Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyebutkan bahwa fenomena Ramadhan dua kali dalam satu tahun masehi bukan yang pertama terjadi.
Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengungkapkan kejadian dua kali Ramadhan dalam satu tahun masehi pernah berlangsung saat menjelang memasuki tahun milenium.
- Tahun 1998 Ramadhan 1418 dan 1419
- Tahun 1999 Ramadhan 1419 dan 1420
- Tahun 2000 Ramadhan 1420 dan 1421
Bahkan khusus tahun 2000, tak bulan puasa saja yang muncul dua kali dalam satu tahun masehi. Hari Raya Idul Fitri juga terjadi di tahun itu dua kali.
Fenomena langka Ramadhan ini akan kembali datang di 2030, yang kemudian berlanjut di tahun-tahun berikutnya.
- Tahun 2030 Ramadhan 1451 dan 1452
- Tahun 2031 Ramadhan 1452 dan 1453
- Tahun 2032 Ramadhan 1453 dan 1454
"Itu berulang sekitar 33 tahun, karena kalender Hijriyah dan kalender (ada selisih-Red) 10,9 hari (33 x 10,9 = 359 hari)," ujar Thomas kepada detikINET melalui pesan singkatnya, Senin (3/5/2021).
Terkait Ramadhan dua kali dalam satu tahun masehi ini, LAPAN menyebutkan bahwa itu merupakan hal yang biasa, sebab bagian dari siklus tahunan sekitar 30 tahunan sekali.
"Ini hal yang biasa, tidak ada yang istimewa," ungkap Thomas.
https://indomovie28.net/movies/dead-fish-xxv/
Bareskrim Wanti-wanti Pembajakan WhatsApp, Begini Modusnya!
Direktorat Tindak Pidana Siber Badan Reserse Kriminal (Dittipidsiber Bareskrim) Mabes Polri memperingatkan warga Indonesia atas aksi pembajakan WhatsApp yang dilakukan lewat pesan singkat (short message service - SMS).
Peringatan itu disampaikan Bareskrim lewat akun Instagram mereka di @ccicpolri, yang menyebut modus penipuan itu dilakukan dengan mengirimkan pesan yang mengatasnamakan WhatsApp, dan menyebut calon korbannya mendapat hadiah ratusan juta rupiah.
Untuk mencairkan hadiah tersebut, calon korban diminta untuk mengklik link yang ada dalam SMS tersebut. Nah, SMS ini menurut Bareskrim kemungkinan adalah jebakan phishing yang bertujuan untuk mencuri akun milik calon korbannya.
Sebagai informasi, phishing adalah aksi penipuan yang dilakukan dengan menyaru sebagai (biasanya) perusahaan besar agar calon korban mudah percaya pada bujukannya. Salah satunya seperti yang dilakukan dalam penipuan yang mengatasnamakan WhatsApp tersebut.
"Salah satu bentuk penipuan SMS yaitu mengatasnamakan aplikasi pesan populer, WhatsApp," tulis Bareskrim dalam postingannya, seperti dikutip oleh detikINET, Senin (3/5/2021).
"Jangan meng-klik tautan yang dicantumkan. Mengingat pesan tersebut tidak dikirimkan langsung oleh pihak WhatsApp, ada kemungkinan tautan akan menjebak konsumen seperti kasus phishing yang banyak terjadi," lanjutnya.
Dalam postingan itu Bareskrim juga menyertakan screenshot dari SMS penipuan yang mereka maksud dalam postingan tersebut.
"Selalu waspada yaa apabila menerima pesan sms seperti ini...," tulis akun @ccicpolri dalam caption foto tersebut.
Dittipidsiber adalah satuan kerja yang ada di bawah Bareskrim Polri. Tugasnya melakukan penegakan hukum atas kejahatan siber, yang secara umum terbagi menjadi dua, yaitu computer crime dan computer related crime.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar