Senin, 24 Mei 2021

42 Nakes di Cilacap Positif Corona, Kontak Erat ABK India yang Terinfeksi B1617

 Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah (Kadinkes Jateng) Yulianto menjelaskan perkembangan kasus positif Corona dari klaster kapal Hilma Bulker. Total ada 42 tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 dari 13 anak buah kapal (ABK) WN Filipina yang positif Corona B16172 saat datang ke Cilacap, dari India.

"Kapal ini mengangkut gula rafinasi asal India ke Cilacap, Jateng, yang miliknya dari India. Dan ini secara periodik ini melakukan pengiriman masuk bahan gula rafinasi dari India," tuturnya dalam konferensi pers Minggu (23/5/2021).


Ia menyebutkan, dari total 20 ABK yang datang, sebenarnya ada 14 orang terkonfirmasi positif Corona. Namun, satu orang meninggal dunia, ia tak menjelaskan apakah yang bersangkutan juga terpapar Corona B16172.


"Setelah itu kita melakukan tracing terhadap nakes-nakes yang kontak dengan ABK tersebut, kita tengarai ada 179 nakes yang kontak dengan ABK dan ada 42 yang konfirmasi positif Corona," sambungnya.


"Lalu dari 42 itu kita ambil 12 yang memenuhi syarat untuk di-genome sequencing, tes di lab UGM, dan kami sedang menunggu hasilnya," jelas dia.


Adapun 13 kasus ABK tengah dirawat di RSUD Cilacap. Sementara, 42 kasus nakes yang terpapar Corona dari ABK tersebut tengah diisolasi, dan dilakukan tracing lebih lanjut.


"Dan hari ini rawat jalan untuk RSUD Cilacap kita tutup selama 3 hari ke depan utuk dilakukan sterilisasi," tutupnya.

https://kamumovie28.com/movies/los-hijos-de-scaramouche/


Australia Waspadai Lonjakan Corona Meski Nihil Transmisi Lokal, Kenapa?


- Australia melaporkan 0 (nol) penambahan kasus transmisi lokal COVID-19. Namun hal ini tak menjamin Australia bebas dari COVID-1. Asosiasi Medis Australia menyebut, Australia hanya sedang menghitung waktu menuju lonjakan kembali kasus COVID-19.

Mengacu pada laman Departemen Kesehatan Australia per Senin (24/05/2021) pukul 09.00, Australia mencatat 0 penambahan kasus lokal dan 0 kasus COVID-19 yang sedang dalam investigasi dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk kasus impor, tercatat sebanyak 3 kasus dalam 24 jam terakhir.


Kepala Asosiasi Medis Australia, dr Omar Khorshid menegaskan, laporan di Australia kini tak menjamin Australia bebas dari COVID-19. Pasalnya, Australia sudah membuka pintu masuk dari luar negeri, sementara belum semua negara memiliki program vaksinasi COVID-19 yang memadai.


"Ada ketidakimbangan program vaksinasi di dunia sehingga kita akan memiliki titik virus COVID dalam jumlah besar, yang menghancurkan dalam waktu lama," katanya, dikutip dari The Guardian, Senin (24/5/2021).


"Kita harus mengelola risiko dari pembukaan wilayah dengan mekanisme vaksinasi, karantina, dan sistem kesehatan yang ditingkatkan," lanjutnya.


Vaksinasi COVID-19 di Australia memang masih berjalan dan ditargetkan akan diberikan pada masyarakat dalam jumlah yang amat banyak.


Namun Khorsid menekankan, tak tertutup kemungkinan vaksin yang sudah tersedia sekarang tak 100 persen mempan varian-varian baru.


Maka, masyarakat Australia harus membuka mata bahwa mereka belum sepenuhnya aman dari wabah. Vaksinasi yang sudah berjalan pun tak berarti masyarakat Australia bebas menjalani aktivitas tanpa penerapan protokol kesehatan yang ketat.


"Kita memerlukan sistem kesehatan yang mampu menangani beban tambahan penyakit yang akan datang karena COVID-19," kata Khorsid.


"Tentu saja kami berhasil tidak terkena flu selama beberapa tahun terakhir karena tindakan yang sudah kami lakukan untuk mencegah COVID-19. Jadi kami juga perlu mempersiapkan sistem kesehatan untuk menghadapi lonjakan kasus baru COVID-19," pungkasnya.

https://kamumovie28.com/movies/the-greedy/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar