Harga tiket pesawat turun di saat pandemi Corona. Namun, bukan berarti ini waktu yang tepat buat memesan penerbangan.
Diberitakan Lonely Planet, Kamis (26/3/2020) sejumlah maskapai memangkas harga tiket untuk penerbangan di masa depan saat ini selama pandemi virus Corona atau COVID-19. Pakar perjalanan udara, John Walton, menjelaskan kenapa Anda mesti menghindari memesan tiket di saat seperti ini.
Saat ini, sebagian orang berdiam diri di rumah agar meminimalisir penularan virus Corona. Maskapai-maskapai pun demikian, mengandangkan sebagian besar armadanya dan bila ada penerbangan hanya untuk hal-hal penting.
Jadi sekarang saat yang tepat untuk membeli tiket pesawat murah? "Tidak," kata Walton.
"Saya akan sangat serius menasihati siapa pun yang ingin memesan penerbangan sekarang. Tunda lah setidaknya satu bulan setelah karantina lokal Anda dicabut," imbuh dia.
Hingga saat ini, tak seorang pun tahu kapan pencabutan pembatasan massal ini terjadi. Tetap berpikir positif karena orang-orang China mulai keluar rumah dan itu pertanda baik bahwa tingkat infeksi menurun karena karantina yang intensif.
"Namun, tidak jelas seberapa cepat tarif tiket pesawat itu akan naik lagi setelah karantina dicabut. Kita semua harus belajar untuk hidup dengan ketidakpastian," jelas Walton.
Selain itu, efek Corona, sangat mungkin bikin maskapai-maskapai bangkrut, atau dinasionalisasi, dibeli dan perubahan lainnya. Sangat sulit diprediksi, bahkan bila Anda sudah membeli tiket dari maskapai besar dan stabil, ada kemungkinan akan hangus karena perubahan mendadak.
Bagaimana dengan keringanan biaya perubahan tiket? Beberapa maskapai menawarkan pembebasan biaya perubahan jika penerbangan dibatalkan, tapi tiket itu tidak dapat ditukar di waktu dengan permintaan tinggi. Bila menginginkannya pasti ada biaya selisih tambahan.
Lalu, tidak ada jaminan maskapai yang sudah dipesan tiketnya akan terbang lagi ke tujuan tiket Anda sebelumnya. Dan perlu Anda cek, umumnya asuransi tak menanggung kejadian ini karena pemerintah telah melarang penerbangan.
Jadi, untuk saat ini hingga pandemi Corona selesai tinggal di rumah dan jangan ke mana-mana bila tak perlu. Jangan lupa untuk selalu cuci tangan dan menjaga kebersihan.
Usai Hari Raya Nyepi, Bali Tetap Sunyi
Meski Hari Raya Nyepi sudah berlalu, Bali tetap masih sepi dan hening. Sebagian besar masyarakat di Bali tetap berada di rumah sesuai imbauan Gubernur setempat.
Gubernur Provinsi Bali, I Wayan Koster mengimbau masyarakat Bali mematuhi kebijakan pemerintah pusat maupun daerah. Melalui surat imbauan yang dilayangkan, Gubernur ingin masyarakat turut memperhatikan dengan sungguh-sungguh penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali.
"Kita perlu memperhatikan dengan sangat sungguh-sungguh penyebaran COVID-19 di Provinsi Bali yang memperlihatkan kecenderungan semakin meningkat. Penyebaran COVID-19 yang semakin meningkat tersebut harus lebih diwaspadai dan diantisipasi agar tidak menimbulkan korban yang semakin banyak," tulis Koster dalam surat imbauan yang dikeluarkan, Senin (23/3/2020).
Sementara itu, beberapa pintu masuk antar kota dan kabupaten di tutup sementara. Seperti jalur Singaraja-Denpasar, Gianyar-Denpasar Tabanan-Denpasar, Bangli-Denpasar dan di beberapa jalan di Denpasar.
Pantauan detikcom, jalan di Denpasar masih jarang ditemukan orang yang melakukan aktivitas di luar rumah. Beberapa toko, warung juga masih terlihat belum buka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar