Hasil pemeriksaan genome sequencing terhadap nakes RSUD Cilacap di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta telah keluar. Hasilnya, nakes di Cilacap bukan terpapar virus Corona atau COVID-19 varian India B1617.2 yang menginfeksi ABK asal Filipina, namun varian lokal.
"Sudah ada berita dari Lab Mikrobiologi UGM, bahwa hasil pemeriksaan genome sequencing para nakes RSUD yang diduga terpapar ABK Filipina, bukan varian India. Jadi bukan varian B 1617.2 seperti ABK. Para nakes terpapar virus varian lokal Indonesia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, Pramesti Griana Dewi kepada wartawan, Senin (31/5/2021).
Dia mengatakan jika hingga saat ini belum ditemukan adanya transmisi lokal yang terjadi dari 14 ABK MV Hilma Bulker yang sempat dirawat di RSUD Cilacap. Bahkan hingga menyebabkan satu diantara para ABK tersebut meninggal dunia.
"Sejauh ini, tidak ada transmisi lokal dari varian India yang menginfeksi para ABK tersebut," ujarnya.
Dia menjelaskan, untuk ABK yang menjalani perawatan di RSUD Cilacap, dari 13 ABK, tersisa empat orang. Sembilan diantaranya telah sembuh dan dipulangkan ke negaranya melalui kedutaan besar Filipina.
"Sekarang tinggal 4 awak kapal yang dirawat. Kondisinya juga membaik. Hanya tinggal menunggu hasil evaluasi PCR saja," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan kapal MV Hilma Bulker membawa gula rafinasi dan bertolak dari India pada 14 April lalu dan sempat tertahan di perairan Cilacap, Jawa Tengah pada Minggu (25/4).
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Kesehatan Pelabuhan (KKP) Cilacap, dari sekitar 20 Anak Buah Kapal (ABK) asal Filipina, 14 diantaranya terkonfimasi positif COVID-19. Bahkan, satu ABK meninggal setelah menjalani perawatan.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap, telah mendapatkan hasil varian virus Corona atau COVID-19 yang menginfeksi ABK kapal MV Hilma Bulker. Berdasarkan genome sequencing Balitbangkes Kemenkes RI, varian virus COVID-19 yang menginfeksi para ABK adalah varian India B1617.
"Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan Balitbangkes Kemenkes RI diketahui bahwa virus yang menginfeksi 13 ABK Filipina yang terkonfimasi positif COVID-19 adalah varian India B1617," kata Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji kepada wartawan di Cilacap, Sabtu, (22/5/2021).
https://indomovie28.net/movies/fearless-hyena/
Giliran Vaksin untuk 50 Tahun ke Atas! Suntik Yuk, Biar Corona Cepat Selesai
Vaksinasi Corona tahap ketiga sudah dimulai, vaksin untuk 50 tahun ke atas ikut diprioritaskan. Kementerian Kesehatan RI menegaskan ketentuan ini tak hanya berlaku di DKI Jakarta.
"Sudah di semua wilayah Indonesia," kata dr Nadia, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (31/5/2021).
Kementerian Kesehatan memprioritaskan vaksin untuk 50 tahun ke atas lantaran termasuk orang yang berisiko rentan terinfeksi COVID-19, setelah lansia. Berdasarkan data, rentang usia 50 tahun ke atas memiliki risiko mengalami gejala COVID-19 parah berkisar 8,5 kali lipat.
"Sasaran vaksinasi COVID-19 diperluas ke kelompok umur pra lansia, dimulai dari usia 50 tahun ke atas. Kebijakan ini diambil dengan sasaran kelompok pra-lansia adalah kelompok usia paling rentan kedua setelah lansia dan perlu dilindungi," demikian isi surat edaran Kemenkes RI yang diterima detikcom Senin (31/5/2021).
Juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes RI dr Siti Nadia Tarmizi membenarkan vaksinasi tahap ketiga baru berjalan untuk masyarakat rentan di wilayah berisiko tinggi COVID-19 dan kelompok vaksin untuk usia 50 tahun ke atas. Percepatan vaksinasi COVID-19 dengan melibatkan kelompok vaksin untuk 50 tahun ke atas demi segera tercapainya herd immunity.
Adapun vaksinasi di kelompok vaksin untuk usia 50 tahun ke atas juga sudah berlaku di BBPK Hang Jebat, Jakarta. Syarat vaksinasi tak jauh berbeda dengan vaksinasi Corona seperti biasanya, dan juga berlaku untuk pemilik KTP non DKI, lebih detailnya bisa dicek DI SINI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar