bisa saja hal tersebut merupakan tanda penyakit Peyronie, yakni penumpukan jaringan parut yang terklasifikasi.


Jika diabaikan, maka kamu akan rentan mengalami nyeri saat berhubungan intim dan berisiko mengalami cedera penis.


3. Gatal

Sering merasa gatal pada area penis? Biasanya, ini merupakan tanda adanya infeksi jamur pada penis. Bisa juga penis terkena balanitis, yakni inflamasi pada kulup dan kepala penis. Umumnya, kondisi ini disebabkan oleh kurang bersihnya area penis dan infeksi menular seksual.


4. Sulit ereksi

Disfungsi ereksi merupakan kondisi di mana pria tidak bisa menjaga ereksinya cukup lama untuk berhubungan seksual. Banyak faktor yang bisa menyebabkannya, mulai dari masalah sirkulasi darah, diabetes, hingga kurangnya testosteron.


Namun, konsumsi alkohol berlebihan dan masalah psikologis, seperti stres atau cemas, juga bisa menjadi penyebabnya.


5. Keluar cairan dari penis

Kondisi medis bernama uretritis merupakan kondisi yang menyebabkan penis mengeluarkan cairan lantaran kantung yang berada di antara kandung kemih dan ujung penis mengalami peradangan. Beberapa pria bahkan akan mengalami nyeri seperti terbakar dan sering terasa ingin buang air kecil.


Akan tetapi, banyak pula yang tidak mengalami gejala apapun. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penyakit seksual menular, seperti gonorrhea, dan biasanya terjadi pada pria yang masih muda.

https://trimay98.com/movies/satanic-crystals/


Ingin Segera Keluar dari Pandemi? Jangan Sia-siakan Vaksinasi


 Jakarta - Pemerintah telah menjalankan program vaksinasi nasional sejak Januari 2021 yang lalu. Upaya ini adalah salah satu langkah memulihkan kesehatan masyarakat yang berdampak bagi pemulihan ekonomi dan kembalinya produktivitas masyarakat seperti semula.

"Protokol kesehatan (Prokes) adalah elemen yang sangat penting selama masih ada pandemi COVID-19. Prokes tetap jalan terus meskipun program vaksinasi sudah berjalan seperti saat ini," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 dr. Reisa Broto Asmoro dalam keterangan tertulis, Jumat (28/5/2021).


Pada Dialog Produktif bertema Protokol Jalan, Ekonomi Aman yang diselenggarakan KPCPEN dr. Reisa mengatakan sudah lebih dari satu tahun juga masyarakat menjalankan protokol kesehatan selama pandemi. Harapannya, masyarakat sudah lebih memahami pentingnya prokes sebagai cara agar tidak menambah kasus COVID-19.


"Mungkin memang masyarakat mulai jenuh dengan terus menerus mendisiplinkan diri menjalankan prokes ini. Namun untuk bisa terbiasa dengan hal baru memang butuh proses. Memang harus terus menerus diingatkan untuk disiplin menjaga prokes," tambah dr. Reisa.


dr. Reisa juga berpesan agar masyarakat tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk divaksinasi. Sehingga jika ada masyarakat yang berkesempatan untuk divaksinasi, segeralah untuk memanfaatkan vaksin tersebut, jangan menunda atau ragu gara-gara berita yang belum pasti kebenarannya.


"Memang kalau kita ingin segera keluar dari pandemi COVID-19 tentu kita mengutamakan proteksi. Itulah kenapa kekebalan kelompok atau herd immunity menjadi tujuan dari program vaksinasi. Ditambah lagi dengan protokol kesehatan demi melindungi diri dan orang-orang yang belum mendapatkan vaksin," kata dr. Reisa.

https://trimay98.com/movies/its-a-mad-mad-mad-world-iii/

Nakes Brebes Gigit Jari, Insentif COVID-19 Hanya Dianggarkan Rp 15 M

 Tenaga kesehatan di instansi layanan kesehatan (Yankes) negeri Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bakal gigit jari. Tagihan total honor nakes penanganan COVID-19 yang semestinya dibayarkan sebesar Rp 75 milyar tampaknya tidak akan terealisasi.

Dari dana refocusing sebesar Rp 140 milyar, Pemkab Brebes hanya menganggarkan Rp 15 milyar untuk membayar insentif para nakes yang menangani COVID-19.

https://trimay98.com/movies/blood-ritual/


Kabar minimnya jumlah insentif ini sempat membuat resah para tenaga kesehatan. Terlebih, setelah mengetahui dana refocusing APBD 2021 sebesar Rp 140 milyar, lebih banyak digunakan untuk pembangunan dua proyek raksasa yaitu RSUD Ketanggungan dan Kantor Pemerintahan Terpadu.


Di samping itu, nakes di fasilitas yankes negeri juga merasa iri dengan nakes dari swasta.


Seorang narasumber tenaga kesehatan yang enggan diungkapkan identitasnya mengaku, dirinya dan teman sejawat yankes negeri kecewa dengan penganggaran insentif tersebut.


"Yang jadi pertanyaan kami, bagaimana bisa tenang kalau insentif dari Agustus hingga Desember 2020 belum cair. Apalagi sekarang, pencairannya dibebankan ke Pemkab Brebes dan jumlahnya tidak sesuai dengan hasil kerja," jelas nakes yang bekerja di BLUD rumah sakit milik daerah.


Hal senada disampaikan nakes lainnya. Menurutnya, banyak nakes yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan milik Pemkab Brebes merasa iri dengan nakes di fasilitas yankes swasta. Karena mereka mendapatkan haknya sesuai dengan hasil kerja.


"Kami juga iri karena di swasta bisa dapat 100 persen, tapi kenapa kami yang lebih banyak kerja malah dapatnya sedikit," keluhnya.


Terkait ini, Kepala Dinas Kesehatan Brebes, dr Sartono menjelaskan, pengajuan insentif nakes di fasilitas yankes negeri sebesar Rp 75 milyar. Ini merupakan tagihan insentif yang belum dibayar untuk periode Agustus hingga Desember 2020 sebesar Rp 30 milyar dan Januari hingga Mei 2021 sebesar Rp 45 milyar. Soal penganggaran insentif yang tidak sesuai dengan yang diajukan, Sartono mengungkap, hal ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah.


"Awal pandemi, insentif nakes ini dibebankan ke APBN, tapi sekarang dibebankan ke APBD kecuali yang swasta, tetap ditanggung oleh APBN. Jadi untuk nakes di semua fasilitas yankes negeri, pembayarannya disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Terkait jumlahnya, secara keseluruhan ada Rp 75 milyar lebih," ungkap Sartono, Jumat (28/5/2021) di kantornya.


Sesuai kemampuan keuangan daerah, dari total tagihan Rp 75 milyar itu, pemkab hanya mampu mengalokasikan anggaran Rp 15 milyar. Rinciannya, Rp 5 milyar untuk tagihan tahun 2020 dan Rp 10 milyar untuk tahun 2021. Mengenai kekurangan pembayaran insentif itu, Sartono menegaskan akan berkoordinasi dengan pihak pihak terkait untuk mencari solusinya.


"Kemampuan keuangan daerah, insentif dianggarkan Rp 15 milyar. Di mana tagihan 2020 sebesar Rp.5 milyar dan 2021 Rp 10 milyar," terangnya.


Selaku Kepala Dinas Kesehatan, Sartono meminta para nakes yang menjadi garda terdepan penanganan COVID-19 untuk bersabar. Soal besaran insentif ini jangan sampai membuat semangat kerja nakes menjadi turun.


Menanggapi persoalan ini, Ketua Komisi IV DPRD Brebes, Muhaimin Sadirun menandaskan, tujuan refocusing APBD 2021 sebesar Rp 140 milyar itu memang untuk penanganan COVID-19. Termasuk untuk pembayaran insentif para nakes.


"Tujuan utama (refocusing) ini untuk COVID-19. Jadi utamannya ya penanganan COVID-19," tegas Muhaimin Sadirun.


Soal besaran insentif nakes yang hanya Rp 15 milyar, menurut anggota DPRD dari Fraksi Gerindra ini lantaran adanya proyek monumental, yaitu RSUD Ketanggungan dan Kantor Pemerintahan Terpadu. Namun, timpal dia, harusnya Pemkab Brebes mendahulukan penggunaan anggaran refocusing untuk penanganan COVID-19.


"Kita kan di awal tahun 2021 sudah merencanakan pembangunan monumental. RSUD Ketanggungan dan KPT. Tapi karena kondisi seperti ini mestinya (Pemkab) mendahulukan COVID-19," ujarnya.


Merespon keresahan tenaga kesehatan terkait insentif penanganan COVID-19, Pemerintah Kabupaten Brebes menyampaikan permohonan maaf karena belum bisa merealisasikan sepenuhnya.


"Kami (Pemkab Brebes) memohon maaf, jika sekarang belum bisa memenuhi pencairan insentif nakes. Untuk tahap awal sudah kami alokasikan Rp 15 Milyar," terang Sekda Brebes, Djoko Gunawan di kantornya.

https://trimay98.com/movies/all-about-ah-long/

Hore! 2 Dosis Vaksin Sinopharm 72 Persen Efektif Cegah Gejala COVID-19

 Sebuah studi menunjukkan dua dosis vaksin COVID-19 besutan Sinopharm efikasinya mencapai lebih dari 70 persen terhadap kasus simptomatik. Sementara untuk kasus COVID-19 yang parah dan asimtomatik hasilnya belum jelas.

Vaksin yang dikembangkan oleh anak perusahaan Sinopharm yang berbasis di Wuhan 72,8 persen efektif melawan kasus COVID-19 bergejala, setidaknya dua minggu setelah pemberian dosis kedua. Ini merupakan hasil sementara dari studi peer-review yang dipublikasi dalam Journal of American Medical Association.


Angka tersebut sedikit lebih baik dibandingkan dengan tingkat 72,5 persen yang sebelumnya diumumkan Sinopharm pada Februari lalu.


Untuk vaksin lain yang dikembangkan lembaga yang berbasis di Beijing terkait dengan Sinopharm, telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan ini. Vaksin tersebut menunjukkan efikasi atau kemanjuran sebesar 78,1 persen.


Hasil tersebut didasari pada perhitungan lebih dari 142 kasus gejala dalam uji coba yang melibatkan lebih dari 4.000 peserta, dengan 26 disuntik dengan vaksin Sinopharm unit Wuhan dan 21 dengan vaksin Sinopharm unit Beijing.


"Hanya ada dua kasus COVID-19 yang parah antara peserta. Jadi, kesimpulan tentang (vaksin) pencegahan kasus yang parah tidak bisa dibuat," kata penelitian tersebut yang dikutip dari Reuters, Jumat (28/5/2021).


"Studi tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan, apakah vaksin bisa mencegah infeksi tanpa gejala, yang memerlukan pengawasan studi formal secara luas melalui tes virologi dan serologi," lanjutnya.


Uji coba tersebut dilakukan di beberapa negara, termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain. Namun, penelitian tersebut tidak melibatkan wanita hamil dan orang yang masih berusia di bawah 18 tahun.


Untuk lansia dan yang memiliki penyakit kronis, data soal efikasi vaksin ini masih belum mencukupi. Sementara data dari uji coba yang dilakukan di Mesir dan Yordania nantinya akan dimasukkan dalam analisis penelitian akhir.

https://trimay98.com/movies/lulu-77/


Nakes Brebes Gigit Jari, Insentif COVID-19 Hanya Dianggarkan Rp 15 M


Tenaga kesehatan di instansi layanan kesehatan (Yankes) negeri Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bakal gigit jari. Tagihan total honor nakes penanganan COVID-19 yang semestinya dibayarkan sebesar Rp 75 milyar tampaknya tidak akan terealisasi.

Dari dana refocusing sebesar Rp 140 milyar, Pemkab Brebes hanya menganggarkan Rp 15 milyar untuk membayar insentif para nakes yang menangani COVID-19.


Kabar minimnya jumlah insentif ini sempat membuat resah para tenaga kesehatan. Terlebih, setelah mengetahui dana refocusing APBD 2021 sebesar Rp 140 milyar, lebih banyak digunakan untuk pembangunan dua proyek raksasa yaitu RSUD Ketanggungan dan Kantor Pemerintahan Terpadu.


Di samping itu, nakes di fasilitas yankes negeri juga merasa iri dengan nakes dari swasta.


Seorang narasumber tenaga kesehatan yang enggan diungkapkan identitasnya mengaku, dirinya dan teman sejawat yankes negeri kecewa dengan penganggaran insentif tersebut.


"Yang jadi pertanyaan kami, bagaimana bisa tenang kalau insentif dari Agustus hingga Desember 2020 belum cair. Apalagi sekarang, pencairannya dibebankan ke Pemkab Brebes dan jumlahnya tidak sesuai dengan hasil kerja," jelas nakes yang bekerja di BLUD rumah sakit milik daerah.


Hal senada disampaikan nakes lainnya. Menurutnya, banyak nakes yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan milik Pemkab Brebes merasa iri dengan nakes di fasilitas yankes swasta. Karena mereka mendapatkan haknya sesuai dengan hasil kerja.


"Kami juga iri karena di swasta bisa dapat 100 persen, tapi kenapa kami yang lebih banyak kerja malah dapatnya sedikit," keluhnya.

https://trimay98.com/movies/the-demons/

Punya 7 Jenis Aroma, Kenali Ciri-ciri Bau Miss V yang Tak Sehat

  Pernah bertanya-tanya mengapa vagina mengeluarkan bau yang khas? Ternyata, bau pada area kewanitaan merupakan hal yang normal, lho. Pasalnya, pada area vagina terdapat berbagai bakteri dan jamur baik.

"Sama seperti usus, vagina memiliki mikrobioma yang terdiri dari berbagai bakteri dan jamur, bahkan banyak dari mereka yang memang dibutuhkan oleh vagina," kata Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis obstetri dan ginekologi di Yale University School of Medicine.

https://trimay98.com/movies/cest-bon-pour-la-sante/


Meski demikian, terkadang kamu mungkin pernah mengalami munculnya bau yang berbeda dari biasanya dan cenderung tidak sedap. Umumnya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari keringat hingga infeksi.


Dikutip dari laman Women's Health, berikut 7 bau pada vagina yang menandakan kondisi tertentu bagi kesehatan kewanitaan.


1. Bau amis

Apabila vagina tercium amis, penyebab utama yang harus diwaspadai adalah karena vaginosis bakterialis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kondisi ini merupakan infeksi yang paling umum terjadi pada wanita berusia antara 15-44 tahun.


Infeksi ini bisa terjadi ketika tingkat keasaman vagina tidak lagi seimbang karena adanya bakteri jahat. Jika bau amis pada vagina berlangsung lebih dari seminggu, lakukan pemeriksaan lebih lanjut.


2. Bau asam

Wanita yang mengalami infeksi jamur mungkin akan mendapati vaginanya berbau tidak sedap. Meski kebanyakan infeksi jamur tidak akan mengeluarkan bau menyengat, lendir tebal yang keluar dari vagina merupakan penyebab munculnya bau tidak sedap.


Apabila kamu merasa adanya kemerahan pada area vagina, atau terasa nyeri ketika buang air kecil, maka kemungkinan ini penyebabnya.


3. Bau menyengat

Aroma menyengat pada area kewanitaan umumnya disebabkan oleh keringat dan keputihan yang ada di celana dalam. Biasanya bau ini muncul setelah wanita beraktivitas berat, seperti olahraga. Namun, aroma menyengat ketika berkeringat ini bisa diminimalisir dengan memilih jenis celana dalam berbahan katun.


4. Bau tembaga

Saat menstruasi, vagina akan mengalami perubahan tingkat keasaman yang bisa menyebabkan timbulnya bau tidak sedap, seperti bau logam atau tembaga. Untuk mencegah baunya agar tidak semakin parah, kamu bisa rutin membersihkan area kewanitaan untuk menetralkan kembali pH vagina. Namun, perlu diingat untuk tidak menggunakan sabun dengan wewangian.


5. Bau kimiawi

Aroma kimiawi, seperti aroma pemutih, bisa saja disebabkan oleh urine. Apalagi bagi mereka yang mengalami dehidrasi. Vaginosis bakterialis dan hubungan intim juga bisa menyebabkan vagina mengalami perubahan aroma.


6. Bau manis

Jika kamu menyadari vagina berbau manis, mungkin makanan yang dikonsumsi dan infeksi jamur merupakan penyebabnya. Pasalnya, beberapa makanan, seperti buah citrus dan bawang, memang bisa menyebabkan vagina beraroma manis.


7. Bau seperti busuk

Tampon yang tertinggal di dalam vagina selama berhari-hari bisa menyebabkan area kewanitaan mengeluarkan bau busuk yang menyengat. Sebab, bakteri akan tumbuh dan berkembang biak di dalam vagina. Apabila kamu menggunakan tampon saat menstruasi, pastikan bahwa tampon sudah benar-benar keluar dari dalam vagina.

https://trimay98.com/movies/the-man-from-the-sea/

4 Hari Berturut-turut Cetak Rekor Kasus Baru, Malaysia Didesak Lockdown Nasional

 Lagi-lagi COVID-19 di Malaysia mencetak rekor penambahan kasus terbanyak. Ini adalah hari keempat negara itu secara berturut-turut mencatatkan rekor kasus baru Corona.

Dikutip dari Malay Mail, Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan ada sebanyak 8.290 kasus Corona yang terkonfirmasi di Malaysia pada hari ini, Jumat (28/5/2021).


Berikut detail perkembangan rekor kasus harian Corona di Malaysia sejak 25 Mei 2021:


25 Mei: 7.289 kasus

26 Mei: 7.478 kasus

27 Mei: 7.857 kasus

28 Mei: 8.290 kasus.

Dengan penambahan kasus hari ini, total kasus Corona di Malaysia sudah mencapai 549.514 kasus.


Selangor masih menjadi penyumbang COVID-19 harian tertinggi di Malaysia, yakni 2.052 kasus. Kemudian disusul Kelantan dengan 851 kasus dan Kuala Lumpur 830 kasus.


Sebelumnya penguasa Johor, Sultan Ibrahim Iskandar, meminta pemerintah Malaysia untuk mempertimbangkan kebijakan lockdown secara nasional. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin parah di Malaysia.


"Lebih dari 7.400 kasus saja hari ini. Ini menakutkan dan kita membutuhkan hampir semua aspek masyarakat untuk tinggal di rumah, untuk memutuskan rantai penularan," kata Sultan Ibrahim, Rabu (26/5/2021), dikutip dari CNA.


"Oleh karena itu, harus ada disiplin di seluruh jajaran agar semua lapisan masyarakat berkomitmen untuk melakukan lockdown untuk mencegah hal terburuk terjadi pada kita semua. Pemerintah juga harus mempertimbangkan lockdown penuh, jika angka COVID-19 tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," tuturnya.

https://trimay98.com/movies/killer-angels/


Punya 7 Jenis Aroma, Kenali Ciri-ciri Bau Miss V yang Tak Sehat


 Pernah bertanya-tanya mengapa vagina mengeluarkan bau yang khas? Ternyata, bau pada area kewanitaan merupakan hal yang normal, lho. Pasalnya, pada area vagina terdapat berbagai bakteri dan jamur baik.

"Sama seperti usus, vagina memiliki mikrobioma yang terdiri dari berbagai bakteri dan jamur, bahkan banyak dari mereka yang memang dibutuhkan oleh vagina," kata Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis obstetri dan ginekologi di Yale University School of Medicine.


Meski demikian, terkadang kamu mungkin pernah mengalami munculnya bau yang berbeda dari biasanya dan cenderung tidak sedap. Umumnya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari keringat hingga infeksi.


Dikutip dari laman Women's Health, berikut 7 bau pada vagina yang menandakan kondisi tertentu bagi kesehatan kewanitaan.


1. Bau amis

Apabila vagina tercium amis, penyebab utama yang harus diwaspadai adalah karena vaginosis bakterialis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kondisi ini merupakan infeksi yang paling umum terjadi pada wanita berusia antara 15-44 tahun.


Infeksi ini bisa terjadi ketika tingkat keasaman vagina tidak lagi seimbang karena adanya bakteri jahat. Jika bau amis pada vagina berlangsung lebih dari seminggu, lakukan pemeriksaan lebih lanjut.


2. Bau asam

Wanita yang mengalami infeksi jamur mungkin akan mendapati vaginanya berbau tidak sedap. Meski kebanyakan infeksi jamur tidak akan mengeluarkan bau menyengat, lendir tebal yang keluar dari vagina merupakan penyebab munculnya bau tidak sedap.


Apabila kamu merasa adanya kemerahan pada area vagina, atau terasa nyeri ketika buang air kecil, maka kemungkinan ini penyebabnya.


3. Bau menyengat

Aroma menyengat pada area kewanitaan umumnya disebabkan oleh keringat dan keputihan yang ada di celana dalam. Biasanya bau ini muncul setelah wanita beraktivitas berat, seperti olahraga. Namun, aroma menyengat ketika berkeringat ini bisa diminimalisir dengan memilih jenis celana dalam berbahan katun.


4. Bau tembaga

Saat menstruasi, vagina akan mengalami perubahan tingkat keasaman yang bisa menyebabkan timbulnya bau tidak sedap, seperti bau logam atau tembaga. Untuk mencegah baunya agar tidak semakin parah, kamu bisa rutin membersihkan area kewanitaan untuk menetralkan kembali pH vagina. Namun, perlu diingat untuk tidak menggunakan sabun dengan wewangian.

https://trimay98.com/movies/my-heart-is-that-eternal-rose/

Kapan Anak-anak di RI Divaksin COVID-19? Ini Kata Satgas

 Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan pemerintah Indonesia tak menutup kemungkinan soal vaksinasi Corona pada anak.

Ia menyebutkan, banyak negara yang belum melakukan vaksinasi COVID-19 disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya, kasus Corona pada anak cukup rendah dibandingkan proporsi infeksi di usia dewasa.


"Untuk saat ini, Indonesia masih berfokus melakukan vaksinasi kepada kelompok rentan yaitu dilihat dari kontribusi terbesar pada kasus nasional, dan secara statistik didominasi oleh usia di atas 19 tahun," Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Jumat (28/5/2021).


"Sedangkan persentase kontribusi kasus positif pada anak, antara umur 0 sampai dengan 18 tahun tidak sampai dengan 10 persen," tambahnya.


Selain itu, ia juga mengatakan, ke depannya tidak menutup kemungkinan dan secara bertahap populasi anak-anak akan mendapatkan vaksinasi karena sesuai dengan amanah pak Presiden, untuk berupaya keras setiap orang mendapatkan haknya untuk divaksin.

https://trimay98.com/movies/fallen-4/


4 Hari Berturut-turut Cetak Rekor Kasus Baru, Malaysia Didesak Lockdown Nasional


Lagi-lagi COVID-19 di Malaysia mencetak rekor penambahan kasus terbanyak. Ini adalah hari keempat negara itu secara berturut-turut mencatatkan rekor kasus baru Corona.

Dikutip dari Malay Mail, Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan ada sebanyak 8.290 kasus Corona yang terkonfirmasi di Malaysia pada hari ini, Jumat (28/5/2021).


Berikut detail perkembangan rekor kasus harian Corona di Malaysia sejak 25 Mei 2021:


25 Mei: 7.289 kasus

26 Mei: 7.478 kasus

27 Mei: 7.857 kasus

28 Mei: 8.290 kasus.

Dengan penambahan kasus hari ini, total kasus Corona di Malaysia sudah mencapai 549.514 kasus.


Selangor masih menjadi penyumbang COVID-19 harian tertinggi di Malaysia, yakni 2.052 kasus. Kemudian disusul Kelantan dengan 851 kasus dan Kuala Lumpur 830 kasus.


Sebelumnya penguasa Johor, Sultan Ibrahim Iskandar, meminta pemerintah Malaysia untuk mempertimbangkan kebijakan lockdown secara nasional. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin parah di Malaysia.


"Lebih dari 7.400 kasus saja hari ini. Ini menakutkan dan kita membutuhkan hampir semua aspek masyarakat untuk tinggal di rumah, untuk memutuskan rantai penularan," kata Sultan Ibrahim, Rabu (26/5/2021), dikutip dari CNA.


"Oleh karena itu, harus ada disiplin di seluruh jajaran agar semua lapisan masyarakat berkomitmen untuk melakukan lockdown untuk mencegah hal terburuk terjadi pada kita semua. Pemerintah juga harus mempertimbangkan lockdown penuh, jika angka COVID-19 tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," tuturnya.


Punya 7 Jenis Aroma, Kenali Ciri-ciri Bau Miss V yang Tak Sehat


 Pernah bertanya-tanya mengapa vagina mengeluarkan bau yang khas? Ternyata, bau pada area kewanitaan merupakan hal yang normal, lho. Pasalnya, pada area vagina terdapat berbagai bakteri dan jamur baik.

"Sama seperti usus, vagina memiliki mikrobioma yang terdiri dari berbagai bakteri dan jamur, bahkan banyak dari mereka yang memang dibutuhkan oleh vagina," kata Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis obstetri dan ginekologi di Yale University School of Medicine.


Meski demikian, terkadang kamu mungkin pernah mengalami munculnya bau yang berbeda dari biasanya dan cenderung tidak sedap. Umumnya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari keringat hingga infeksi.


Dikutip dari laman Women's Health, berikut 7 bau pada vagina yang menandakan kondisi tertentu bagi kesehatan kewanitaan.


1. Bau amis

Apabila vagina tercium amis, penyebab utama yang harus diwaspadai adalah karena vaginosis bakterialis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kondisi ini merupakan infeksi yang paling umum terjadi pada wanita berusia antara 15-44 tahun.


Infeksi ini bisa terjadi ketika tingkat keasaman vagina tidak lagi seimbang karena adanya bakteri jahat. Jika bau amis pada vagina berlangsung lebih dari seminggu, lakukan pemeriksaan lebih lanjut.

https://trimay98.com/movies/the-scorpion-king-book-of-souls/

Satgas Angkat Bicara Soal Isu Vaksin COVID-19 Mengandung Magnet

 Belakangan ini, isu soal vaksin COVID-19 yang mengandung magnet sedang ramai diperbincangkan. Hal ini muncul setelah sebuah video yang viral di media sosial.

Video tersebut disertai dengan narasi menyesatkan yang mengatakan bahwa vaksin COVID-19 yang disuntikkan mengandung microchip bermagnet. Sehingga ini bisa membuat koin menempel pada kulit manusia.


Menanggapi hal ini, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa vaksin Corona yang tengah diberikan saat ini sama sekali tidak mengandung magnet.


"Perlu diketahui, bahwa vaksin tidak mengandung magnet," tegas Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Jumat (28/5/2021).


"Koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya, sehingga menimbulkan daya magnet," lanjutnya.


Melihat isu ini, Prof Wiku mengingatkan agar seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima pada sumber yang kredibel. Jika itu terjadi, sama saja dengan menyebarluaskan berita bohong atau hoax.


"Kesalahan kita dalam menyebarkan informasi yang belum diverifikasi sama saja dengan menyebar berita bohong atau hoax dan ini tentunya akan menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi di Indonesia," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/vice-and-virtue/


Kapan Anak-anak di RI Divaksin COVID-19? Ini Kata Satgas


 Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan pemerintah Indonesia tak menutup kemungkinan soal vaksinasi Corona pada anak.

Ia menyebutkan, banyak negara yang belum melakukan vaksinasi COVID-19 disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya, kasus Corona pada anak cukup rendah dibandingkan proporsi infeksi di usia dewasa.


"Untuk saat ini, Indonesia masih berfokus melakukan vaksinasi kepada kelompok rentan yaitu dilihat dari kontribusi terbesar pada kasus nasional, dan secara statistik didominasi oleh usia di atas 19 tahun," Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Jumat (28/5/2021).


"Sedangkan persentase kontribusi kasus positif pada anak, antara umur 0 sampai dengan 18 tahun tidak sampai dengan 10 persen," tambahnya.


Selain itu, ia juga mengatakan, ke depannya tidak menutup kemungkinan dan secara bertahap populasi anak-anak akan mendapatkan vaksinasi karena sesuai dengan amanah pak Presiden, untuk berupaya keras setiap orang mendapatkan haknya untuk divaksin.


4 Hari Berturut-turut Cetak Rekor Kasus Baru, Malaysia Didesak Lockdown Nasional


Lagi-lagi COVID-19 di Malaysia mencetak rekor penambahan kasus terbanyak. Ini adalah hari keempat negara itu secara berturut-turut mencatatkan rekor kasus baru Corona.

Dikutip dari Malay Mail, Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan ada sebanyak 8.290 kasus Corona yang terkonfirmasi di Malaysia pada hari ini, Jumat (28/5/2021).


Berikut detail perkembangan rekor kasus harian Corona di Malaysia sejak 25 Mei 2021:


25 Mei: 7.289 kasus

26 Mei: 7.478 kasus

27 Mei: 7.857 kasus

28 Mei: 8.290 kasus.

Dengan penambahan kasus hari ini, total kasus Corona di Malaysia sudah mencapai 549.514 kasus.


Selangor masih menjadi penyumbang COVID-19 harian tertinggi di Malaysia, yakni 2.052 kasus. Kemudian disusul Kelantan dengan 851 kasus dan Kuala Lumpur 830 kasus.


Sebelumnya penguasa Johor, Sultan Ibrahim Iskandar, meminta pemerintah Malaysia untuk mempertimbangkan kebijakan lockdown secara nasional. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin parah di Malaysia.


"Lebih dari 7.400 kasus saja hari ini. Ini menakutkan dan kita membutuhkan hampir semua aspek masyarakat untuk tinggal di rumah, untuk memutuskan rantai penularan," kata Sultan Ibrahim, Rabu (26/5/2021), dikutip dari CNA.


"Oleh karena itu, harus ada disiplin di seluruh jajaran agar semua lapisan masyarakat berkomitmen untuk melakukan lockdown untuk mencegah hal terburuk terjadi pada kita semua. Pemerintah juga harus mempertimbangkan lockdown penuh, jika angka COVID-19 tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," tuturnya.

https://trimay98.com/movies/le-mans/

Polemik Ustaz Khalid Larang Nyanyi Indonesia Raya, PBNU Minta Umat Tahan Diri

  Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud meminta publik menahan diri terkait ramai beredarnya video ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang berisi larangan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Marsudi menilai belum tentu Ustaz Khalid melarang untuk menyanyikan lagu kebangsaan.

"Itu kan belum tentu juga melarang (menyanyikan Indonesia Raya). Menurut saya, teorinya, bagi yang belum bisa menyanyikan Indonesia Raya, ya diajari. Bagi yang belum mau, ya diajak. Bagi yang masih benci, ya dikasih tahu, mestinya sikap kita begitu," kata Marsudi saat dihubungi, Sabtu (29/5/2021).


"Nggak usah dengan hanya kalimat begitu kemudian jadi persoalan," imbuhnya.


Marsudi turut menyoroti video ceramah Ustaz Khalid yang dipotong dan diributkan banyak orang. Dia berharap publik bersabar dan mencari tahu kebenaran terkait potongan video Ustaz Khalid tersebut.


"Ya sabar, jangan bikin ribut. Sabar tapi juga mendidik, jangan dipotong cuma kayak begitu," ungkap Marsudi.


"Nggak usah dibikin jadi permusuhan intinya, tapi diajak yang belum bisa diajak," tambahnya.


Sebelumnya, Ustaz Khalid Basalamah mengklarifikasi soal potongan video ceramah dirinya pada 2017 yang viral di media sosial dan menuai kontroversi. Potongan video ceramah itu mengenai larangan menyanyikan lagu wajib nasional Indonesia Raya.


Dalam video yang beredar viral, Khalid Basalamah membacakan pertanyaan dari salah seorang penanya. Sang penanya saat itu menanyakan agenda rutin di sekolah anaknya, yakni menyanyikan lagu Indonesia Raya.


Sang penanya khawatir anaknya ditegur guru bila tidak menyanyikan lagu Indonesia Raya. Kala itu, Ustaz Basalamah menjawab:


"Saran saya, nggak usah ikut! Nggak usah ikut (menyanyikan Indonesia Raya)," kata Ustaz Khalid Basalamah dalam potongan video tersebut.


Dalam klarifikasinya, Ustaz Khalid mengaku saat itu tengah membahas keluhan si penanya, bukan membahas syair Indonesia Raya. Ia memahami bahwa lagu Indonesia Raya diciptakan para pahlawan untuk memberikan motivasi kepada setiap generasi bangsa agar siap berjuang.


"Saya pribadi sangat memahami masalah itu dan kalau bukan karena mencintai dan memperjuangkan negeri tercinta Indonesia, maka mungkin kami tidak akan selalu mengadakan live setiap hari menyampaikan agama Allah dan agama Allah itu isinya kebaikan," kata Ustaz Khalid dalam akun YouTube Khalid Basalamah Official, seperti dilihat detikcom, Sabtu (29/5).


"Dengan cuplikan ini, saya berharap isu yang sedang tersebar yang menyatakan bahwasanya kesannya 'saya ini melarang mengikuti nyanyian atau lantunan syair Indonesia Raya' ini bisa dipahami dengan akal yang sehat," lanjutnya.

https://trimay98.com/movies/robinson-and-his-tempestuous-slaves/


Satgas Angkat Bicara Soal Isu Vaksin COVID-19 Mengandung Magnet


Belakangan ini, isu soal vaksin COVID-19 yang mengandung magnet sedang ramai diperbincangkan. Hal ini muncul setelah sebuah video yang viral di media sosial.

Video tersebut disertai dengan narasi menyesatkan yang mengatakan bahwa vaksin COVID-19 yang disuntikkan mengandung microchip bermagnet. Sehingga ini bisa membuat koin menempel pada kulit manusia.


Menanggapi hal ini, juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa vaksin Corona yang tengah diberikan saat ini sama sekali tidak mengandung magnet.


"Perlu diketahui, bahwa vaksin tidak mengandung magnet," tegas Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Jumat (28/5/2021).


"Koin bisa saja menempel di kulit karena adanya keringat yang diproduksi secara alami oleh kulit manusia dan gaya gesek lainnya, sehingga menimbulkan daya magnet," lanjutnya.


Melihat isu ini, Prof Wiku mengingatkan agar seluruh masyarakat Indonesia untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima pada sumber yang kredibel. Jika itu terjadi, sama saja dengan menyebarluaskan berita bohong atau hoax.


"Kesalahan kita dalam menyebarkan informasi yang belum diverifikasi sama saja dengan menyebar berita bohong atau hoax dan ini tentunya akan menghambat upaya pemerintah dalam menangani pandemi di Indonesia," pungkasnya.

https://trimay98.com/movies/rings/