Dibanding kompetitornya seperti Spotify dan Tidal, Apple Music saat ini tak punya layanan streaming musik versi lossless. Namun tampaknya Apple tengah bersiap memberikan layanan tersebut.
Keberadaan Apple Music versi lossless (musik dengan bitrate lebih tinggi) ini terlihat dari iOS 14,6 beta, yang memunculkan referensi terhadap beberapa kata kunci, seperti Dolby Atmos, Dolby Audio, dan Lossless.
Dari sini diasumsikan kalau Apple bakal meluncurkan paket Apple Music baru yang menawarkan musik dengan bitrate lebih tinggi dibanding Apple Music biasa, demikian dikutip detikINET dari Phone Arena, Senin (3/5/2021).
Kemungkinan tier Apple Music baru ini bakal diumumkan di ajang Worldwide Developer Conference (WWDC) 2021 yang digelar secara virtual pada 7 Juni mendatang, mungkin juga dirilis bersama jajaran AirPods anyar, seperti AirPods 3 dan AirPods 2 Pro.
Belum diketahui berapa tarif yang bakal dikenakan Apple untuk Apple Music Lossless ini. Namun sebagai perbandingan, saat ini tarif Apple Music biasa adalah USD 10, dan Spotify HiFi tarifnya adalah USD 15. Jadi kemungkinan tarif Apple Music Lossless akan berada di antara dua tarif tersebut.
Sebagai perbandingan, saat ini ada Amazon Music HD yang menawarkan streaming musik dengan bitrate 320 Kbps dengan tarif USD 15 per bulan. Sementara itu layanan lossless Tidal tarifnya adalah USD 20 untuk musik dengan bitrate mencapai 1.411 Kbps. Sementara Spotify HiFi sendiri belum diketahui menggunakan bitrate berapa besar.
Apple Music versi biasa mempunyai bitrate 256 Kbps, lebih rendah dibanding Spotify biasa yang bitratenya 320 Kbps. Namun banyak yang menganggap perbandingan bitrate ini tidak setara karena Apple menggunakan codec audio-nya sendiri, yaitu AAC.
https://indomovie28.net/movies/brazilian-cinema-in-the-20th-century/
Rahasia Candi Borobudur yang Baru Terungkap di Zaman Modern
- Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah adalah mahakarya arsitektur Indonesia. Candi ini menyimpan banyak rahasia, salah satunya ilmu matematika tingkat tinggi.
Sejak 1 dekade terakhir, para ilmuwan mengungkap rahasia di balik arsitektur Candi Borobudur. Bagaimana bisa candi ini dibikin dengan sangat simetris? Rupanya, Candi Borobudur tidak dibikin sembarangan.
Banyak ilmuwan modern meneliti Candi Borobudur lewat pendekatan ilmu yang disebut dengan Etnomatematika. Etnomatematika adalah matematika yang tumbuh dan berkembang dari suatu budaya dan kelompok etnis tertentu.
Dari situ, para ilmuwan bersepakat kalau Candi Borobudur adalah bangunan dengan rumus Geometri Fraktal. Ini adalah cabang matematika mengenai bentuk yang memiliki pola berulang dengan detail tak terhingga yang dihasilkan dari pola rekursif.
Peneliti Bandung Fe Institute, Rolan MD, dalam wawancara dengan detikcom tahun 2011 silam mengatakan Candi Borobudur bersifat fraktal. Ini adalah sebuah struktur geometri kontemporer yang baru dikenal pada dekade 80-an di ilmu matematika modern.
Ilmu matematika canggih ini seperti menjadi rahasia Candi Borobudur yang baru terungkap di zaman modern. Penelitian geometri fraktal di Candi Borobudur menghasilkan ratusan paper ilmiah.
Penelitian tersebut berlangsung sejak 2008 hingga 2011. Dari penelitian itu diketahui bahwa candi-candi di Pulau Jawa dibangun secara algoritimik atau seperti proses pembuatan program komputer, dengan mengikuti prosedur otomata selular totalistik.
Salah satu riset seperti dilihat detikINET adalah dari Jurnal Penelitian Pendidikan dan Pengajaran Matematika (JP3M), Senin (3/5/2021). Rahmi Nur Fitria Utami, Dedi Muhtadi dan Nanti Ratnaningsih dalam riset berjudul Etnomatematika: Eksplorasi Candi Borobudur membahas geometri fraktal ini yang dipublikasikan Maret 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar