Senin, 24 Mei 2021

7 Tanda Jantung Akan Kolaps Saat Olahraga, Wajib Berhenti Segera!

 Peristiwa jantung kolaps saat berolahraga kerap terjadinya. Baru-baru ini, seorang pesepeda road bike berusia 62 tahun meninggal diduga serangan jantung di tengah uji coba JLNT (Jalan Layang Non Tol) Kampung Melayu-Tanah Abang (Casablanca).

Meski olahraga merupakan aktivitas bermanfaat untuk melatih fungsi jantung, olahraga juga bisa memicu terjadinya serangan jantung serta gangguan kardiovaskular lainnya jika dilakukan tidak terukur.


Oleh sebab itu, melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara berkala sangat penting dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, seperti serangan jantung saat sedang berolahraga.


Lalu, bagaimana cara membedakan tubuh yang hanya kelelahan karena olahraga dengan isyarat jantung mau kolaps?


Menurut dr BRM Ario Soeryo Kuncoro, SpJP (K) dari Heartology Cardiovascular Center, terdapat sejumlah kondisi tertentu yang menjadi isyarat bahwa seseorang bukan hanya kelelahan saat berolahraga, tetapi juga menjadi pertanda jantung hampir kolaps.


"Jadi kalau kelelahan karena olahraga, ya, biasanya mencapai pada tahap-tahap tertentu. Kemudian dia tentu kalau istirahat pasti akan membaik, ya. Tetapi ada kondisi di mana kalau kita kecapean memang kan sebetulnya napas tuh kan menjadi cepat, kemudian kita berusaha mendapatkan udara yang lebih banyak," jelas dr Ario dalam Zoom Media Gathering baru-baru ini.

Serangan jantung saat olahraga sendiri biasanya disebabkan karena jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya, aliran darah dan oksigen dalam tubuh menjadi terhambat.


Disebutkan oleh dr Ario, berikut sejumlah kondisi yang menandakan jantung mau kolaps dan harus diwaspadai saat berolahraga.


Sulit bernapas

Dada terasa berat

Tubuh terasa tidak membaik meski sudah beristirahat

Timbul keringat dingin

Irama jantung menjadi tidak normal

Pandangan kabur

Terasa ingin pingsan.

Selain itu, dr Ario juga menyebutkan durasi olahraga yang baik untuk menghindari terjadinya serangan jantung, yakni sekitar 30-40 menit dengan frekuensi 3-4 kali seminggu dengan intensitas sedang.


"Kita sarankan bahwa durasinya sekitar 30 menit sampai 40 menit dengan frekuensi 3-4 kali seminggu. Tentunya itu dengan intensitas yang sedang. Misalnya seperti jogging, berenang," ujar dr Ario.

https://kamumovie28.com/movies/max-steel/


Fakta-fakta Hipotermia di Balik tewasnya 21 Pelari Ultra Marathon di China


 Sebanyak 21 pelari ultramaraton di China tewas setelah dihantam cuaca ekstrem. Angin kencang dan hujan es melanda para peserta, sebagian pelari mengalami hipotermia.

Dikutip dari BBC, musibah ini terjadi saat perlombaan ultramarton 100 km di Yellow River Stone Forest, sebuah lokasi wisata di Provinsi Gansu, pada Sabut (22/5/2021).


Perlombaan dihentikan ketika beberapa dari 172 pelari dilaporkan hilang. Kemudian, operasi penyelamatan pun dilakukan.


Disebutkan, banyak pelari yang tersesat mengalami hipotermia. Para pejabat setempat pun memastikan bahwa 151 pelari saat ini sudah dipastikan aman, 8 di antaranya cedera.


Perlombaan dimulai pada Sabtu (22/5/2021) pukul 09.00 waktu setempat, dengan beberapa peserta berangkat hanya menggunakan celana pendek dan kaos oblong.


Menurut peserta yang selamat, ramalan cuaca telah memprediksi akan ada angin dan hujan. Namun, kondisi cuaca yang terjadi justru lebih buruk dari yang diperkirakan.


Sekitar tiga jam setelah ultramaraton dimulai, bagian pegunungan dari rute perlombaan dilanda hujan es, hujan lebat, dan angin kencang, yang menyebabkan suhu turun drastis.


Hingga mengakibatkan sebanyak 21 pelari meninggal dunia. Kejadian ini pun telah memicu kemarahan publik. Mereka kecewa dengan kurangnya perencanaan darurat terkait kondisi cuaca buruk tersebut.


"Sebagai penyelenggara acara, kami sangat bersalah dan menyesal. Kami menyampaikan belasungkawa dan simpati yang dalam kepada keluarga para korban dan yang terluka," lata Wali Kota Baiyin Zhang Xuchen, Minggu (23/5/2021).

https://kamumovie28.com/movies/my-sisters-idol-trainee-friends/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar