Beberapa kasus virus corona menunjukkan tidak ada gejala pada pasien, atau pasien menunjukkan gejala yang minimal. Mungkinkah pasien tanpa gejala berisiko menularkan lebih luas tanpa kita sadari?
Mengutip CNN, seorang ahli percaya kalau gejala 'asimptomatik' atau orang yang tidak menunjukkan gejala kemungkinan berperan besar dalam penularan virus corona yang semakin luas tanpa disadari.
"Kita sekarang tahu bahwa penularan asimptomatik kemungkinan (memainkan) peran penting dalam menyebarkan virus ini," kata Michael Osterholm, direktur Infectious Disease Research and Policy di University of Minnesota.
Menurut Oestorholm, orang yang terinfeksi tanpa menimbulkan gejala sangat sulit untuk dikendalikan. Ia menyebut hal ini juga menjadi kemungkinan faktor virus corona saat ini dinyatakan 'pandemi'.
Sementara itu, laporan di negara lain terkait orang yang tidak menunjukkan gejala atau gejala minimal juga dijelaskan dr Sandra Ciesek, direktur Institute of Medical Virology di Frankfurt, Jerman. Ia memeriksa 24 penumpang yang baru saja melakukan perjalanan dari Israel.
Ditemukan, tujuh dari 24 penumpang tersebut dinyatakan positif corona. Empat di antaranya tidak memiliki gejala, dan ia terkejut saat melihat 'viral load' (jumlah virus dalam tubuh) spesimen dari pasien tanpa gejala lebih tinggi dibandingkan dengan yang menunjukkan gejala.
Meski begitu, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) dalam situsnya, kasus asimptomatik memang terjadi. Namun hal ini disebut bukan sebagai pendorong atau penularan utama virus corona Covid-19.
Ciesek, ahli virologi Jerman, menganggap bahwa CDC harus mengubah pernyataannya tersebut. "Aku membacanya sebelumnya, dan aku bertanya-tanya pada diriku sendiri, mengapa mereka begitu yakin tentang ini?" pungkasnya.
Satu Balita Terinfeksi Corona, Sultan HB X Ingatkan Cuci Tangan Pakai Sabun
Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah mengumumkan satu orang balita positif virus corona atau COVID-19. Untuk itu Pemda berharap masyarakat menjaga kebersihan dan kesehatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan salah satu langkah yang bisa diterapkan yakni dengan rajin mencuci tangan dengan sabun. Sultan pun tidak menyarankan menggunakan hand sanitizer.
"Mungkin cuci tangan, tapi dialog saya dengan pakar biologi cuci tangan dengan sabun tapi jangan pakai hand sanitizer," kata Sultan di Kompleks Kepatihan, Minggu (15/3/2020).
Alasan Raja Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat untuk membiasakan mencuci tangan dengan sabun yakni karena hand sanitizer membunuh bakteri dan bukan virus.
"Karena dikatakan itu membunuh bakteri bukan virus di mana virus di tangan itu bisa hilang (dengan cuci tangan), tapi kalau hand sanitizer itu membutuh bakteri tidak menghilangkan virus," jelasnya.
Sultan meminta agar masyarakat sering mencuci muka dan berkumur dengan cairan obat kumur. Dengan demikian, dia yakin masyarakat DIY tidak akan kena corona.
"Lebih baik sabun atau tisu basah, tapi juga sering cuci muka, kumur dengan menggunakan obat kumur. Selama itu dilakukan tidak bakal kena," tutupnya.
https://cinemamovie28.com/cast/manuela-harabor/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar