Vaksin Sinopharm menjadi salah satu jenis vaksin COVID-19 yang digunakan dalam program vaksinasi gotong royong. Program ini resmi dimulai hari ini, Selasa (18/5/2021).
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan yang diteken pada 11 Mei 2021, 1 dosis vaksin ini dibanderol seharga Rp 321.660 dengan tarif layanan vaksinasi per dosis Rp 117.910 melalui program gotong royong.
Berikut beberapa fakta seputar Sinopharm:
1. Vaksin Sinopharm buatan negara mana?
Mengacu pada keterangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Vaksin ini diproduksi oleh Beijing Bio-Institute Biological Products Co. sebagai salah satu unit dari Sinopharm, anak perusahaan dari China National Biotech Group (CNBG).
2. Vaksin Sinopharm termasuk jenis apa?
Kepala BPOM Penny K Lukito menjelaskan, vaksin Sinopharm berbasis inactivated virus atau virus yang telah dimatikan. Pihaknya telah mengevaluasi keamanan dan khasiat vaksin ini, bekerja sama Tim Ahli dalam Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Vaksin tersebut memiliki platform jenis vaksin inactivated virus (virus yang diinaktivasi atau dimatikan). Di Indonesia didaftarkan dan didistribusikan oleh PT Kimia Farma Tbk. dengan nama SARS-COV-2 VACCINE (VERO CELL) INACTIVATED," ujarnya dalam konferensi pers, dikutip dari keterangan BPOM, Selasa (18/5/2021).
3. Berapa efikasi vaksin Sinopharm?
Berdasarkan studi klinik fase 3 yang dilakukan pada lebih dari 42.000 subjek di Uni Emirat Arab dan beberapa negara, efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen. Pengukuran imunogenitas vaksin setelah 14 hari penyuntikan dosis ke-2 menunjukan, 98,09 persen orang dewasa dan 97,62 persen lansia mengalami pembentukan antibodi.
99,52 persen orang dewasa dan 100 persen lansia menunjukan pembentukan antibodi yang dapat menetralisasi virus SARS CoV-2.
"Indikasi yang disetujui adalah untuk membentuk antibodi yang memberikan kekebalan untuk melawan virus SARS CoV-2 dan mencegah COVID-19 pada orang dewasa di atas 18 tahun, dengan pemberian 2 dosis pada durasi 21-28 hari," terang Penny.
4. Apa saja efek samping vaksin Sinopharm?
Berdasarkan uji klinis, keamanan vaksin dapat ditoleransi dengan frekuensi kejadian masing-masing efek samping 0,01 persen atau tergolong sangat jarang. Sedangkan pada subjek berusia di atas 60 tahun tak ditemukan laporan efek samping lokal grade 3.
Efek samping vaksin Sinopharm lokal ringan tingkat kejadian 0,01 persen mencakup:
bengkak
rasa sakit
kemerahan
Sedangkan efek samping sistemik dengan tingkat kejadian 0,1 persen mencakup:
sakit kepala
nyeri otot
diare
dan batuk
https://indomovie28.net/movies/under-the-riccione-sun/
Kacau! Menkes Tuding Banyak Daerah Sengaja Kurangi Tes Corona Demi Jadi Zona Hijau
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebut ada beberapa daerah yang sengaja memperkecil jumlah tes Corona harian agar temuan kasus di wilayahnya sedikit sehingga masuk ke zona hijau atau daerah risiko rendah COVID-19.
"Karena mengejar (zona) hijau, kuning, merah. Pengennya hijau, testingnya disedikitin," kata Menkes Budi dalam siaran pers Selasa (18/5/2021).
Menkes mewanti-wanti aksi itu bisa membuat kasus virus Corona malah jadi meledak terlebih dengan ditemukannya varian baru COVID-19 yang sudah terdeteksi di sejumlah daerah.
"Ini kaya intel, kalau intelnya kita lengah, kelihatannya bagus, tahu-tahu teroris masuk bomnya meledak," tambahnya.
Trik memperkecil tes Corona tentu akan memperburuk kondisi pandemi. Pemeriksaan yang sedikit akan membuat banyak sekali kasus tidak terdeteksi dan menyebabkan penularan yang masif.
Menkes juga menegaskan agar pemerintah daerah tidak perlu khawatir jika kasus Corona di wilayahnya menjadi banyak. Temuan kasus yang banyak dibarengi dengan penelusuran kontak yang masif justru membuat sebaran Corona di daerah terpantau dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar