Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito menegaskan pemerintah Indonesia tak menutup kemungkinan soal vaksinasi Corona pada anak.
Ia menyebutkan, banyak negara yang belum melakukan vaksinasi COVID-19 disebabkan karena beberapa hal. Salah satunya, kasus Corona pada anak cukup rendah dibandingkan proporsi infeksi di usia dewasa.
"Untuk saat ini, Indonesia masih berfokus melakukan vaksinasi kepada kelompok rentan yaitu dilihat dari kontribusi terbesar pada kasus nasional, dan secara statistik didominasi oleh usia di atas 19 tahun," Prof Wiku dalam konferensi pers di YouTube BNPB, Jumat (28/5/2021).
"Sedangkan persentase kontribusi kasus positif pada anak, antara umur 0 sampai dengan 18 tahun tidak sampai dengan 10 persen," tambahnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, ke depannya tidak menutup kemungkinan dan secara bertahap populasi anak-anak akan mendapatkan vaksinasi karena sesuai dengan amanah pak Presiden, untuk berupaya keras setiap orang mendapatkan haknya untuk divaksin.
https://trimay98.com/movies/fallen-4/
4 Hari Berturut-turut Cetak Rekor Kasus Baru, Malaysia Didesak Lockdown Nasional
Lagi-lagi COVID-19 di Malaysia mencetak rekor penambahan kasus terbanyak. Ini adalah hari keempat negara itu secara berturut-turut mencatatkan rekor kasus baru Corona.
Dikutip dari Malay Mail, Direktur Jenderal Kesehatan Tan Sri Dr Noor Hisham Abdullah mengatakan ada sebanyak 8.290 kasus Corona yang terkonfirmasi di Malaysia pada hari ini, Jumat (28/5/2021).
Berikut detail perkembangan rekor kasus harian Corona di Malaysia sejak 25 Mei 2021:
25 Mei: 7.289 kasus
26 Mei: 7.478 kasus
27 Mei: 7.857 kasus
28 Mei: 8.290 kasus.
Dengan penambahan kasus hari ini, total kasus Corona di Malaysia sudah mencapai 549.514 kasus.
Selangor masih menjadi penyumbang COVID-19 harian tertinggi di Malaysia, yakni 2.052 kasus. Kemudian disusul Kelantan dengan 851 kasus dan Kuala Lumpur 830 kasus.
Sebelumnya penguasa Johor, Sultan Ibrahim Iskandar, meminta pemerintah Malaysia untuk mempertimbangkan kebijakan lockdown secara nasional. Hal ini untuk mencegah penyebaran COVID-19 semakin parah di Malaysia.
"Lebih dari 7.400 kasus saja hari ini. Ini menakutkan dan kita membutuhkan hampir semua aspek masyarakat untuk tinggal di rumah, untuk memutuskan rantai penularan," kata Sultan Ibrahim, Rabu (26/5/2021), dikutip dari CNA.
"Oleh karena itu, harus ada disiplin di seluruh jajaran agar semua lapisan masyarakat berkomitmen untuk melakukan lockdown untuk mencegah hal terburuk terjadi pada kita semua. Pemerintah juga harus mempertimbangkan lockdown penuh, jika angka COVID-19 tidak menunjukkan tanda-tanda mereda," tuturnya.
Punya 7 Jenis Aroma, Kenali Ciri-ciri Bau Miss V yang Tak Sehat
Pernah bertanya-tanya mengapa vagina mengeluarkan bau yang khas? Ternyata, bau pada area kewanitaan merupakan hal yang normal, lho. Pasalnya, pada area vagina terdapat berbagai bakteri dan jamur baik.
"Sama seperti usus, vagina memiliki mikrobioma yang terdiri dari berbagai bakteri dan jamur, bahkan banyak dari mereka yang memang dibutuhkan oleh vagina," kata Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis obstetri dan ginekologi di Yale University School of Medicine.
Meski demikian, terkadang kamu mungkin pernah mengalami munculnya bau yang berbeda dari biasanya dan cenderung tidak sedap. Umumnya, hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari keringat hingga infeksi.
Dikutip dari laman Women's Health, berikut 7 bau pada vagina yang menandakan kondisi tertentu bagi kesehatan kewanitaan.
1. Bau amis
Apabila vagina tercium amis, penyebab utama yang harus diwaspadai adalah karena vaginosis bakterialis. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), kondisi ini merupakan infeksi yang paling umum terjadi pada wanita berusia antara 15-44 tahun.
Infeksi ini bisa terjadi ketika tingkat keasaman vagina tidak lagi seimbang karena adanya bakteri jahat. Jika bau amis pada vagina berlangsung lebih dari seminggu, lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
https://trimay98.com/movies/the-scorpion-king-book-of-souls/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar