Sabtu, 29 Mei 2021

Hore! 2 Dosis Vaksin Sinopharm 72 Persen Efektif Cegah Gejala COVID-19

 Sebuah studi menunjukkan dua dosis vaksin COVID-19 besutan Sinopharm efikasinya mencapai lebih dari 70 persen terhadap kasus simptomatik. Sementara untuk kasus COVID-19 yang parah dan asimtomatik hasilnya belum jelas.

Vaksin yang dikembangkan oleh anak perusahaan Sinopharm yang berbasis di Wuhan 72,8 persen efektif melawan kasus COVID-19 bergejala, setidaknya dua minggu setelah pemberian dosis kedua. Ini merupakan hasil sementara dari studi peer-review yang dipublikasi dalam Journal of American Medical Association.


Angka tersebut sedikit lebih baik dibandingkan dengan tingkat 72,5 persen yang sebelumnya diumumkan Sinopharm pada Februari lalu.


Untuk vaksin lain yang dikembangkan lembaga yang berbasis di Beijing terkait dengan Sinopharm, telah mendapatkan persetujuan penggunaan darurat oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan ini. Vaksin tersebut menunjukkan efikasi atau kemanjuran sebesar 78,1 persen.


Hasil tersebut didasari pada perhitungan lebih dari 142 kasus gejala dalam uji coba yang melibatkan lebih dari 4.000 peserta, dengan 26 disuntik dengan vaksin Sinopharm unit Wuhan dan 21 dengan vaksin Sinopharm unit Beijing.


"Hanya ada dua kasus COVID-19 yang parah antara peserta. Jadi, kesimpulan tentang (vaksin) pencegahan kasus yang parah tidak bisa dibuat," kata penelitian tersebut yang dikutip dari Reuters, Jumat (28/5/2021).


"Studi tersebut tidak bisa menjawab pertanyaan, apakah vaksin bisa mencegah infeksi tanpa gejala, yang memerlukan pengawasan studi formal secara luas melalui tes virologi dan serologi," lanjutnya.


Uji coba tersebut dilakukan di beberapa negara, termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain. Namun, penelitian tersebut tidak melibatkan wanita hamil dan orang yang masih berusia di bawah 18 tahun.


Untuk lansia dan yang memiliki penyakit kronis, data soal efikasi vaksin ini masih belum mencukupi. Sementara data dari uji coba yang dilakukan di Mesir dan Yordania nantinya akan dimasukkan dalam analisis penelitian akhir.

https://trimay98.com/movies/lulu-77/


Nakes Brebes Gigit Jari, Insentif COVID-19 Hanya Dianggarkan Rp 15 M


Tenaga kesehatan di instansi layanan kesehatan (Yankes) negeri Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, bakal gigit jari. Tagihan total honor nakes penanganan COVID-19 yang semestinya dibayarkan sebesar Rp 75 milyar tampaknya tidak akan terealisasi.

Dari dana refocusing sebesar Rp 140 milyar, Pemkab Brebes hanya menganggarkan Rp 15 milyar untuk membayar insentif para nakes yang menangani COVID-19.


Kabar minimnya jumlah insentif ini sempat membuat resah para tenaga kesehatan. Terlebih, setelah mengetahui dana refocusing APBD 2021 sebesar Rp 140 milyar, lebih banyak digunakan untuk pembangunan dua proyek raksasa yaitu RSUD Ketanggungan dan Kantor Pemerintahan Terpadu.


Di samping itu, nakes di fasilitas yankes negeri juga merasa iri dengan nakes dari swasta.


Seorang narasumber tenaga kesehatan yang enggan diungkapkan identitasnya mengaku, dirinya dan teman sejawat yankes negeri kecewa dengan penganggaran insentif tersebut.


"Yang jadi pertanyaan kami, bagaimana bisa tenang kalau insentif dari Agustus hingga Desember 2020 belum cair. Apalagi sekarang, pencairannya dibebankan ke Pemkab Brebes dan jumlahnya tidak sesuai dengan hasil kerja," jelas nakes yang bekerja di BLUD rumah sakit milik daerah.


Hal senada disampaikan nakes lainnya. Menurutnya, banyak nakes yang bekerja di fasilitas layanan kesehatan milik Pemkab Brebes merasa iri dengan nakes di fasilitas yankes swasta. Karena mereka mendapatkan haknya sesuai dengan hasil kerja.


"Kami juga iri karena di swasta bisa dapat 100 persen, tapi kenapa kami yang lebih banyak kerja malah dapatnya sedikit," keluhnya.

https://trimay98.com/movies/the-demons/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar