Inggris menyatakan lockdown selama 3 pekan untuk mencegah penyebaran virus Corona. Tapi warganya malah santuy banget.
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, menyatakan kebijakan baru terkait dengan pandemi Corona. Warganya diminta untuk tidak berpergian dan bekerja dari rumah sebisa mungkin.
Untuk membantu kebijakan ini, PM Johnson juga meminta bantuan polisi untuk berjaga-jaga. PM Inggris menyatakan bahwa berkumpul dengan lebih dari dua orang kini dilarang. "Warga harus tinggal di dalam rumah," ucap PM Johnson saat memutuskan kebijakan lockdown.
Namun saat melakukan sweeping, polisi malah dibuat kaget oleh warga London.
ABC News
✔
@ABC
"It's not a holiday. It's a lockdown."
Police in London used a loudspeaker to order people sitting and sunbathing on the green to go home after Prime Minister Boris Johnson announced new restrictions this week amid the coronavirus pandemic. https://abcn.ws/2UEODA5
Video terlekat
397
00.19 - 26 Mar 2020
Info dan privasi Iklan Twitter
202 orang memperbincangkan tentang ini
Di sebuah taman kota terlihat ramai oleh warga. Mereka duduk-duduk sambil berjemur. Polisi pun mengusir warga dengan menggunakan pengeras suara. "Tolong pulang ke rumah. Ini bukan liburan, ini lockdown," ujar polisi dari dalam mobil dengan pengeras suara.
Beberapa polisi juga turun ke taman untuk mengusir warga. Melihat ini mereka bergegas untuk bubar. Inggris sendiri menurut data dari John Hopkins Coronavirus Resource Center, Kamis (26/3/2020) pukul 11.13 WIB sudah memiliki 9.640 kasus pandemi Corona.
Pesawat Setop Terbang, Pramugari Sampaikan Pesan Terakhir Mengharukan
Wabah Corona membuat banyak penerbangan dibatalkan. Maskapai Virgin Australia termasuk yang harus menghentikan operasi di Selandia Baru gara-gara wabah Corona. Salah satu pramugari memberikan pesan terakhir yang mengharukan untuk penumpang pesawat.
Mengutip Stuff, pramugari Virgin Australia tak kuasa menahan tangisnya saat memberi pengumuman pada penumpang saat pesawat akan mendarat di Dunedin, Selandia Baru. Pramugari yang bernama Cassy Appleton mengunggah pesan terakhir yang dia sampaikan kepada penumpang di akun Facebook-nya.
"Hari ini saya kehilangan sayap-sayap saya. Hari ini kami menerima konfirmasi kalau Virgin menghentikan basis operasi kami di Selandia Baru. Saya tidak bisa menggambarkan perasaan saya," ujarnya emosional.
"Memiliki pengalaman ini adalah hal terbaik yang terjadi dalam hidup saya dan hanya berkata terima kasih adalah sebuah pernyataan yang meremehkan. Hati saya hancur untuk kita semua hari ini," ujar Appleton.
Appleton juga memberi tahu para penumpang bahwa penerbangan itu adalah yang terakhir bagi para kru. Dia berterima kasih kepada para penumpang karena membuat pekerjaan kru begitu mudah dan menyenangkan.
Sambil menahan air mata, Appleton lalu berterima kasih kepada kru pesawat. "Untuk kru saya, kata-kata tidak bisa menggambarkan ikatan keluarga kita. Persahabatan, kesulitan, tawa dan air mata. Sungguh luar biasa bagaimana kita semua bersatu dalam kekacauan ini, dan saya sangat bangga dengan bagaimana kita bisa berjalan tegak," ujarnya.
Sambil berlinang air mata, Appleton kemudian mengakhiri ucapannya. "Masa-masa sulit tidak bertahan lama, tapi orang akan melaluinya, kita semua bisa melalui ini dengan bersama-sama. Kami benar-benar berharap, bisa melihat Anda di langit lagi segera. Kia kaha," ujarnya.
Mendengar hal itu, para penumpang pesawat kemudian memberikan aplaus untuk Appleton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar