Banyak studi, salah satunya di Spanyol, yang menunjukkan kombinasi antara vaksin COVID-19 AstraZeneca dan Pfizer sangat aman dan efektif. Dalam penelitian tersebut, para relawan mendapat suntikan vaksin Pfizer untuk dosis pertama, kemudian vaksin AstraZeneca untuk dosis kedua.
Peneliti menemukan bahwa jumlah antibodi meningkat 7 kali lipat setelah mendapat vaksin dosis pertama dari Pfizer. Kemudian, jumlahnya meningkat signifikan setelah diberi suntikan kedua dengan AstraZeneca.
Indonesia menjadi salah satu negara yang menggunakan kedua jenis vaksin tersebut, apakah akan mengkombinasikannya juga?
Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan Indonesia masih belum memiliki rencana untuk mencampurkan kedua vaksin tersebut.
"Terkait jenis vaksin kedua sudah ada beberapa studi di dunia menyatakan mencampurkan dua jenis vaksin bisa dilakukan. Namun, untuk Indonesia sampai saat ini belum ada agenda tersebut," kata Prof
https://movieon28.com/movies/triad-story/
Dari 229 Laporan 'KIPI Serius' Vaksin Corona, Komnas KIPI Klaim Semua Teratasi
Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) mencatat total 229 laporan efek samping serius terkait program vaksinasi COVID-19. Data diperoleh dari dua jenis vaksin yang paling banyak dipakai di Indonesia yaitu vaksin Sinovac dan vaksin AstraZeneca.
Ketua Komnas KIPI Profesor Hindra Irawan Satari menjelaskan dari 229 laporan, sebanyak 221 kasus KIPI serius terkait penggunaan vaksin Sinovac dan 18 terkait vaksin AstraZeneca.
KIPI serius dalam pengertian internasional artinya semua efek samping, yang diduga ditimbulkan oleh vaksin, menyebabkan keluhan serius yang membuat pasien dirawat inap, cacat, atau bahkan meninggal dunia.
"Laporan KIPI serius berjumlah 229 laporan sampai tanggal 16 Mei. Sinovac 211 laporan dan AstraZeneca 18 laporan," kata Prof Hindra dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Kamis (20/5/2021).
Prof Hindra menekankan sampai saat ini tidak ada kasus KIPI serius yang menjadi fatal di Indonesia.
"KIPI serius semua dapat ditanggulangi dengan sebaik-baiknya sehingga tidak ada yang berakibat fatal. Semua kegawatan ditangani, diberi pertolongan, responsnya bagus sehingga semua tertolong," lanjutnya
Sementara itu untuk KIPI non-serius tercatat ada 10.627 kasus. Sebanyak 9.738 laporan terkait penggunaan vaksin Corona Sinovac dan 889 laporan terkait vaksin AstraZeneca.
Kasus KIPI non-serius meliputi keluhan-keluhan ringan yang tidak membutuhkan perawatan dan bisa sembuh sendiri. Ini meliputi masalah demam, nyeri, mual, dan kelelahan usai divaksinasi.
Update Corona RI 20 Mei: Tambah 5.797 Kasus Baru, Kasus Aktif 88.439
Jumlah kasus virus Corona COVID-19 bertambah 5.797 kasus pada Kamis (20/5/2021). Total kasus positif sebanyak 1.758.898, sembuh 1.621.572, meninggal 48.887 kasus.
Kasus aktif tercatat sebanyak 88.439, jumlah spesimen yang diperiksa 95.435, dan suspek sebanyak 75.168 orang.
Detail penambahan kasus COVID-19 adalah sebagai berikut.
Kasus positif bertambah 5.797 menjadi 1.758.898
Pasien sembuh bertambah 4.969 menjadi 1.621.572
Pasien meninggal bertambah 218 menjadi 48.887
Sebelumnya, pada Rabu (19/5/2021), tercatat total sebanyak 1.753.101 kasus positif virus Corona COVID-19, 1.616.603 pasien sembuh, dan 48.669 kasus meninggal dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar