Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY akan mengecek mutu laboratorium untuk mengetahui validitas hasil uji lab. Hal tersebut agar tidak membingungkan masyarakat. Sebab, Dinkes DIY menerima keluhan hasil uji lab yang berbeda dengan swasta, milik pemerintah positif, lab swasta negatif.
Hasil swab polymerase chain reaction (PCR) dari Puskesmas berbeda dengan milik swasta. Swab PCR Puskesmas menyatakan positif COVID-19. Sedangkan swab PCR milik swasta menyatakan negatif.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setianingastutie menjelaskan perbedaan itu bisa terjadi karena beberapa sebab. Makanya, untuk memastikan varietas, pihaknya akan mengecek mutu laboratorium milik pemerintah.
"Kami akan uji lab terlebih dahulu. Karena jika banyak terjadi perbedaan ini tentu membingungkan masyarakat," kata Pembajun dihubungi Kamis (3/6/2021).
Pembajun menjelaskan, selain mutu lab milik pemerintah, pihaknya juga akan mengecek kualitas mutu milik swasta. Sehingga, nantinya bisa diketahui penyebab perbedaan hasil swab PCR tersebut.
"Semuanya (milik pemerintah dan swasta) akan kami cek kualitas mulutnya," jelas Pembajun.
Bagi masyarakat yang mendapatkan hasil berbeda, Pembajun menghimbau agar masyarakat tak perlu bingung. Mereka hanya perlu untuk mematuhi semua arahan dari petugas Puskesmas.
"Untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sebaiknya memang mengikuti arahan petugas," katanya.
Pembajun menambahkan perbedaan hasil uji laboratorium ini biasanya terjadi jika dilakukan tes dalam waktu berbeda. Artinya, perbedaan tersebut terjadi karena masa inkubasi virus.
"Misalnya jarak tes tiga hari antara tes pertama dan kedua. Pasti terjadi perbedaan. Apalagi kalau tidak bergejala," katanya.
Dari hasil perbedaan hasil uji laboratorium pemerintah dan swasta terhadap swab PCR ini, lanjut Pembajun, juga berfungsi untuk validasi data. Sebab, setelah libur Lebaran lalu, telah terjadi penambahan kasus positif setiap harinya.
https://nonton08.com/movies/i-love-maria/
7 Pantangan Saat Bercinta, Bikin Libido 'Byar Pet' Kalau Dilanggar
- Bercinta memang seharusnya bisa memberikan rasa kepuasan kepada para pasangan. Namun, untuk mendapatkan kenikmatan dan kepuasan seks, dibutuhkan pemahaman mengenai hal-hal yang disukai dan tidak disukai oleh pasangan.
Pasalnya, tak semua hal membuat pasangan bisa merasa 'turn on' atau terangsang. Terkadang, pria merasa nyaman dengan aktivitas seksual tertentu, sedangkan wanita merasakan hal yang berbeda.
Oleh sebab itu, mengetahui preferensi pasangan saat bercinta sangatlah penting agar tidak membuatnya 'turn off'.
Dikutip dari Times of India, berikut 7 hal yang bisa membuat libido pasangan ngedrop saat bercinta.
1. Membicarakan mantan kekasih
Membicarakan mantan pasangan saat sedang berhubungan intim merupakan hal paling sensitif yang bisa merusak suasana saat bercinta, lho. Sebab, tidak ada pasangan yang ingin mengetahui apa yang kamu dan mantan kekasihmu lakukan sebelum bersamanya. Apalagi jika dibicarakan saat sedang bercinta.
2. Jual mahal
Sering bersikap 'jual mahal' dengan pasangan saat bercinta? Sebaiknya hindari melakukan hal tersebut. Apabila memang sedang tidak ingin bercinta, katakanlah yang sejujurnya. Di sisi lain, jika kamu memang menginginkannya, kamu juga disarankan untuk berkata jujur.
3. Mematikan lampu
Meski sebagian orang menyukai berhubungan intim di dalam kegelapan, sebaiknya jangan coba-coba matikan lampu apabila pasanganmu tidak menginginkannya. Pasalnya, hal tersebut hanya akan membuat 'turn off' dan merusak suasana hatinya.
4. Tidak menjaga kebersihan
Menjaga kebersihan penting dilakukan saat berhubungan seksual. Alih-alih merasakan kenikmatan seks, pasanganmu justru akan merasa tidak nyaman jika kamu tidak menjaga kebersihan lantaran kamu telah merusak pengalaman seksualnya.
5. Terlalu banyak bicara
Sering merasa terlalu banyak bicara saat bercinta? Sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut saat berhubungan intim. Meski komunikasi kerap disebut sebagai kunci dalam sebuah hubungan, terlalu banyak bicara justru akan merusakan suasana bercinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar