Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan terjadi kenaikan kasus Corona yang tinggi di Kabupatan Kudus, Jawa Tengah. Pihaknya tengah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menekan laju penularan.
"Terjadi peningkatan yang luar biasa baik dari sisi kasus konfirmasi maupun yang masuk ke rumah sakit," kata Menkes dalam konferensi pers di Sekretariat Presiden, Senin (31/5/2021).
"Pak kapolri juga sudah menindaklanjuti dengan melakukan mikro lockdown sehingga diharapkan apa yang terjadi di Kudus bisa kita isolasi," lanjutnya.
Mikro lockdown dilakukan agar kasus Corona di Kudus tidak menyebar ke daerah lain disekitarnya. Pengecekan genome sequencing juga dilakukan untuk melihat apakah ada keterkaitan antara lonjakan kasus dan varian baru Corona yang saat ini sudah bermunculan di Indonesia.
Diberitakan sebelumnya, Kudus tengah menghadapi lonjakan kasus COVID-19 pasca Lebaran Idul Fitri. Dilaporkan sudah ada 142 nakes di sana yang terpapar Corona.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Kudus, Ahmad Syaifuddin, bebeerapa waktu lalu menyebut salah satu penyebab lonjakan kasus Corona di Kudus pasca lebaran adalah abainya masyarakat pada protokol kesehatan.
"Keramaian, kerumunan, mal ramai masjid semua ramai dan semua tidak mengindahkan protokol kesehatan. Sehingga pas hari lebaran banyak yang silahturahmi itu mulai kasus itu terjadi dan beruntun sebanyak itu," jelasnya.
https://indomovie28.net/movies/skin-striperess/
Kudus Zona Merah, Antisipasi Lonjakan Tajam Kasus Corona
Kudus menjadi zona merah penyebaran virus Corona atau COVID-19. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan rumah sakit di Kudus sudah penuh.
"Memang ternyata sudah penuh (di RSUD Kudus), tetapi ini Pak Direktur sama Pak Bupati sudah menyiapkan tambahan di sini (Gedung AKBID yang dijadikan ruang isolasi mandiri). Sehingga perlu dirawat masih bisa, tapi memang sudah penuh," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berkunjung di RSUD dr Loekmonohadi Kudus, Senin (31/5/2021).
Dari pantauan di lokasi Ganjar didampingi Bupati Kudus HM Hartopo dan instansi terkait mengecek pelayanan di RSUD dr Loekmonohadi Kudus. Ganjar bersama rombongan pun menyempatkan diri mengecek warga yang menjalani isolasi di gedung AKBID Kudus.
Ganjar mengatakan upaya dilakukan untuk mengatasi lonjakan tajam kasus Corona di Kudus. Di antaranya meminta rumah sakit di Semarang untuk membantu pasien yang berasal dari Kudus.
"Sehingga kita menyiapkan cadangannya, kalau kita lihat di kota Semarang sudah disiapkan. Maka kemarin ada yang dari Kudus dikirim ke Kota Semarang nggih," jelasnya.
Dia menjelaskan sejumlah bantuan pun dikirim ke Kudus. Seperti alat pelindung diri (APD) hingga tenaga kesehatan.
"Itu cara kerja sama kita cara tolong-menolong antar kabupaten kota, dari pusat dari provinsi kita kasih bantuan. APD kita kirim, nakes tambahan kita kirim sehingga nanti pengelolaan di sini jauh lebih baik," ungkapnya.
Ganjar pun meminta kepada pemerintah daerah untuk mempertegas prosedur perawatan pasien yang terpapar Corona. Sehingga tidak menambah penyebaran kasus Corona di Kudus.
"Saya minta SOP saja diperketat sehingga nanti agar tidak tertular ke yang lain. Ada yang terpapar ada penunggunya, nanti SOP kita minta diperketat agar tidak menambah potensi penularan yang lainnya," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar