Rabu, 05 Mei 2021

5 Risiko Bahaya Kecerdasan Buatan

 Bukan cuma Elon Musk yang khawatir dengan artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Co Founder Microsoft, Bill Gates khawatir mesin cerdas menjadi berbahaya dalam beberapa dekade mendatang.

Kekhawatiran ini pernah diberitakan oleh Cnet tahun 2015, seperti dilansir detikINET, Minggu (25/4/2021). Kekhawatiran Bill Gates terungkap dalam sesi tanya jawab di forum Reddit.


Dalam event Reddit AskMeAnything, Bill Gates ditanya soal pandangannya terhadap kecerdasan buatan. Jawabannya mengejutkan, dia meminta masyarakat waspada terhadap AI sebelum terlambat.


"Saya ada di kubu yang khawatir tentang intelegensia super," kata Bill Gates.


Kata Bill Gates, pada awalnya mesin akan melakukan pekerjaan untuk manusia dan tidak terlalu cerdas. Hal ini akan bersifat positif jika manusia bisa mengaturnya dengan baik.


"Tapi, beberapa dekade setelah itu, kecerdasan ini menjadi cukup kuat untuk membuat kita khawatir," kata dia.


Sebelum Bill Gates, Elon Musk juga menyampaikan kekhawatirannya terhadap AI. Bos Tesla dan SpaceX itu sering kali menyampaikan kekhawatirannya akan masa depan kecerdasan buatan atau AI. Sampai-sampai dia pernah menyatakan kalau teknologi AI lebih berbahaya ketimbang senjata nuklir.


"Saya setuju dengan Elon Musk dan beberapa orang lain soal ini, dan saya tidak mengerti kenapa sebagian orang tidak khawatir," pungkas Bill Gates.


Builtin pernah membuat ulasan soal potensi bahaya AI. Potensi itu adalah hilangnya lapangan pekerjaan diambil alih mesin, pelanggaran privasi, teknologi deepfake yang rawan disalahgunakan untuk pemalsuan, bias algoritma dan kesenjangan sosial.


Yang paling seram adalah ancaman otomatisasi senjata. Oleh karena itu, AI harus sangat diimbangi dengan sistem kontrol yang baik.

https://trimay98.com/movies/the-diary-of-a-big-man/


Awas! Link WhatsApp Pink, Tawarkan Tema Padahal Isinya Virus


Beberapa waktu lalu dunia media sosial (medsos) Facebook digemparkan dengan tag link porno. Menurut perusahaan keamanan internet Kaspersky, itu merupakan trik agar korban terbujuk untuk mengklik link tersebut.

General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara Yeo Siang Tiong mengatakan, modus tag link tersebut bukan pertama kalinya terjadi.


"Namun tampaknya itu menjadi contoh rekayasa sosial yang digunakan pelaku kejahatan siber untuk membuat korban merespon dengan mengklik lampiran yang terinfeksi," ujar Yeo Siang Tiong dalam keterangan tertulisnya, Minggu (25/4/2021).


Dijelaskannya, rekayasa sosial adalah teknik manipulasi yang memanfaatkan psikologi manusia yang digunakan para pelaku kejahatan siber untuk mengelabui seseorang misalnya di Facebook. Tujuannya adalah memikat pengguna yang tidak menaruh curiga untuk mengekspos data, menyebarkan infeksi malware, atau memberi mereka akses menuju jaringan atau komputer.


"Penipuan yang didasarkan pada manipulasi psikologis dibangun berdasarkan cara orang berpikir dan bertindak. Penyerang mungkin menggunakan manipulasi emosional untuk meyakinkan Anda agar mengambil tindakan irasional atau berisiko yang tidak akan Anda lakukan," tuturnya.


"Ketakutan, kegembiraan, keingintahuan, kemarahan, rasa bersalah, dan kesedihan adalah emosi yang biasanya digunakan untuk meyakinkan orang yang tidak waspada dan tidak mengerti," sambung Yeo Siang Tiong.


Di media sosial, Yeo Siang Tiong mengungkapkan, kepercayaan penting di antara pengguna dan juga penting dalam serangan manipulasi psikologis. Pengguna biasanya tertipu oleh akun yang mereka ikuti, biasanya dengan nama orang yang mereka kenal dan percayai.


"Karena manipulasi psikologis adalah serangan terhadap manusia, bukan mesin, kami menyarankan pengguna internet untuk mengambil tindakan dasar untuk melindungi diri mereka sendiri," ucapnya.


Berdasarkan kasus tersebut, Kaspersky merekomendasikan kepada para pengguna medsos agar tidak terjebak tag link porno:


Klise, namun menjadi aturan praktis mendasar dalam keamanan internet adalah selalu berpikir sebelum mengklik.

Menerapkan kata sandi yang kuat.

Di media sosial, manfaatkan fitur keamanan dan privasi platform favorit Anda. Anda dapat mengontrol siapa yang dapat menandai (tag) atau siapa yang dapat melihat kiriman. Karena Facebook secara teratur membuat perubahan pada pengaturan mereka, para pengguna perlu memerhatikan dan meluangkan waktu untuk memeriksa pengaturan yang dan memperbaruinya demi privasi maksimum.

https://trimay98.com/movies/the-dallas-connection/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar