Sulawesi Selatan merupakan salah satu destinasi wisata populer di Indonesia. Di sana dapat ditemui Rammang-rammang, hidden gem dari Sulawesi.
Namun siapa sangka, di balik pesona deretan pantainya pegunungan kapur (karst) yang terluas dan terbesar kedua di dunia ada di Rammang-Rammang, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Tak lengkap rasanya, jika berlibur ke Sulawesi tetapi tidak berkunjung ke salah satu destinasi geowisata yang satu ini. Objek wisata Rammang-Rammang berada di Gugusan Pegunungan Kapur (karst) Maros-Pangkep, tepatnya berada di Desa Salenrang, Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
Berjarak sekitar 40 km arah utara Kota Makassar dan bisa ditempuh melalui jalur darat dengan menggunakan kendaraan bermotor dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam perjalanan dari Kota Makassar.
Dahulunya, kawasan ini sempat ditawar oleh perusahaan marmer dengan iming-iming warga sekitar akan dipekerjakan di perusahaan tersebut. Namun, warga menolak dengan tegas karena mengetahui akibat yang akan ditimbulkan yaitu terjadi kerusakan ekosistem.
Setelah bertahun-tahun warga berjuang menyelamatkan kawasan ini, akhirnya kawasan ini dijadikan sebagai atraksi wisata. Adanya pegunungan kapur (karst) yang mengililingi wilayah ini menjadikan Rammang-rammang semakin dikenal. Sejak 2017 lalu, kawasan karst ini telah resmi dijadikan Taman Nasional Geopark.
Pemberian nama Rammang-rammang ini tidaklah tanpa arti. Rammang-rammang sendiri berasal dari bahasa Makassar dan diartikan sebagai awan atau kabut. Terlihat dari kondisi Rammang-rammang yang selalu berkabut terutama di pagi hari atau ketika hujan.
Pegunungan kapur (karst) yang menjadi daya tarik utama ini terbentuk akibat proses pelarutan suatu kawasan batuan karbonat (batuan mudah terlarut), sehingga menghasilkan bentuk permukaan bumi yang unik dengan ciri exokarst (di atas permukaan) dan indokarst (di bawah permukaan).
Tak hanya pegunungan kapur (karst), Rammang-rammang juga menyajikan banyak tempat wisata lain yang tak kalah menarik seperti Telaga Bidadari, Taman Hutan Batu Kapur, Gua Telapak Tangan, Gua Bulu Karaka, Sungai Pute, Telaga Bidadari dan Kampung Berua.
Kesan yang timbul di tengah masyarakat awam bahwa kawasan karst merupakan kawasan gersang dan tandus serta tidak menarik. Padahal, kenyataannya keindahan Rammang-rammang bisa disejajarkan dengan Ha Long Bay di Vietnam maupun Guilin di China.
Hal ini dapat menjadi alternatif wisata paket lengkap dengan budget ramah di kantong, tetapi tidak menurunkan tingkat kepuasan wisatawan.
Ini Tips Buat Para Freelancer dari Marischka Prudence
Tak sedikit para pekerja freelance yang menjerit di tengah pandemi corona, terutama di sektor pariwisata. Untuk itu, Marischka Prudence pun berbagi tipsnya.
Penutupan sejumlah tempat wisata di Indonesia serta imbauan mengisolasi diri di rumah untuk menekan virus corona begitu dirasakan para pekerja freelance yang hidup dari pariwisata.
Tak sedikit yang harus membatalkan hingga menunda trip, termasuk juga menyetop kegiatan traveling hingga batas waktu yang belum ditentukan. Namun, tentu ini bukanlah akhir dari segala-galanya.
Terkait permasalahan tersebut, detikcom pun berkonsultasi dengan ex presenter sekaligus travel influencer Marischka Prudence via pesan singkat. Pada detikcom dan para pekerja kreatif di sektor pariwisata, Marischka atau akrab disapa Prue berbagi tips.
"Buat yang kerjaannya serupa dengan gw, mungkin tetap bisa jadi penulis lepas. Misalnya tawarin artikel ke media atau nulis di blog atau platform sendiri. Mungkin saatnya create hal kreatif sendiri tanpa mesti ke luar/trip," ujar Prue.
Menurut Prue, di tengah pandemi ini para pekerja freelance yang tadinya berkutat di lapangan bisa coba untuk menjadi penulis lepas. Minimal dengan menulis di blog, bisa memanfaatkan iklan online atau adsense untuk mendapatkan pemasukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar